Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Arkeolog di Spanyol menemukan sebuah prasasti berusia 2.600 tahun yang bertuliskan 21 simbol alfabet.
-
Kenapa prasasti ini penting bagi para arkeolog? Menurut pernyataan pers tersebut, Menteri Ersoy berkata di akun media sosialnya:"Kami meyakini prasasti ini, yang beratnya 28 gram, akan memberikan perspektif baru dalam memahami struktur ekonomi dan sistem negara pada Zaman Perunggu Akhir."
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog merekonstruksi kota Pavlopetri? Sejak penemuan awal, sekelompok arkeolog bawah air yang dipimpin Jon Henderson telah berusaha keras untuk merekonstruksi kota bawah air ini menggunakan teknologi terbaru.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Lembah Para Raja? Arkeolog ternama Mesir, Zahi Hawass baru-baru ini mengungkapkan penemuan besar arkeologi di negaranya yaitu kota kuno di Lembah Para Raja. Ini adalah kota kuno terbesar dan terlengkap yang pernah ditemukan di area tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Andhra Pradesh, India? Sebuah tim arkeolog menemukan sarang burung unta yang berasal dari 41.000 tahun yang lalu di Andhra Pradesh, India.
Arkeolog Ungkap Peradaban yang Hilang 2.600 Tahun Lalu, Dapat Petunjuk dari Prasasti Bertuliskan 21 Alfabet
Penemuan itu terjadi saat Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC) melakukan penggalian di Casas del Turuñuelo, sebuah situs penggalian yang diyakini sebagai kuil bagi orang-orang Tartessos yang hilang.
Masyarakat Paleo-Hispanik adalah peradaban kuno yang terkenal dengan sistem penulisannya yang rumit dan pertama kali menetap di semenanjung Iberia sekitar abad kedelapan SM.
Sering disamakan dengan kota emas dalam mitos, El Dorado, dan kota Atlantis yang hilang, masyarakat Tartessos secara misterius lenyap pada abad keempat SM.
Pada keliling batu tulis berukuran 20 sentimeter itu, terdapat “urutan 21 tanda” alfabet dalam aksara Paleo-Hispanik,
namun sebagian dari prasasti tersebut patah. Itu berarti petunjuk tambahan pada batu itu telah hilang.
“Setidaknya enam tanda akan hilang di bagian yang terbelah, tetapi jika benar-benar simetris dan tanda tersebut memenuhi tiga dari empat sisi pelat, maka jumlahnya bisa mencapai 32 tanda,” kata Joan Ferrer i Jané, seorang peneliti filologi paleohispanik di Universitas Barcelona dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir gbnews.
- Arkeolog Temukan Kuburan Massal Prajurit Berusia 5.000 Tahun, Jadi Bukti Ganasnya Perangnya Zaman Batu
- Arkeolog Temukan Makam Dua Bocah Laki-Laki Berusia 1.600 Tahun, Dikubur Bersama Hewan dan Perhiasan Emas
- Arkeolog Temukan Gambar Perahu dan Hewan Ternak Berusia 4.000 Tahun di Gurun Sahara, Bukti Dulu Pernah Jadi Kawasan Hijau
- Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Bikin Perkakas Batu
“Sangat disayangkan bagian terakhir dari alfabet hilang karena di situlah perbedaan yang paling mencolok cenderung terjadi.”
CSIC mengatakan prasasti yang lebih tua 400 tahun dari Batu Rosetta juga menampilkan “kerangka tempat ditemukannya sosok pejuang”.