Bangunan Kuno Pemujaan Dewa Ular Ditemukan di Tengah Hutan Belantara, Begini Bentuknya
Struktur kuno ini diduga terkait dengan pemujaan terhadap dewa ular Maya.
Situs ini kemungkinan berhubungan dengan pemukiman Maya kuno yang dikenal sebagai Itzamkanac, yang merupakan ibu kota regional dan pusat perdagangan.
Bangunan Kuno Pemujaan Dewa Ular Ditemukan di Tengah Hutan Belantara, Bentuknya Melingkar
El Tigre kemungkinan berhubungan dengan pemukiman Maya kuno yang dikenal sebagai Itzamkanac, yang merupakan ibu kota regional dan pusat perdagangan. Penduduk wilayah itu adalah budaya Chontal atau Putun Maya, yang memuja dewa ular Kukulcán, di antara dewa-dewa lainnya.
Situs El Tigre memiliki sejarah pendudukan panjang selama lebih dari 2.000 tahun, hingga era penjajahan Spanyol dimulai pada abad ke-16.
-
Di mana makam raja Maya kuno ditemukan? Dilansir dari Newsweek, pada bulan Juni 2022, sebuah penemuan arkeologi yang mengagumkan menghiasi sejarah kuno di kota Chochkitam, wilayah timur laut Guatemala.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Dimana istana kuno Bangsa Maya ini ditemukan? Istana ini ditemukan di zona arkeologis Kabah, sebuah pemukiman pra-Hispanik yang terletak di wilayah Puuc, negara bagian Yucatán, selatan kota modern Mérida.
-
Bagaimana cara suku Maya meletakkan patung kepala Dewa Jagung? Suku Maya kemungkinan meletakkan patung kepala tersebut di atas sebuah tripot.
-
Bagaimana kota bangsa Maya itu ditemukan? Juan Carlos Fernandez-Diaz, asisten profesor dari Teknik Sipil Univeristas Houston, Amerika Serikat, menemukan kota itu pada Maret lalu ketika dia sedang melakukan survei arkeologi dengan pesawat di atas wilayah itu.
-
Bagaimana cara orang Mesir Kuno mengawetkan mayat? Para ilmuwan telah mengungkap rincian praktik pembalseman yang telah lama dicari-cari yang digunakan orang Mesir kuno untuk mengawetkan mayat. Hal itu diketahui dari analisis residu kimia di dalam bejana dari satu-satunya tempat pembalseman yang diketahui di Mesir dan ruang pemakaman di dekatnya.
Struktur yang baru ditemukan ini berasal dari periode 1000-1200 Masehi dan kemungkinan digunakan untuk pemujaan Kukulcán, yang setara dengan dewa angin Quetzalcóatl dalam mitologi Aztec, kata INAH dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Newsweek
Menurut laporan arkeolog, struktur ini terdiri dari dua tingkat dan diduga mendukung sebuah kuil beratap datar yang didedikasikan untuk Kukulcán.
Ini mirip dengan bangunan serupa yang sebelumnya ditemukan di situs seperti Edzná, Becán, Uxmal, dan Chichen Itzá, di seluruh Yucatán.
Yang membuat struktur ini istimewa adalah usianya, yang bersamaan dengan masa ketika pemukiman Maya kuno mempertahankan ikatan yang kuat dengan wilayah lain di Mesoamerika, seperti Meksiko tengah, Oaxaca, dan pesisir Teluk.Hubungan ini memungkinkan penyebaran ide-ide keagamaan antara Chontal Maya dan wilayah lain. Misalnya, meskipun pemujaan Kukulcán berasal dari tradisi Maya sebelumnya, pemujaan tersebut mungkin juga dipengaruhi oleh pemujaan Quetzalcóatl.
Sebuah dokumen sejarah penting dari wilayah yang dikenal sebagai Paxbolón Maldonado Papers, menggambarkan sebuah pemukiman yang disebut Itzamkanac yang menampilkan kuil-kuil yang didedikasikan untuk empat dewa utama dari periode Postclassic Maya, salah satunya Kukulcán.
“Bangunan ini memperluas pengetahuan kita tentang pendudukan akhir El Tigre. Struktur melingkar seperti ini umumnya sesuai dengan periode Postclassic awal antara A.D. 1000 dan 1200, ketika zona Maya memiliki hubungan dengan daerah lain di Mesoamerika,” ujar direktur umum INAH Diego Prieto dalam konferensi pers.
Struktur ini ditemukan selama pekerjaan penyelamatan arkeologi sebagai bagian dari proyek Tren Maya (Kereta Maya). Proyek ini melibatkan jalur kereta api sepanjang lebih dari 1.600 kilometer, yang dijadwalkan akan beroperasi pada Desember. Jalur ini melintasi Semenanjung Yucatán di Meksiko, yang merupakan pusat peradaban Maya kuno dan kaya akan barang antik.
Sumber: Newsweek
Meskipun ribuan artefak dan struktur Maya kuno telah ditemukan selama proyek tersebut, kritikus mengkhawatirkan risiko kerusakan atau kehancuran bagi situs-situs bersejarah dan lingkungan sekitarnya.