Dinosaurus Pernah Jadi Makhluk Paling Berkuasa di Bumi Bukan Karena Berukuran Raksasa dan Buas, Tapi Karena Hal Tak Terduga Ini
Dinosaurus pernah menjadi makhluk paling berkuasa di Bumi selama lebih dari 160 juta tahun.
Dinosaurus pernah menjadi makhluk paling berkuasa di Bumi selama lebih dari 160 juta tahun.
-
Siapa yang mengatakan bahwa dinosaurus adalah makhluk paling busuk? “Semakin besar Anda, semakin bau Anda, semakin menjijikkan Anda, semakin sedikit hewan lain yang akan mengganggu Anda,” ungkap Horner.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang spesies dinosaurus ini? Dalam sebuah pernyataan, Dr. Wang Min dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences, pemimpin dan penulis utama penelitian menjelaskan, “Analisis perbandingan kami menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan dalam rencana tubuh pada garis avialan awal, yang sebagian besar dipengaruhi oleh anggota tubuh depan, akhirnya menghasilkan proporsi anggota tubuh burung yang khas.”
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari bulu dinosaurus dan burung kuno? Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution, para ahli paleontologi telah mempelajari bulu dari tiga makhluk purba dengan cermat, termasuk dinosaurus non-unggas Sinornithosaurus yang hidup sekitar 125 juta tahun yang lalu di China. Mereka juga melihat Confuciusornis, burung purba dari waktu dan tempat yang sama. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan sinar-X dan cahaya inframerah, para ilmuwan menemukan keberadaan protein yang disebut corneous beta-proteins (CBPs) dalam struktur kimia bulu tersebut.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Kapan terjadi lonjakan penemuan tulang dinosaurus terbesar? Dilansir dari Smithsonian Magazine, Kamis (31/8), terjadi lonjakan penemuan tulang dinosaurus terbesar pada awal abad ke-21 ini.
Dinosaurus Pernah Jadi Makhluk Paling Berkuasa di Bumi Bukan Karena Berukuran Raksasa dan Buas, Tapi Karena Hal Tak Terduga Ini
Dinosaurus mungkin telah mengambil alih planet ini dan berkuasa selama lebih dari 160 juta tahun berkat cara mereka berjalan. Dengan beradaptasi untuk berjalan dengan dua dan empat kaki, mereka melakukan diversifikasi dan mengungguli organisme lain untuk menjadi vertebrata darat yang dominan sejak akhir zaman Trias (251,9 juta hingga 201,3 juta tahun yang lalu) sampai kepunahannya sekitar 66 juta tahun yang lalu pada Periode Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).
Sumber: Live Science
Sebuah studi baru yang terbit pada 7 Februari dalam jurnal Royal Society Open Science, peneliti menjelaskan bagaimana cara dinosaurus mengambil alih dunia dengan mengisi relung ekologi yang muncul setelah serangkaian keruntuhan ekologi.
Dinosaurus digambarkan berjalan dengan kaki belakangnya, dan kemudian dengan empat kaki. Hal tersebut merupakan keunggulan tersendiri selama periode terjadinya perubahan lingkungan secara besar-besaran.
- Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Dinosaurus Terbang Berusia 100 Juta Tahun, Kerangkanya dalam Kondisi Lengkap
- Bertualang di Pantai, Ayah dan Anak Temukan Tulang Manusia Purba, Awalnya Dikira Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Buaya Berusia 215 Juta Tahun, Hidup Jauh Sebelum Dinosaurus
- Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 330 Juta Tahun di Dalam Laci, Ternyata Makhluk yang Lebih Dulu Berkuasa di Bumi Jauh Sebelum Dinosaurus
Dinosaurus adalah bagian dari kelompok yang dikenal sebagai Avemetatarsalia yang berevolusi bersama kelompok reptilia terkait, Pseudosuchia, yang mencakup nenek moyang buaya modern. Kedua kelompok ini muncul pada masa Trias, setelah kepunahan massal Permian 252 juta tahun lalu.
Para peneliti menggunakan fosil tulang kaki dari 208 spesies avemetatarsalians, pseudosuchian dan kerabat dekat mereka untuk menentukan perubahan mereka dari waktu ke waktu.
Ketika mereka pertama kali muncul, pseudosuchian adalah kelompok yang lebih beragam. Beberapa pseudosuchian berjalan dengan kaki belakangnya, tetapi sebagian besar masih memiliki kebiasaan merangkak.
Dinosaurus awalnya berkaki dua dan bisa berlari, bukan hanya berjalan lamban seperti nenek moyang mereka. Mampu bergerak dengan cepat meningkatkan kemampuan mereka untuk menghindari predator dan menangkap mangsa, memberi mereka keuntungan selama iklim kering pada zaman Trias.
"Ada tekanan besar terhadap ketersediaan makanan. Entah bagaimana, dinosaurus, yang jumlahnya hanya sedikit selama 20 juta tahun, kini berkembang pesat, sedangkan pseudosuchian tidak," kata penulis utama studi, Amy Shipley, seorang mahasiswa master paleobiologi di Universitas Bristol dalam sebuah pernyataan.
“Kemungkinan besar dinosaurus purba pandai dalam konservasi air, sama seperti banyak reptil dan burung modern saat ini. Namun, bukti kami menunjukkan bahwa kemampuan beradaptasi mereka yang lebih besar dalam berjalan dan berlari memainkan peran penting.”
Pada akhir Trias, kepunahan massal lainnya melenyapkan sebagian besar pseudosuchian, kecuali crocodylomorph yang hidup dengan empat kaki. Beberapa dinosaurus mempertahankan postur tegak dan bipedal mereka sementara yang lain kembali merangkak. Hal ini memungkinkan mereka melakukan diversifikasi dan mengisi berbagai relung ekologi.
“Setelah kepunahan massal pada akhir masa Trias, kita mendapatkan dinosaurus yang sangat besar, panjangnya lebih dari 10 meter, beberapa di antaranya mengenakan baju besi, banyak yang berkaki empat, namun masih banyak yang berkaki dua seperti nenek moyang mereka,” kata rekan penulis studi tersebut, Suresh Singh dalam pernyataannya.
“Keberagaman postur dan gaya berjalan mereka membuat mereka sangat mudah beradaptasi, dan hal ini memastikan kesuksesan mereka di Bumi dalam jangka waktu yang lama.”
Meskipun dinosaurus mengembangkan ciri-ciri lain yang membantu mereka berkembang—termasuk kemampuan mengatur suhu dengan bulu dan mekanisme pernapasan yang lebih efisien—para peneliti menyimpulkan bahwa beragam strategi gerak mereka memberi mereka keunggulan penting.