Bukan Hanya Satu, Ilmuwan Ungkap Jumlah Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus di Bumi 66 Juta Tahun Lalu
Kepunahan massal dinosaurus disebabkan hantaman asteroid.
Penelitian terbaru mengungkap jumlah asteroid yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu, yang menyebabkan punahnya dinosaurus. Menurut para peneliti, ada dua asteroid yang jatuh ke Bumi ketika itu yaitu asteroid berukuran besar dan disusul asteroid yang berukuran lebih kecil.
Asteroid kedua ini menghantam lautan dekat Afrika Barat, mengakibatkan lubang besar di dasar laut. Dampaknya sangat dahsyat. Asteroid ini memicu gelombang raksasa, tsunami, yang tingginya setidaknya 800 meter dan menyapu Samudra Atlantik, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (2/12).
-
Apa penyebab kepunahan dinosaurus selain asteroid? Sumber: USA Today Membuka kembali perdebatan tersebut, sebuah studi baru mengatakan letusan gunung berapi mungkin telah mengganggu ekosistem dan mengancam keberlangsungan dinosaurus non-burung sebelum asteroid menabrak Bumi.
-
Kapan asteroid jatuh ke bumi dan menyebabkan kepunahan dinosaurus? Sebuah fosil mamalia plasental hanya ditemukan pada batu yang berusia lebih muda daripada 66 juta tahun, bertepatan dengan waktu jatuhnya asteroid di bumi.
-
Kenapa ilmuwan berpendapat bahwa evolusi manusia terjadi karena asteroid yang memusnahkan dinosaurus? Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus.
-
Kapan Hari Asteroid Sedunia diperingati? Setiap tanggal 30 Juni, kita memperingati Hari Asteroid Sedunia
-
Mengapa sampel asteroid Bennu penting bagi ilmuwan? Selain untuk menghindari bencana tabrakan asteroid Bennu dan Bumi, sampel dari Bennu juga akan memberikan wawasan kepada para ilmuan tentang proses-proses penyebab pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
Dr. Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt di Skotlandia menemukan kawah Nadir pada tahun 2022. Awalnya, ada beberapa keraguan mengenai apa yang menyebabkan lubang besar di bawah laut ini. Kini, Nicholson dan timnya meyakini lubang itu terbentuk oleh asteroid yang menabrak dasar laut.
Mereka tidak yakin mengenai tanggal pasti kejadian ini, dan mereka juga tidak dapat memastikan apakah itu terjadi sebelum atau sesudah asteroid besar lainnya menghantam Meksiko, menciptakan kawah Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Namun, mereka yakin asteroid yang lebih kecil ini juga menghantam menjelang akhir Zaman Kapur sekitar waktu yang sama ketika dinosaurus punah. Saat memasuki atmosfer Bumi, kemungkinan besar asteroid itu berubah menjadi bola api besar.
Kawah Nadir
Asteroid yang membentuk kawah Nadir memiliki lebar antara 450 dan 500 meter dan menghantam Bumi dengan kecepatan sekitar 72.000 kilometer per jam. Peristiwa yang paling mendekati besaran ini dalam sejarah manusia adalah peristiwa Tunguska tahun 1908, di mana asteroid berukuran 50 meter meledak di atas Siberia.
Asteroid Nadir kira-kira seukuran Bennu, asteroid terkenal yang menimbulkan risiko signifikan bagi Bumi. NASA memperkirakan bahwa tanggal yang paling mungkin Bennu dapat bertabrakan dengan Bumi adalah 24 September 2182, meskipun peluangnya tipis, yakni satu berbanding 2.700.
Tidak ada dampak asteroid sebesar ini yang pernah terjadi dalam sejarah manusia yang tercatat. Para ilmuwan biasanya mempelajari kawah yang terkikis di Bumi atau gambar kawah dari planet lain untuk mempelajari lebih lanjut. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kawah Nadir, Nicholson dan timnya menggunakan data 3D beresolusi tinggi dari TGS, sebuah perusahaan geofisika.