Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Benda Ini
Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Sumpit
Temuan berada di Kota Jingzhou, Provinsi Hubei, China.
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Apa yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mengungkap rahasia Tembok Besar China? Material organik yang digunakan untuk membangun segmen dan menara suar Tembok Besar China mengandung lebih banyak data lingkungan dan ilmiah daripada yang dipahami sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Benda Ini
Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
Berdasarkan rilis pers dari Administrasi Warisan Budaya Nasional China (NCHA), penemuan ini dilakukan di Kota Jingzhou, Provinsi Hubei, China.
Galian makam di Qinjiazui mengungkapkan gulungan bambu yang berasal dari periode Negara Berperang, yang terjadi sekitar 475 SM - 221 SM.
- Arkeolog Temukan Prasasti Zaman Perunggu Berisi Tulisan dari Bahasa Tak Dikenal, Terbuat dari Bahan Langka
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Temuan-temuan Arkeolog di Seluruh Dunia yang Menggegerkan, Ada Benda Sudah Terkubur Selama Ribuan Tahun
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Periode ini ditandai dengan terjadinya pertempuran antara tujuh negara, serta reformasi dan konsolidasi birokrasi dan militer.
Gulungan ini mencakup berbagai topik, termasuk matematika, kedokteran, peternakan, sastra, dan beberapa subjek lainnya.
Yang paling menarik, beberapa gulungan berisi contoh perkalian dan tabel aljabar tertua yang dikenal sebagai "Jiujiushu".
Menurut para peneliti, "Penemuan signifikan ini memberikan sumber daya baru yang berharga untuk mempelajari sejarah, budaya, dan ideologi yang berlaku selama periode sebelum Dinasti Qin."
Sebelum kertas umum digunakan, gulungan bambu dan kayu berfungsi sebagai media utama untuk menulis dokumen di China.
Biasanya, setiap gulungan berisi satu kolom teks yang ditulis dengan kuas, memuat banyak karakter China kuno yang rumit secara visual.
Gulungan kayu atau bambu ini digambarkan sepanjang sumpit dan lebarnya setara dua sumpit. Untuk membuat teks yang lebih panjang, beberapa gulungan seringkali dijahit untuk disatukan menggunakan rami, sutra, atau kulit.
Rangkaian gulungan ini membentuk buku lipat yang dikenal sebagai "jiance" atau "jiandu".
Saat ini, 3.910 gulungan telah diarsipkan dari situs Qinjiazui, dengan sekitar 1.200 hingga 1.500 gulungan masih harus diproses. Gulungan ini menjadi salah satu penemuan teks kuno terbesar di China.
Para arkeolog terus membuat katalog untuk gulungan-gulungan ini dan berencana melakukan pemindaian inframerah serta metode pelestarian lebih lanjut, dengan harapan dapat ditampilkan untuk umum di masa mendatang.