Arkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
Gambar di atas batu ini menggambarkan sengitnya pertempuran di masa lalu.
Gambar di atas batu ini menggambarkan sengitnya pertempuran di masa lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Israel? Museum Israel di Yerusalem yang diduduki, Palestina, memamerkan sebuah topeng batu kuno langka dari Zaman Neolitikum untuk pertama kalinya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Yerusalem? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama "Menahem" dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Tel Yehud? Peneliti Israel menemukan jejak-jejak dari artefak keramik bekas narkotika jenis opium abad ke-14 sebelum Masehi.
Arkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
Para arkeolog menemukan sebuah artefak batu kecil yang sangat penting di dataran tinggi yang diklaim sebagai wilayah Israel.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mythology of Near East, benda tersebut ternyata segelatau meterai berusia 2.800 tahun. Menurut para arkeolog, artefak itu merupakan "mata rantai yang hilang" dalam perkembangan motif populer yang muncul dalam Alkitab dan mitologi Yunani.
"Artefak "spektakuler" "menempati tempat khusus dalam sejarah transmisi mitos yang panjang dan sebagian besar tidak diketahui," tulis Christoph Uehlinger, penulis studi tersebut, dikutip dari Bellingham Herald, Jumat (23/2).
- Di Bawah Lapangan Bola, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 3.500 Tahun, Ada Guci dan Tungku Tanah Liat
- Arkeolog Temukan Gambar Manusia dan Hewan di Batu Berusia 3.500 Tahun, Jadi Bukti Seni Cadas Sejak Zaman Perunggu
- Arkeolog Temukan Perhiasan Emas Berusia 2000 Tahun di Kuburan Orang Kaya, Desainnya Sangat Indah dan Bertatahkan Batu Mulia
- Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Segel yang ditemukan selama penggalian arkeologi di Tel Hazor pada tahun 2022 ini menunjukkan urutan pertempuran yang mengerikan.
Uehlinger menyatakan, seekor ular berkepala tujuh menyerang manusia dengan tombak. Di pinggirannya ada gambar sepasang monyet, scarab (sejenis kumbang), dan griffin (makhluk mitologis bersayap, bertubuh singa, dan berkepala elang).
Meterai ini, yang panjangnya sekitar 3,81 cm, berasal dari sekitar tahun 800 SM dan kemungkinan besar dibuat oleh orang Fenisia, yang tinggal di sekitar Levant.
Motif seorang pahlawan yang membunuh ular berkepala tujuh jauh lebih tua daripada artefak itu sendiri, pertama kali muncul sekitar 2.500 SM di Mesopotamia.
Simbol ini mulai tersebar di seluruh wilayah tersebut dari sana, sebelum akhirnya muncul di Suriah, Fenisia, dan Israel.
Uehlinger menyatakan, Yahweh (Tuhan dalam bahasa Ibrani), adalah sosok pahlawan yang berperang melawan leviathan. Berabad-abad kemudian, motif ini muncul pertama kali dalam Alkitab Kristen, di mana binatang ular bertarung melawan malaikat dalam kitab Wahyu. Kemudian muncul lagi dalam mitologi Yunani, dimana Hercules terkunci dalam pertempuran dengan Hydra, makhluk ular yang memiliki banyak kepala.
Para peneliti, yang hanya tahu sedikit tentang evolusi gambar ini selama ribuan tahun pertama dan kedua sebelum Masehi, kebingungan karena keberadaan gambar ini ada di mana-mana, meskipun dengan variasi yang tidak jelas. Namun demikian, Uehlinger menyatakan dalam sebuah email bahwa Segel Hazor yang baru ditemukan kini "memberikan hubungan nyata dari Fenisia ke Israel."
Hal ini juga mendukung hipotesis bahwa motif ini pertama kali menyebar dari Fenisia ke Israel, di mana motif ini mungkin telah menyebar lebih jauh. "Juru tulis/filsuf Fenisia mungkin melestarikan dan menyebarkan tradisi yang mungkin mereka warisi dari Ugarit (sebuah kota kuno di Suriah) sejak zaman Perunggu Akhir," kata Uehlinger.
Uehlinger mengatakan tidak diketahui bagaimana motif tersebut menyebar ke dunia luas dan menjadi bagian dari mitologi populer Hercules.