Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Arti Tulisan di Monumen Turki Kuno Berusia 2.600 Tahun
Monumen itu menampilkan patung sphinx dan gambar dewi yang diapit singa.
Arkeolog akhirnya berhasil menguraikan makna yang telah lama diperdebatkan dari sebuah teks yang tertulis pada monumen Turki kuno.
Prasasti itu ditulis pada monumen Arslan Kaya atau disebut “Batu Singa” yang ditulis dalam bahasa Frigia Kuno dari 2.600 tahun lalu di Turki bagian barat. Pada monumen ini menampilkan patung sphinx dan gambar dewi yang diapit oleh singa.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
Prasasti pada bangunan tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1884 saat hampir terhapus oleh waktu dan vandalisme.
Sebelumnya, para peneliti menyebutkan hanya empat huruf yang terlihat, sedangkan teks sisanya sebagian besar tidak dapat dipahami.
Terpecahkan setelah 140 tahun
Dilansir laman the Independent, setelah lebih dari seabad sejak ditemukannya benda tersebut, kini para peneliti menemukan bahwa prasasti itu memuat nama “Materan”, seorang dewi yang diagungkan oleh bangsa Yunani sebagai ibu para dewa.
Untuk membaca teks tersebut, para peneliti mengandalkan cahaya matahari. Para peneliti membandingkan hipotesis prasasti mereka dengan foto-foto lama monumen itu dari abad ke-19 dan menyimpulkan bahwa teks tersebut mengeja “Materan,” bersama dengan karakter lain yang umum digunakan dalam prasasti Frigia sebagai pemisah kata.
Dalam Bahasa Frigia, Materan merujuk kepada dewi ibu yang dipuja sebagai pelindung dewa pusat. Berdasarkan beberapa detail gaya monumen, para ahli memperkirakan teks tersebut dibuat pada paruh pertama atau pertengahan abad ke-6 SM.
- Misteri 2.000 Tahun Terpecahkan, Arkeolog Temukan Prasasti Atlet Gulat di Kota Kuno
- Arkeolog Temukan Benteng Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi Pedang Berukir Wajah Firaun Ramses II
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 1.300 Tahun Saat Salju Mencair
- Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Tangga Aneh di dalam Piramida Mesir Berusia 4.500 Tahun, Begini Temuannya
Hal ini menunjukkan bahwa monumen Arslan Kaya kemungkinan besar dibuat pada puncak kekuasaan Kekaisaran Lydia, yang mendominasi wilayah tersebut bersama dengan Kekaisaran Frigia Turki bagian timur. Masa ini adalah masa ketika Lydia, pencipta koin emas dan perak serta memuja dewi ibu. Temuan tersebut semakin mendukung hubungan budaya antara kedua kerajaan dan pemujaan bersama terhadap dewi ibu sebagai dewa penting, kata para peneliti.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti