Di Gua Malaysia Arkeolog Temukan Kerangka Utuh Manusia Prasejarah Berusia 16.000 Tahun dan Artefak Kristal
Di sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.
Arkeolog yang ditugaskan untuk menyelidiki gua-gua di Malaysia sebelum pembangunan waduk hidroelektrik digegerkan dengan penemuan belasan kerangka manusia.
Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur. Gua-gua tersebut rencananya akan terendam air jika pembangunan waduk selesai pada pertengahan tahun 2027.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Kroasia? Arkeolog menemukan tiga tengkorak kuno di Kroasia, dua di antaranya memiliki tengkorak yang lonjong dan dibentuk dengan sengaja.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Bukit Choras, Malaysia? Setelah tim yang terdiri dari sebelas peneliti dengan hati-hati mengikis tanah dari puncak bukit dan membersihkan semak-semak lebat dan hutan sekunder, sebuah bagian yang hilang dari sejarah Asia Tenggara terungkap. Stupa Buddha berusia 1.200 tahun di Bukit Choras di Lembah Bujang, Malaysia, ditemukan pada Agustus lalu.
-
Bagaimana cara para arkeolog menemukan artefak perunggu di Kastil Ayanis? Dalam penggalian tahun ini, kami menggali tiga perisai perunggu dan satu helm, yang ditemukan dalam kondisi yang sangat baik," jelas Prof Dr Mehmet Isikli, pengajar di Departemen Arkeologi, Fakultas Sastra, Universitas Atatürk.
-
Kenapa para arkeolog meyakini stempel ini milik kafilah pedagang? Stempel ini ditemukan di lokasi yang diperkirakan sebagai jalur penting perdagangan di Jazirah Arab.
Sebagian kerangka yang ditemukan tampaknya berasal dari budaya pra-Neolitikum dari masyarakat Hoabinhian di wilayah tersebut, kata Zuliskandar Ramli, seorang arkeolog sekaligus pemimpin tim penggalian dari Universitas Nasional Malaysia.
Ribuan perkakas batu masyarakat Hoanbinhian
Kantor berita Bernama melaporkan pekerjaan arkeologi di situs Lembah Nenggiri dimulai pada Maret 2022 dan berakhir pada Oktober 2023. Salah satu temuan terpenting adalah kerangka manusia lengkap di sebuah gua bernama Gua Keledung Kecil yang diperkirakan berusia antara 14.000 hingga 16.000 tahun.
Artefak peguburan milik masyarakat Hoanbinhian
"Ini adalah kerangka terlengkap dan tertua dalam posisi meringkuk yang ditemukan di negara ini," kata Ramli kepada Live Science.
Beberapa ilmuwan menduga kerangka yang ditemukan merupakan bagian dari budaya pemburu-pengumpul Hoabinhian yang membuat perkakas batu khas. Perkakas sejenis itu dapat ditemukan di wilayah lain di Asia Tenggara mulai dari China barat daya hingga Indonesia.
- Arkeolog Temukan Ratusan Artefak Batu Giok Berusia 5.000 Tahun, Ada yang Berbentuk Naga Hijau dan Jangkrik
- Arkeolog Temukan Kerangka Aneh di Makam Mewah Berusia 2.000 Tahun, Berbalut Kain Kafan dan Ada Gambar Anjing Neraka Kepala Tiga
- Peneliti Temukan Kain 4.000 Tahun di Gua Tengkorak, Warna Merahnya Berasal dari Makhluk Ini
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Ilmuwan lain juga berpendapat masyarakat Hoabinhian menggunakan banyak tanaman liar termasuk lada, kacang, kapri, dan pinang pada masa itu.
Berdasarkan hasil penggalian telah ditemukan 16 individu yang terkubur di 13 gua batu kapur di empat lokasi, 15 kerangka dikubur dalam posisi membungkuk atau berjongkok penuh, posisi itu menunjukan ciri khas penguburan pada zaman pra-Neolitikum. Sementara itu, kerangka lainnya dikubur dengan posisi memanjang, kata Ramli.
Selain ditemukan kerangka, arkeolog juga menemukan lebih dari 71.000 artefak prasejarah di gua-gua tersebut. Artefak itu berupa pecahan peralatan batu, ribuan potongan tembikar serta ornamen batu yang diketahui sebagai perkakas-perkakas penguburan.
Jika pembangungan waduk ini diteruskan maka kemungkinan terungkapnya peradaban masyarakat Hoanbinhian akan terhenti sampai di sini karena gua itu akan terisi oleh air untuk jaringan listrik Malaysia.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti