Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai
Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan.
Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa Zaman Perunggu, Must Farm? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough. Must Farm juga dikenal sebagai "Pompeii-nya Inggris".Desa yang hancur karena kebakaran ini menyimpan sejumlah artefak penting seperti tekstil, perkakas kayu, dan bahkan sisa makanan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai
Arkeolog Inggris menemukan desa Zaman Perunggu yang masih lengkap dengan permukiman warga. Dulunya ini adalah desa yang kecil dan nyaman.
Ada lima rumah berbentuk bulat berbentuk panggung, dibangun di atas tiang setinggi sekitar 2 meter, berada di atas sungai yang berkelok-kelok di timur Inggris.
Sumber: Popular Science
Rumah-rumah itu penuh dengan barang-barang rumah tangga yang melukiskan gambaran kehidupan sehari-hari sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Menurut semua bukti yang ada, Must Farm adalah pemukiman yang damai yang dibangun oleh para pembangun terampil. Namun kemudian terjadi bencana yang membuat desa beserta bangunannya tenggelam ke sungai berlumpur di bawahnya.
Laporan pertama dari dua laporan yang diterbitkan pada 19 Maret oleh Unit Arkeologi Universitas Cambridge (CAU) menggali rincian pemukiman Must Farm. Desa terapung prasejarah ini berasal dari sekitar tahun 850 SM dan dibangun di rawa basah yang penduduk setempat menyebutnya The Fens atau Fenlands. Pemukiman ini digali pada tahun 2015 dan 2016 setelah ditemukan di pinggiran kota Whittlesey, barat laut Cambridge.
- Sedang Bangun Jalan, Arkeolog Temukan Kuburan Prasejarah Terpanjang di Eropa Berusia 5.300 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Makam 'Wali Kota' Zaman Batu Berusia 6.800 Tahun, Dikubur Bersama Gigi Babi Hutan
- Arkeolog Temukan Sumur Zaman Perunggu di Lokasi Tak Terduga, Bukan Terbuat dari Beton Tapi Kayu
"Saat menggali situs ini, ada perasaan bahwa penduduk Zaman Perunggu-nya baru saja pergi. Anda hampir bisa melihat dan mencium dunia mereka, dari kilauan alat-alat logam yang tergantung di dinding anyaman hingga kebusukan tajam bubur yang dimasak," jelas arkeolog CAU, Mark Knight.
Salah satu rumah memiliki ruangan seluas 164 meter persegi, sekitar ukuran banyak apartemen di New York City.
Dalam rumah utama ini, tim menemukan wadah keramik dan kayu termasuk cangkir, mangkuk, dan wadah penyimpanan besar. Beberapa panci masak ditumpuk untuk menghemat ruang. Mereka juga menemukan alat-alat logam di sebelah timur bangunan dan tempat kosong di sisi barat laut yang mereka percayai kemungkinan digunakan untuk tidur.
Domba-domba juga kemungkinan besar dimasukkan ke dalam rumah ini. Meskipun tim belum menemukan bukti manusia meninggal dalam bencana kebakaran, beberapa anak domba muda terjebak dan terbakar hidup-hidup berdasarkan sisa-sisa tulang yang ditemukan.
Domba-domba itu berusia sekitar tiga hingga enam bulan, yang menunjukkan bahwa Must Farm mungkin dihancurkan pada akhir musim panas atau awal musim gugur, berdasarkan kapan hewan-hewan tersebut biasanya berkembang biak dan melahirkan.
Setiap atap rumah bundar juga memiliki tiga lapisan, menurut arkeolog CAU lainnya, Chris Wakefield, itu berfungsi untuk melindungi pemilik rumah dari musim dingin yang membekukan.
Sebuah kapak terbelah utuh juga ditemukan tepat di bawah bangunan pertama. Mungkin menjadi semacam token keberuntungan atau persembahan kepada roh setelah situs itu dibangun.
Meskipun terbungkus lumpur selama ribuan tahun, banyak artefak masih memiliki tanda-tanda penggunaan sehari-hari. Ada jejak jari manusia pada mangkuk tembikar yang berisi makanan terakhirnya. Mangkuk itu mengandung sisa bubur biji gandum yang dicampur dengan lemak hewan—potensialnya kambing atau rusa merah. Mangkuk juga dilengakpi sebuah spatula kayu yang digunakan untuk mengaduk makanan di dalam mangkuk.
"Tampaknya para penghuni menyimpan sari-sari daging mereka untuk digunakan sebagai topping untuk bubur," kata Wakefield.
Wakefield mengatakan, situs tersebut memberi mereka petunjuk tentang resep masakan untuk sarapan dan makanan yang dibuat masyarakat Zaman Perunggu.
"Analisis kimia mangkuk dan toples menunjukkan jejak madu bersama dengan daging-daging ruminansia seperti rusa, menunjukkan bahan-bahan ini digabungkan untuk membuat bentuk rusa madu prasejarah," jelasnya.
Mereka juga menemukan barang-barang yang memiliki nilai besar. Manik-manik dekoratif ditemukan tepat di seluruh situs. Sebagian besar manik-manik ini berasal dari sejauh Eropa Utara dan Timur serta Timur Tengah.
"Barang-barang seperti ini akan secara bertahap menyebar melintasi ribuan mil dalam serangkaian perdagangan kecil," kata Wakefield.