Arkeolog Temukan Jejak Bumbu Rempah Asal Indonesia Berusia 2.000 Tahun, di Sini Lokasinya
Arkeolog menemukan sejumlah alat penggiling batu pasir bersama sisa bumbu-bumbuan untuk membuat kari.
Orang sudah masak bumbu kari di Asia Tenggara setidaknya selama 2.000 tahun.
Arkeolog Temukan Jejak Bumbu Rempah Asal Indonesia Berusia 2.000 Tahun
Dalam penggalian di situs arkeologi kota pelabuhan Oc Eo di selatan Vietnam, arkeolog dari Universitas Nasional Australia di Canberra, Hsiao-chun Hung, dan timnya menemukan sejumlah alat penggiling batu pasir bersama sisa bumbu-bumbuan.
-
Kenapa rempah vulkanik disebut sebagai "rempah"? Dikatakan rempah, karena keberadaannya melengkapi unsur lava yang mengalir dengan komposisi pecahan kaca dan fragmen kristal.
-
Apa itu Rekuh? Rekuh dianggap berbeda dari rujak lain karena isiannya yang tak hanya buah segar, melainkan juga ada tambahan potongan kentang dan tahu goreng.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dalam guci perunggu asal Romawi? Salah satu pemakaman kremasi, yang ditemukan pada pertengahan Agustus tahun ini, sangat menarik, karena para arkeolog menemukan abu manusia yang terbakar yang ditaruh di dalam bejana perunggu asal Romawi, seperti dikutip dari Miami Herald, Kamis (19/9).
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kuburan tersebut? Penemuan ini terjadi saat sedang melakukan pekerjaan rutin membersihkan jalur untuk pengunjung baru, yang terletak di antara dua kuil yang menonjol.
-
Apa saja rempah yang digunakan dalam jamu ini? Bahan-bahan:5 cm jahe 5 cm kunyit 5 butir cengkeh 5 butir kapulaga 2 batang serai 4 cm batang kayu manis 1 sdt perasan jeruk nipis Air secukupnya Gula batu secukupnya
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di dalam gua tersebut? Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
Analisis terhadap 717 butir biji-bijian yang ditemukan ada delapan jenis rempah-rempah: kunyit, jahe, lengkuas, temu kunci, kencur, cengkeh, pala, dan kayu manis. Banyak butir pati juga menunjukkan tanda-tanda deformasi, yang menunjukkan mereka rusak akibat penggilingan dan terlihat mirip dengan butir-butir pati yang ditemukan dalam bubuk kari modern.
"Temuan ini dengan tegas menunjukkan bahwa penduduk kuno di Oc Eo menggunakan kunyit, jahe, dan rempah-rempah lain seperti kayu manis, cengkeh, dan pala sebagai bahan utama dalam praktik masak-memasak mereka, sangat mungkin dalam persiapan kari," kata Hung, seperti dilansir New Scientist.
Temuan bukti baru tentang tradisi kuliner di Asia Tenggara tertuang dalam sebuah laporan penelitian yang kemarin diterbitkan di Sciences Advances. Temuan itu juga adalah bukti tertua adanya bumbu kari yang ditemukan di luar India. Jalur perdagangan maritim antara Asia Tenggara dan Asia Selatan terjadi sejak lebih dari 3.000 tahun lalu, dengan rempah-rempah seperti pala dan cengkeh berasal dari Indonesia, dan rempah-rempah lain seperti kunyit dan kayu manis berasal dari Asia Selatan."Mereka menyebutkan rempah-rempah seperti cengkeh, dan cengkeh berasal dari satu kelompok pulau di Indonesia bagian timur," kata Tom Hoogervorst, seorang ahli bahasa dan arkeolog di Institut Kerajaan Belanda untuk Studi Asia Tenggara dan Karibia, yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini.
"Saat Anda menemukannya dalam konteks yang berbeda, maka Anda tahu bahwa orang-orang melakukan pelayaran jangka panjang—pada dasarnya membentuk jaringan perdagangan maritim."
Dr Khankh Trung Kien Nguyen dari Institut Selata Ilmu Sosial di Vietnam mengatakan bumbu yang ditemukan itu memperlihatkan resep pembuatan kari tidak banyak berubah sejak zaman dahulu. "Bumbu yang kita gunakan hari ini tidak terlalu banyak berbeda dari masa di Oc Eo ini," kata dia.
Selain bekas sisa bumbu-bumbuan, tim arkeolog juga menemukan sejumlah benih yang terawetkan.
"Benih-benih ini masih segar dan sulit dipercaya umurnya sudah 2.000 tahun," kata peneliti senior ANU Dr Hsiao-chun Hung.
"Kami yakin analisis lebih mendalam bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi bumbu dan kemungkinan menemukan spesies tanaman unik sehingga menambah wawasan kita tentang sejarah di wilayah Asia Tenggara."