Lebih Tua dari Dinosaurus, Pohon Ini Hidup Sejak 290 Juta Tahun Lalu, Selamat dari Kepunahan Massal Sampai Ledakan Bom Nuklir
Para ilmuwan menjelaskan faktor yang menyebabkan tumbuhan ini tetap hidup sampai dijuluki sebagai 'fosil hidup'.
Ketika Amerika Serikat menjatuhkan bomnya di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945, siapa pun yang hidup dalam radius 3,2 kilometer tewas seketika, bangunan-bangunan meleleh dan sebagian besar kota berubah menjadi abu dalam badai api yang mengamuk. Namun, enam pohon Ginkgo biloba yang tumbuh hanya sekitar 1,6 km jauhnya dari pusat ledakan, tetap hidup sampai saat ini.
Ketika ledakan terjadi, pohon ini hanya mengalami daun gugur dan batang yang hangus. Namun dalam beberapa bulan, pohon ini tumbuh kembali seperti sediakala.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Kenapa fosil penting bagi ilmuwan? Fosil membantu manusia untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang pernah hidup pada masa lalu. Hal tersebut tentu berguna sebagai bukti dan data sejarah dari masa lampau untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi untuk masa depan.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Apa sebenarnya pengertian dari fosil? Fosil adalah sisa atau jejak organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, yang telah mati dan tertimbun dalam endapan sedimen di dalam tanah atau batuan.
Ginkgo biloba merupakan spesies yang tidak hanya berhasil melewati kehancuran akibat nuklir tetapi juga zaman es, kepunahan massal, dan pergolakan lingkungan selama ribuan tahun, seperti dikutip dari laman Forbes, Rabu (1/1).
Pohon ini juga disebut "fosil hidup". Garis keturunannya berasal dari 290 juta tahun lalu di zaman Permian, sebelum muncul dinosaurus. Dengan daunnya yang khas berbentuk kipas dan strukturnya yang kuat, pohon ginkgo hampir tidak berubah selama ribuan tahun.
Sejumlah fosil dari zaman Jurasik mengungkapkan, daun pohon ini mirip dengan daun ginkgo modern. Selama jutaan tahun, ginkgo tumbuh subur di Laurasia, benua super utara, hingga peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen memusnahkan dinosaurus—dan sebagian besar flora dan fauna di sekitar mereka.
Meskipun banyak spesies yang mati karena kepunahan massal ini, ginkgo tetap bertahan. Namun, dominasi mereka memudar dalam ribuan tahun berikutnya seiring dengan munculnya tanaman berbunga dan upaya diversifikasi, sehingga pohon ini bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan ruang. Pada akhir Pleistosen, mulai berada di ambang kepunahan, namun berhasil bertahan berkat kombinasi ketahanan alam dan peran manusia.
Susunan Genetik
Menurut peneliti, beberapa dari populasi ginkgo ini dilestarikan dan dibudidayakan oleh para biksu Buddha di wilayah China, yang menghormati pohon-pohon tersebut karena keindahan, ketahanan dan khasiat obatnya.
- Fosil Tunggul Pohon Berusia 145 Juta Tahun Ini Tetap Awet, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terkecil Berusia 80 Juta Tahun, Ukurannya Hanya Sebesar Kancing Baju & Masih Lengkap dengan Embrionya
- Hujan Deras Sebabkan Fosil Dinosaurus Tertua di Dunia Muncul dari Tanah, Usianya 233 Juta Tahun
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada Januari 2020, sel pohon ini terus memproduksi antioksidan dan senyawa antimikroba sepanjang hidupnya, menangkal penyakit dan infeksi. Kambiumnya—lapisan sel induk di batang—tetap aktif dan kuat, sehingga memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pohon ini juga bisa bertahan hidup karena memiliki kemampuan adaptasi yang hebat. Ginkgo dapat beregenerasi dari kerusakan—baik yang disebabkan oleh bencana alam atau, seperti yang terjadi di Hiroshima, ledakan nuklir. Sistem perakarannya yang dalam menambatkan mereka dengan kuat di dalam tanah, memungkinkan mereka mengakses air dan nutrisi bahkan dalam kondisi yang sulit. Ketahanan ini diperkuat dengan kulit kayunya yang tebal, yang menjadi penghalang alami terhadap hama, penyakit, dan lingkungan ekstrem.
Menariknya, susunan genetik ginkgo memainkan peran penting dalam umur panjangnya. Penelitian telah mengungkapkan, gen yang terkait dengan resistensi patogen dan respons terhadap stres tetap sangat aktif bahkan pada spesimen purba. Produksi senyawa pelindung yang konstan ini serupa dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak pernah melemah, suatu sifat yang memastikan pohon-pohon ini dapat bertahan dalam ujian waktu.