Arkeolog Temukan Kota Kuno Terbesar dan Terlengkap Berusia 3000 Tahun di Mesir, Berisi 2.000 Artefak dari Perhiasan Sampai Jimat
Kota ini berasal dari masa kekuasaan Firaun Amenhotep III.
Arkeolog ternama Mesir, Zahi Hawass baru-baru ini mengungkapkan penemuan besar arkeologi di negaranya yaitu kota kuno di Lembah Para Raja. Ini adalah kota kuno terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan di area tersebut.
Sejauh ini, telah digali sekitar 2.000 artefak dari kota kuno berusia 3.000 tahun ini. Dilansir Greek Reporter, Kamis (12/9), kota kuno ini masih dalam kondisi sangat baik.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang ditemukan para ahli arkeologi di Desa Celtic Kuno tersebut? Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata.
Ahli meyakini kota ini berasal dari masa kekuasaan Firaun Amenhotep III, yang berkuasa selama 37 tahun sebelum Firaun Tutankhamun.
Menurut para peneliti, firaun tersebut meletakkan beberapa benda khusus, yang disebut deposit fondasi, di kuilnya. Ini kemungkinan bertujuan untuk menunjukkan kepada generasi mendatang bahwa kota itu ditempati selama masa kekuasaannya.
Profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas John Hopkins, Betsy Bryan mengatakan ini adalah "penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun", seperti dikutip dari Africa News.
Dari sekitar 2.000 artefak yang ditemukan, terdapat perhiasan, bejana tanah liat, jimat, dan batu bata lumpur bertuliskan segel Amenhotep III.
Hawass mengatakan, peninggalan purbakala Mesir adalah aset yang sangat kuat. Mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir ini menambahkan, ada sekitar 240 misi arkeologi asing yang saat ini aktif di Mesir.
- Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi 11 Peti Mati dan Perhiasan
- Arkeolog Temukan Kota yang Tenggelam di Sungai Nil Berusia 2.500 Tahun, Punya Peran Penting Zaman Mesir Kuno
- Bukan di Mesopotamia, Arkeolog Temukan Kota Tertua di Dunia Berusia 6.000 Tahun Seluas 100 Hektar
- Arkeolog Temukan Benteng Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi Pedang Berukir Wajah Firaun Ramses II
Patung Nefertiti
Sebelumnya, Hawass menerbitkan dokumen di situs webnya, mendesak warga Mesir menandatangani petisi online. Tujuannya adalah mengumpulkan 300.000 tanda tangan menuntut Inggris mengembalikan artefak kuno Mesir yaitu Batu Rosetta dan zodiak Dendera.
Batu Rosetta ini merupakan prasasti basal hitam yang berasal dari tahun 196 SM. Prasasti ini berisi dekrit yang dikeluarkan oleh Raja Ptolemy V dan unik karena ditulis dalam tiga bahasa berbeda: hieroglif Mesir kuno, aksara Demotik, dan Yunani.
Prasasti ini ditemukan tentara Prancis pada 1799 selama kampanye militer yang dipimpin Napoleon. Setelah itu dibawa ke Inggris dan sejak saat itu menjadi koleksi British Museum.
Hawass juga meminta Jerman mengembalikan patung setengah badan Ratu Nefertiti, yang saat ini dipajang di Museum Mesir di Berlin. Nefertiti adalah istri firaun Mesir Akhenaten. Menurut ahli, patung ini dibuat tahun 1345 SM oleh pemahat Thutmose.