Bangkai Kapal yang Tenggelam 316 Tahun Lalu Ditemukan, Angkut Harta Karun Senilai Rp269 Triliun
Kapal ini tenggelam saat bertempur dengan kapal perang Inggris di lepas pantai Kolumbia.
Kapal ini tenggelam saat bertempur dengan kapal perang Inggris di lepas pantai Kolumbia.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Spanyol? Arkeolog di Spanyol menemukan sebuah prasasti berusia 2.600 tahun yang bertuliskan 21 simbol alfabet.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Spanyol? Ukiran batu berukuran 20 sentimeter (7,8 inci) baru-baru ini ditemukan selama penggalian arkeologi di dekat kota Guareña, Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di kuburan massal Spanyol? Lebih dari 5.000 tahun lalu, pria, wanita, dan anak-anak yang mengalami luka di kepala dan luka akibat panah dikuburkan di kuburan massal Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di Spanyol? Sekelompok ahli paleontologi berhasil mengekstraksi 30 telur dinosaurus Titanosaurus dari sebuah batu seberat 2 ton di Spanyol utara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Gua Simanya, Spanyol? Arkeolog dari IPHES-CERCA dan Universitas Barcelona menemukan seni batu Paleolitikum di gua Simanya, Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di rumah mewah di Spanyol? Arkeolog menemukan kolam pemandian umum zaman Romawi kuno saat melakukan penggalian di sebuah ampiteater berusia 2.000 tahun di Merida, Spanyol.
Bangkai Kapal yang Tenggelam 316 Tahun Lalu Ditemukan, Angkut Harta Karun Senilai Rp269 Triliun
Bangkai kapal yang tenggelam 316 tahun lalu akhirnya ditemukan. Kapal Spanyol ini ditaksir bernilai USD17 miliar atau sekitar Rp269 triliun karena pada saat tenggelam mengangkut berbagai benda berharga.
Kapal tersebut dikenal sebagai San José, yang hilang sejak tahun 1708 setelah tenggelam dalam pertempuran dengan kapal perang Inggris di lepas pantai Kolumbia.
Sumber: UNILAD
Pada saat itu, kapal ini membawa harta karun bernilai jutaan dolar, termasuk 200 ton perak dan zamrud, 11 juta koin emas, serta tembikar porselen.
- Dikira Kotoran Burung yang Menempel di Dahan Pohon, Ternyata Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kupu-Kupu
- Kisah Polwan Cantik Menyamar Jadi Pengantin untuk Tangkap Buronan Kasus Pembunuhan
- Tim Pencari Harta Karun Berburu Bangkai Kapal yang Tenggelam 400 Tahun Lalu, Diduga Mengangkut Emas Senilai Rp78 Miliar
- Ini Deretan Mobil Mewah Kim Jong-un, Dari Lapis Baja Sampai Berteknologi Kapal Selam
Menurut laporan dari penyelam Angkatan Laut Kolombia pada Juni 2022, kapal ini juga mengakibatkan kehilangan nyawa sekitar 600 orang.
Penemuan ini menjadi sorotan pada tahun 2015 ketika mantan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menggambarkannya sebagai "harta paling berharga dalam sejarah umat manusia".
Namun hingga saat ini kapal tersebut belum tersentuh. Pihak berwenang Kolombia memastikan bahwa semua temuan dan bukti arkeologisnya telah diamankan dengan ketat tanpa intervensi eksternal.
Hampir satu dekade setelah penemuan tersebut, pemerintah Kolombia mengumumkan rencana untuk menginvestasikan dana sekitar USD1 juta untuk memulihkan kapal tersebut pada April mendatang. Proses pemulihan ini akan melibatkan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan, Seni, dan Pengetahuan, Direktorat Jenderal Maritim Angkatan Laut Nasional, serta Institut Antropologi dan Sejarah Kolombia.
Menteri Kebudayaan Kolombia, Juan David Correa, menyatakan tim pemulihan akan menggunakan bantuan robot bawah air untuk membantu mengangkat harta karun dari dasar laut. Robot tersebut diharapkan dapat membantu memahami kondisi benda-benda tersebut saat dikeluarkan dari air, serta memberikan informasi yang diperlukan untuk upaya pemulihan di masa depan.
Proses pemulihan ini juga telah memunculkan perdebatan mengenai kepemilikan kapal secara sah. Kolombia, Spanyol, kelompok masyarakat adat Bolivia, dan perusahaan penyelamat Amerika telah bersaing untuk mengklaim kepemilikan atas harta karun tersebut selama bertahun-tahun.
Pada 2018, UNESCO ikut campur ketika pemerintah Kolombia berencana untuk melelang sebagian harta karun kapal tersebut untuk mendanai biaya pemulihan. Namun, pada Mei 2022, diputuskan untuk menjaga warisan budaya Kolombia yang tak ternilai di bawah pengelolaan kawasan arkeologi yang dilindungi secara nasional.