Arkeolog Temukan Artefak Berburu Tertua di Grand Canyon, Usianya 12.000 Tahun, Begini Bentuknya
Arkeolog Temukan Artefak Berburu Tertua di Grand Canyon, Usianya 12.000 Tahun
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Cappadocia? Arkeolog di Turki menemukan nekropolis atau makam kuno di lokasi yang tidak terduga yaitu Cappadocia, daerah destinasi wisata terkenal di negara tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Artefak apa yang baru ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog menemukan patung kuda pertama yang dibuat manusia. Patung berbentuk kuda kecil tersebut terbuat dari gading mammoth ini telah ada sejak Zaman Paleolitikum Atas, 35.000 tahun lalu.
Arkeolog Temukan Artefak Berburu Tertua di Grand Canyon, Usianya 12.000 Tahun, Begini Bentuknya
Bukti perjalanan manusia telah ditinggalkan melalui perpecahan besar di Amerika selama lebih dari 10 milenium.
Sungai Colorado secara perlahan memberikan dampak geologis yang sangat epik bagi lanskap Arizona Utara.
Hal ini terlihat dari munculnya Grand Canyon, sebuah ngarai yang sangat dalam dan luas dengan pemandangan yang spektakuler, tercipta dari sungai sepanjang 447 km selama jutaan tahun di Negara Bagian Arizona, AS.
Hal ini terlihat dari munculnya Grand Canyon, sebuah ngarai yang sangat dalam dan luas dengan pemandangan yang spektakuler, tercipta dari sungai sepanjang 447 km selama jutaan tahun di Negara Bagian Arizona, AS.
Lokasi ini menjadi salah satu keajaiban alam dan lokasi wisata paling populer di dunia.
- Saat Menjelajahi 'Gua Orang Mati', Arkeolog Temukan Tulang Belulang Anak-Anak Berusia 3.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
- Arkeolog Temukan "Gerbang Neraka" di Arab Saudi, Ada Jejak Manusia dan Sudah Ada Sejak 9.000 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
Di balik keindahan alamnya, arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa peninggalan budaya kuno yang berusia sekitar 12.000 tahun, di dalam Grand Canyon.
Dilansir laman Discover Magazine, penggalian tersebut mengungkap artefak dari Clovis, Archaic, budaya pembuatan keranjang leluhur Puebloan, serta temuan yang lebih baru dari kelompok-kelompok pribumi yang masih ada seperti navajo, hopi dan paiute Selatan.
Sisa-sisa peninggalan yang ditemukan oleh arkeolog adalah dua mata tombak, berupa fragmen berasal dari tahun yang merupakan artefak tertua dalam penggalian di Grand Canyon yang masih ada hingga saat ini.
Artefak pertama adalah mata tombal Clovis, berasal dari taun 9.200 SM hingga 8.200 SM dan Fragmen Folsom yang berasal dari tahun 8.900 SM hingga 8.200 SM, sedikit lebih muda dari mata tombak Clovis.
Mata tombak Clovis terbuat dari batu merah muda Paleo, sejenis silika dan sedikit lebih terfragmentasi daripada titik tombak Folsom, yang sebagian besar terlihat lebih lengkap.
Meski ditemukan di Grand Canyon, fragmen Clovis berasal dari pegunungan Chuska, Colorado Plateau.
“Fragmen ini menempuh perjalanan yang jauh untuk sampai ke Grand Canyon,” kata Ellen Brennan, seorang arkeolog dari Grand Canyon national Park.
Artefak seukuran telapak tangan ini berasal dari 4.000 tahun yang lalu, pada periode Archaic Akhir.
Artefak menakjubkan lainnya yang ditemukan di Grand Canyon adalah potongan kayu yang berbentuk hewan seperti rusa dan domba bighorn.
Potongan kayu berbentuk hewan ini ditemukan oleh peneliti di lokasi lain sebelumnya, namun jumlah yang lebih besar ditemukan di Grand Canyon yang menunjukan lokasi ini menjadi tempat produksi artefak ini pada zaman dahulu.
Beberapa gua tempat ditemukan artefak-artefak ini memiliki kondisi yang cukup kering sehingga benda-benda tersebut masih bertahan hingga saat ini.
Meskipun keranjang yang ditemukan di Grand Canyon tidak memiliki tanda-tanda pola zig-zag yang ditenun oleh budaya ini di bagian lain di Barat Daya, beberapa tembikar telah ditemukan yang memiliki pola-pola ini.
Baik keramik maupun keranjangnya berukuran sebesar mangkuk sup.
Dari sekian banyak penemuan arkeologi di Grand Canyon, mereka tidak menemukan peralatan keramik yang menonjol yang digunakan oleh leluhur suku Puebloan, suku yang hidup di Grand Canyon sejak tahun 825 M hingga 1250 M.
Sebaliknya, Brennan mengatakan seluruh rangkaian tembikar yang dikumpulkan menggambarkan bagaimana motif artistiknya berubah dari desain geometris yang lebih sederhana dari budaya pengrajin keranjang menjadi pola yang lebih rumit.
“Salah satu hal terpenting tentang zaman leluhur Pueblo adalah semua tembikar yang membantu kami menentukan tanggalnya,” katanya.