Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa dengan Pose Tak Senonoh, Diduga Dibuat 11.000 Tahun Lalu
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Karahan Tepe, Turki? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Karahan Tepe? Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy menyatakan, arkeolog menemukan gambar keledai liar di lantai sebuah rumah kuno di Karahan Tepe.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa dengan Pose Tak Senonoh, Diduga Dibuat 11.000 Tahun Lalu
Arkeolog di Turki menemukan patung kuno menggambarkan seorang pria dengan pose tak senonoh. Patung yang berusia sekitar 11.000 tahun ini sedang memegani alat kelaminnya.
Menurut pernyataan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, patung pria dengan pose tak senonoh ini lebih tinggi dari manusia yaitu sekitar 2,2 meter.
Sumber: Greek Reporter
Patung ini juga menonjolkan tulang rusuk, tulang belakang, dan bahu.
Para arkeolog juga menemukan patung babi hutan seukuran aslinya. Patung-patung ini ditemukan di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe, dua situs kuil tertua di dunia.
- Patung Giok Tertua di Dunia Ditemukan, Usianya 5.000 Tahun Berbentuk Naga Berkepala Babi
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 1.300 Tahun Saat Salju Mencair
- Arkeolog Temukan Petilasan Megah Ratu Penakluk Nusantara, Pagarnya Kaya Ukiran
- Arkeolog Temukan Patung Kuda Pertama Buatan Manusia Berusia 35.000 Tahun, Dipahat dari Gading Gajah Purba
Patung babi hutan yang terbuat dari batu kapur ditemukan di Gobekli Tepe. Ini berasal dari antara tahun 8700 SM dan 8200 SM. Patung ini memiliki panjang sekitar 1,3 meter dan tinggi 70 sentimeter, menurut Institut Arkeologi Jerman.
Profesor antropologi dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, Benjamin Arbuckle mengatakan temuan ini sangat menakjubkan dan mengubah pemahaman kita terhadap komunitas pra-pertanian awal. Arbuckel tidak terlibat dalam penggalian ini.
Sebelumnya para arkeolog meyakini komunitas awal sekitar 11.000 tahun lalu di Asia Barat Daya merupakan masyarakay yang sangat sederhana, kecil, dan egaliter, seperti yang dijelaskan Arbuckle. Namun temuan terbaru di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe dalam 30 tahun terakhir menunjukkan keyakinan tersebut tidak akurat.
Peneliti juga menemukan patung burung nasar kecil di dekat Karahan Tepe. Mereka belum menentukan usia pasti dari patung-patung yang baru ditemukan tersebut, namun situs itu sendiri berusia sekitar 11.000 ribu tahun.
Makna atau alasan di balik patung-patung tersebut masih misterius. Diduga patung pria raksasa tersebut menggambarkan seseorang yang telah meninggal dunia, menurut profesor antropologi Universitas Toronto yang tidak terlibat dalam penggalian, Ted Banning.
Banning mengatakan patung tersebut mungkin merupakan peninggalan leluhur penting yang terkait dengan bangunan tempatnya berada.
Menurutnya, cara sosok tersebut memegang alat kelaminnya bisa memberikan petunjuk tambahan mengenai maknanya. Fakta bahwa sosok tersebut sedang memegangi alat kelaminnya juga sejalan dengan penafsiran tersebut karena berpotensi melambangkan bahwa orang tersebut adalah nenek moyang suatu kelompok sosial, seperti garis keturunan atau marga, yang terkait dengan bangunan tersebut.