Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Kota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
Kota kuno ini ditemukan tim arkeologi yang sedang melakukan pemetaan wilayah.
Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Kota yang Hilang Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Hutan, Ada Piramida Setinggi 15 Meter
Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang. Kota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat. Hal mengejutkan lainnya, ada piramida setinggi 15 meter di dalam kota ini.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa kuno di jantung Mexico City? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City. Di dalam desa itu, arkeolog juga menemukan kuburan manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di bawah bangunan kuno di Mitla? Investigasi arkeologi baru-baru ini di Mitla, sebuah situs penting Zapotec di Oaxaca, Meksiko, menemukan keberadaan jaringan ruang dan terowongan bawah tanah yang luas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Kota kuno ini kecil, luasnya hanya kurang dari setengah mil atau sekitar 8 kilometer.
Dikutip dari laman Mirror, Kamis (6/7), situs ini berada di belantara Semenanjung Yucatan, di negara bagian Campeche, Meksiko.
Berusia Lebih dari 1000 Tahun
Kota ini berasal dari sekitar tahun 250 Masehi sampai 1000 Masehi dan diberi nama Ocumtun yang berarti "kolom batu" dalam bahasa Maya.
Teknologi Laser
Saat kota ini ditemukan, tim arkeolog tengah melakukan pemetaan di dataran rendah Maya tersebut menggunakan laser yang dipancarkan dari pesawat. Laser pertama kali menangkap piramida tersebut. Penggunaan laser ini non-invasif atau tidak merusak dan bisa digunakan peneliti untuk menyelidiki bangunan buatan manusia yang tersembunyi di dalam vegetasi yang lebat atau di tengah belantara.
"Situs ini menjadi pusat penting di tingkat regional kemungkinan selama periode Klasik (tahun 250-1000 M). Keramik yang kami temukan di permukaan dan di beberapa lubang berasal dari periode Klasik Akhir (600-800 Masehi)."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia dan juga ketua arkeolog dalam penemuan ini.
Sumber: Mirror.co.uk
"Kejutan terbesar adalah bahwa situs ini berada di sebuah 'semenanjung' tanah tinggi yang dikelilingi lahan basah yang luas. Luasnya lebih dari 50 hektar dan ada banyak bangunan besar termasuk piramida setinggi lebih dari 15 meter."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia.
- Gali Tanah Mau Bangun Rumah, Warga Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Berusia 800 Ribu Tahun
- Gerbang Menuju Kota Kuno Berusia 2200 Tahun Ditemukan, Di Sini Lokasinya
- Kebudayaan Berusia Ribuan Tahun di Bekasi dan Karawang
- Ada Pesan Menyeramkan di Batu Nisan Berusia 1800 Tahun, Diduga Ditulis dengan Darah, Begini Bunyinya
Para peneliti meyakini beberapa bangunan berfungsi sebagai pasar dan untuk ritual masyarakat.
Sprajc menjelaskan, tiga alun-alun yang berada di tenggara area yang memiliki bangunan megah dikelilingi oleh teras.
Altar yang ditemukan di kompleks kota kuno. Sumber foto: Ivan Sprajc
"Antara dua alun-alun besar ada struktur pendek dan panjang yang hampir dalam bentuk lingkaran konsentris, dan ada juga tempat untuk permainan bola."
Ivan Sprajc, kepala departemen institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia.