Bukan Einstein, Sosok Jenius Ini Temukan Tuhan dalam Persamaan Matematika
Kisah tokoh ini pernah difilmkan pada 2015 berjudul The Man Who Knew Infinity.
Seorang jenius otodidak dari India, Srinivasa Ramanujan berhasil mendefinisikan ulang matematika dalam bilangan irasional pi, rasio keliling lingkaran terhadap diameternya.
Ia menyatakan pi sebagai desimal yang meluas tak terhingga dalam polanya yang acak. Inovasi ini menata ulang bahwa pi dianggap sebagai pecahan yang elegan dan kompleks.
-
Siapa yang memberikan Einstein guru matematika khusus? Pada suatu waktu, ketika Einstein masih berusia belasan tahun, kedua orang tuanya memberikan guru matematika khusus untuk dirinya.
-
Siapa Prof. Sarijaya? Momen haru tercipta saat Prof. Ir. Sarijaya dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM di ruang Balai Senat UGM pada Kamis (1/2).
-
Apa yang dimaksud dengan pembagian pecahan dalam matematika? Pembagian pecahan adalah suatu proses matematika yang melibatkan pembagian suatu kuantitas atau bagian menjadi sejumlah pecahan atau bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Cincin Einstein? Para ilmuwan menangkap fenomena aneh di cincin Einstein ketika menggunakan teleskop ruang angkasa, James Webb Telescope (JWST). Mereka menemukan molekul tertua bernama Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAS).
-
Reptil purba apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di India? Ahli paleontologi di India telah berhasil mengidentifikasi dan mengklasifikasikan spesies baru dari kelompok reptil proterosuchid.
-
Bagaimana para ilmuwan menguji teori gravitasi Einstein? Dimulai pada tanggal 21 Juli 1969, saat astronot Apollo 11 menempatkan reflektor laser di permukaan Bulan yang diikuti dengan reflektor tambahan pada misi Bulan berikutnya. Sejak saat itu, para peneliti mulai dapat memantau jarak antara Bumi dan Bulan dengan pengukuran yang sangat tepat, yang akurat hingga satu milimeter.
Karya jenius yang dihasilkan Ramanujan di bidang matematika lebih dari seabad yang lalu ini masih membuat orang bertanya-tanya. Siapa yang menyangka terobosannya ini ternyata terinspirasi oleh mimpi dewi Namagiri.
Hal tersebut diakui Ramanujan, mengatakan dia menerima 3.900 rumus dari dewi Hindu Namagiri, salah satu bentuk dewi Mahalakshmi, seperti dikutip dari India Today, Selasa (24/12).
Ramanujan tumbuh di lingkungan yang kaya akan spiritual, dengan guru pertamanya adalah ibunya. Ibunya diketahui memiliki pengetahuan tentang numerologi dan sangat percaya dengan kekuatan spiritual dan prediktif matematika.
Ia dibesarkan dalam keluarga Brahmana di India Selatan dengan menerima sebagian warisan alami dari garis keturunan ortodoks, di mana aljabar, trigonometri, dan geometri digunakan untuk membuat perhitungan astronomi praktis, meskipun untuk mengatur kehidupan beragama.
Tinggalkan India
Meskipun ia mengklaim hasil yang paling luar biasa diperolehnya melalui mimpi bertemu dewi Hindu Namagiri, sosok spiritual yang kuat dalam keluarganya, ia harus membayar mahal kecintaannya dalam matematika itu dengan melanggar norma kasta.
- 5 Teori Einstein yang Bisa Dilihat di Kehidupan Sehari-hari, Termasuk Warna Emas
- Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat
- Mengenal Sosok Profesor Keturunan China Pemilik IQ Tertinggi Dunia saat Ini
- Cerita di Balik Jaket Kulit yang Sering Einstein Gunakan, Pernah Dipakai Buat “Model” Pemotretan
Ramanujan berasal dari kasta brahmana, yang tidak diperbolehkan meninggalkan India. Namun ia melanggar tradisi tersebut, berangkat ke luar negeri untuk belajar di Universitas Cambridge, Inggris.
Pada 1914, Ramanujan menerbitkan karya inovatifnya tentang bilangan irasional pi dan terpilih sebagai salah satu Anggota Royal Society termuda pada tahun 1918. Ia meninggalkan sekitar 4.000 rumus dan hasil matematika.
Kisah hidupnya yang sangat luar biasa telah diangkat menjadi sebuah film dengan judul The Man Who Knew Infinity pada tahun 2015.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti