Beda dengan Mesir Kuno, 22 Mumi di Peru Ditemukan Terbungkus Kain, Isinya Bikin Merinding
Mumi di Mesir kuno biasanya diletakkan langsung di dalam peti mati, dengan penutup bergambar orang yang meninggal tersebut.
Mumi di Mesir kuno biasanya diletakkan langsung di dalam peti mati, dengan penutup bergambar orang yang meninggal tersebut.
Beda dengan Mesir Kuno, 22 Mumi di Peru Ditemukan Terbungkus Kain, Isinya Bikin Merinding
Kelompok ilmuwan Polandia dan Peru menemukan makam 22 mumi yang terdiri dari mumi anak-anak, bayi yang baru lahir serta orang dewasa, di kota Barranca, Peru. Uniknya, mumi-mumi ini terbungkus kain.
Selain kain pembungkus jenazah, artefak seperti tembikar, alat, dan sisa-sisa makanan juga ditemukan pada lokasi pemakaman.
Sumber: Arkeonews
-
Kapan kuil kuno di Peru tersebut diperkirakan dibangun? Sosok tersebut mirip dengan gambar makhluk mitologi lainnya yang berasal dari Periode Awal, sekitar 2.000 hingga 900 SM, yang memberikan petunjuk kapan kuil tersebut dibangun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana seniman kuno di Peru membuat ukiran di Toro Muerto? Garis-garis bergelombang pada pahatan batu sangat mirip dengan karya seni yang dibuat pada tahun 1970-an oleh masyarakat Tucano yang berasal dari suku tersebut.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di bawah bukit pasir di Peru? Para arkeolog menemukan reruntuhan kuil upacara berusia 5.000 tahun dan sisa-sisa kerangka manusia di bawah bukit pasir di Peru.
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
Situs arkeologi ini terletak di pinggiran kota Barranca, Peru, di bukit Cerro Colorado, Lembah Pativilca. Meskipun dikenal oleh peneliti selama beberapa dekade, tempat ini terdiri dari empat bukit yang meliputi bangunan pra-Columbus, dengan waktu pembuatannya dan fungsinya masih belum diketahui.
Pada 2022, tim arkeolog dari Peru dan Polandia yang bekerja dalam Programa de investigacion ‘Los valles de Barranca’, memulai proyek penelitian baru di lokasi ini. Dipimpin arkeolog Peru, Plinio Guillen Alarcon, serta anggota pendirinya, termasuk bioarkeolog Krakow Lukasz Majchrzak, proyek ini melibatkan mahasiswa dari Universitas Jagiellonian dan Universitas St. Mark di Lima.
Pada tahun sebelumnya, ilmuwan menetapkan bahwa kompleks ini berasal dari paruh kedua abad ke-19. Di puncak bukit tertinggi, mereka menemukan pemakaman yang hancur berasal dari milenium ke-3 SM.
"Ini adalah tubuh-tubuh yang dibalut dengan kain dan bahan tanaman, yang dalam arkeologi disebut bundel pemakaman. Melalui pemeriksaan sisa-sisa manusia, di antara lapisan-lapisan kain ini, kita menemukan tembikar, alat, dan benda keagamaan," kata bioarkeolog, Lukasz Majchrzak.
Enam dari bundel pemakaman yang ditemukan merupakan milik orang dewasa, sedangkan 16 yang lainnya yang terletak agak jauh milik anak-anak, kemungkinan dengan usia yang berbeda.
Foto: Sebastian Castaneda / Reuters
Sejauh ini, tim baru saja mengeksplorasi area seluas 20 meter persegi. Para ilmuwan membuka satu bundel bayi di mana jenazah seorang bayi baru lahir dikubur.
Foto: R. Dziubińska
“Kami menjalani tomografi pada dua bundel lainnya, jadi kami tahu bahwa salah satu anak sedikit lebih tua, dan yang lainnya juga bayi baru lahir,” tambah Lukasz.
Foto: Ł. Majchrzak
- Beruang dan Manusia Purba Diduga Pernah Hidup Bersama di Gua Ini, Ada Perkakas Batu dan 10.000 Tulang Hewan di Dalamnya
- Mumi Tertua di Dunia Bukan Berasal dari Mesir, Bangsa Ini Pertama Kali Mengawetkan Mayat 9.000 Tahun Lalu
- Setumpuk Perhiasan Emas Berusia 1800 Tahun Ditemukan Dalam Peti Mati Gadis Romawi, Diyakini Jadi Pelindung di Akhirat
- Perut Mumi Berusia 6.000 Tahun Ini Ungkap Masakan yang Digemari Orang Mesir Kuno, Begini Resepnya
Kain pada salah satu bundel yang sudah dibuka terhiasi dengan pola geometris. Sementara, bundel-bundel lainnya seperti yang diduga oleh Majchrzak, mungkin mengandung gambaran hewan dan dewa. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengemas mayat ini diyakini memiliki kegunaan dalam kehidupan setelah mati.
"Dalam visi paska-matinya di Andes, seseorang melakukan perjalanan selama setahun sampai mencapai tujuannya. Jadi dia membutuhkan makanan. Bahkan kami menemukan jagung dan bahan tanaman lain yang tidak dapat diidentifikasi dalam beberapa bundel," ujar Lukasz Majchrzak.
Namun, berbeda dengan kuburan Andes, jumlah bejana yang ditemukan untuk setiap bundel hanya sekitar empat sampai lima, demikian dijelaskan peneliti.
Kelompok peneliti akan menganalisis bundel pemakaman berikutnya, yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1000 hingga 1100 M. Temuan awal ini akan diverifikasi melalui penanggalan radiokarbon.
Para ilmuwan berencana menggunakan tomografi komputer untuk memeriksa bundel pemakaman yang utuh tanpa kerusakan yang terlihat. Hal ini akan memungkinkan analisis antropologis tanpa invasif. Pada tahap selanjutnya, mereka juga berencana untuk melakukan analisis kimia dan analisis isotop, termasuk isotop stronsium, yang dapat memberikan klarifikasi apakah ini melibatkan populasi lokal.