Arkeolog Kaget Temukan Tengkorak Manusia yang Dipahat dan Bolong Bekas Dibor, Ternyata Dulu Disembah
Tengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Tengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Karahan Tepe, Turki? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Karahan Tepe? Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy menyatakan, arkeolog menemukan gambar keledai liar di lantai sebuah rumah kuno di Karahan Tepe.
-
Patung apa yang ditemukan arkeolog di Karahan Tepe? Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki. Arkeolog di Turki menemukan patung kuno menggambarkan seorang pria dengan pose tak senonoh. Patung yang berusia sekitar 11.000 tahun ini sedang memegani alat kelaminnya.
Arkeolog Kaget Temukan Tengkorak Manusia yang Dipahat dan Bolong Bekas Dibor, Ternyata Dulu Disembah
Lebih dari 10.000 tahun yang lalu, di wilayah tenggara Anatolia, Turki, terdapat masyarakat manusia yang telah merevolusi pemahaman kita tentang kecanggihan budaya. Temuan arkeologis terbaru di situs Göbekli Tepe telah mengungkap sistem kepercayaan yang mencakup bentuk-bentuk "pemujaan tengkorak" yang sebelumnya tidak diketahui.
Sumber: Cosmos Magazine
Situs Göbekli Tepe adalah situs konstruksi megalitikum manusia tertua yang pernah ditemukan, melebihi usia Stonehenge dan piramida Mesir yang lebih awal sekitar 6.000 tahun.
Para peneliti dari Institut Arkeologi Jerman di Berlin, termasuk Julia Gresky, Juliane Haelm, dan Lee Clare, telah menemukan bukti pemujaan tengkorak di situs tersebut.
- Sedang Bangun Jalan, Arkeolog Temukan Kuburan Prasejarah Terpanjang di Eropa Berusia 5.300 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
- Arkeolog Temukan Mumi Anak Tertua di Dunia, Posisinya Meringkuk & Masih Pakai Kalung dari Cangkang Telur Burung Unta
Menurut para peneliti, tengkorak-tengkorak ini menunjukkan tanda-tanda modifikasi yang disengaja.
"Kami menemukan bekas lekukan yang jelas di sepanjang bagian tengah tengkorak, serta lubang-lubang yang dibor di bagian atas," ungkap salah satu peneliti utama, Dr. Ahmad Nurul, dari Institut Arkeologi Nasional.
Para peneliti telah membuat temuan yang mengubah pandangan kita tentang praktik keagamaan dan ritual pada masa Neolitikum Pra Tembikar. Mereka menemukan tiga tengkorak manusia yang telah dimodifikasi secara signifikan di sebuah situs arkeologi.
Mereka meyakini bahwa lubang-lubang yang dibuat di bagian atas tengkorak mungkin digunakan untuk menahan tali yang mengikat tengkorak tersebut. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik keagamaan yang mungkin dilakukan oleh masyarakat pada masa Neolitikum Pra Tembikar.
"Modifikasi tengkorak manusia adalah praktik yang cukup umum di berbagai budaya di seluruh dunia, tetapi temuan ini memberikan bukti konkrit tentang praktik tersebut pada masa Neolitikum PraTembikar," tambah Dr. Nurul.
Gresky, Haelm, dan Clare menjelaskan modifikasi ini mungkin digunakan dalam upacara penguburan sekunder, menunjukkan perlakuan khusus terhadap individu tertentu di Göbekli Tepe. Mereka percaya bahwa tengkorak-tengkorak ini, yang kemungkinan diberi tanda secara khusus, dipajang atau digantung di lokasi-lokasi penting di sekitar situs sebagai penekanan terhadap status khusus individu tersebut.
Meskipun di wilayah ini pemujaan tengkorak telah terdokumentasi dalam berbagai budaya pada periode waktu yang sama, seperti di Turki dan Suriah, ukiran yang ditemukan pada tengkorak Göbekli Tepe adalah hal baru. Para peneliti yakin bahwa tanda-tanda ini tidak disebabkan oleh proses alami atau kegiatan sehari-hari, tetapi dibuat dengan sengaja oleh manusia.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas budaya manusia pada masa prasejarah dan menunjukkan bahwa kepercayaan agama dan ritual telah berkembang dengan cara yang kompleks jauh sebelum teknologi seperti pertanian atau kerajinan tembikar ditemukan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science Advances.