Orang China Kuno Dikubur dengan Pakaian Berlapis Giok dan Dijahit dengan Benang Emas, Ini Fungsinya
Giok sangat lekat dengan kebudayaan China dan telah berlangsung sejak tahun 6.000 SM.
Orang China Kuno Dikubur dengan Pakaian Berlapis Giok dan Dijahit dengan Benang Emas, Ini Fungsinya
Masyarakat China telah memproduksi giok dari masa Neolitikum atau sejak tahun 6.000 SM. Mereka mengolah giok menjadi alat atau senjata ritual serta ornamen sebagai simbol kekuasaan politik dan keagamaan.
Berdirinya Dinasti Han pada 202 SM membuat budaya penggunaan giok menjadi semakin populer sebagai bahan hiasan dengan motif hewan dan dekoratif pada berbagai objek. Misalnya, gesper sabuk juga dihiasi dengan relief rendah.
Arti Giok Bagi Masyarakat China
Giok dianggap istimewa karena kekerasannya, daya tahannya, dan warna transparannya yang halus, dan dihubungkan dengan konsep China tentang jiwa, perlindungan, dan keabadian dalam esensi batunya.
Sumber: Heritage Daily
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Siapa yang menemukan baju giok di Provinsi Hebei, China? Meskipun teks-teks kuno telah merujuk pada pakaian tersebut, baru pada tahun 1968 para arkeolog menemukan pakaian tersebut di provinsi Hebei di timur laut China.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Dimana para ilmuwan menemukan bagian Tembok Besar China yang terbuat dari alang-alang dan kayu? Para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature, memeriksa susunan kimia dari alang-alang yang dikumpulkan dari bagian kuno Tembok Besar yang terletak di Gansu dan Xinjiang.
Sejarawan China, Sima Qian pada 145 - 86 SM mencatat tentang Kaisar Wu dari Han yang hidup sekitar 157 SM - 87 SM. Kaisar ini yang memiliki cangkir giok yang diukir dengan kata-kata "Panjang Umur bagi Tuan Manusia" dan bahkan mencampur eliksir serbuk giok dengan embun manis untuk memanjakan dirinya.
Masyarakat Han meyakini bahwa setiap individu memiliki dua bagian jiwa yaitu roh-jiwa (hun 魂) yang menuju ke surga keabadian (xian), dan tubuh-jiwa (po 魄) yang tetap di dalam kubur atau makam di bumi. Keduanya hanya bersatu melalui upacara ritual.
Para penguasa awal Dinasti Han mulai percaya bahwa giok dapat menjaga tubuh fisik dan roh setelah kematian. Oleh karena itu, cakram giok baik besar maupun kecil ditempatkan di sekitar jenazah di berbagai pemakaman.
Praktik ini berkembang menjadi pemakaman baju giok yang dihiasi, di mana jenazah sepenuhnya dilapisi dengan ribuan potongan giok yang diukir dan diasah, dijahit bersama dengan benang.
Foto: Shutterstock
Mengekalkan Jasad
Keyakinannya adalah bahwa baju ini akan memastikan tubuh tetap abadi. Diperkirakan membutuhkan ratusan pengrajin dan lebih dari 10 tahun untuk mempersiapkan lempengan giok yang cukup untuk satu baju. Hal ini menunjukkan kekuatan dan kekayaan orang yang meninggal tersebut.
Benang Emas
Dituliskan dalam Buku Harian Han menurut Hòu Hànshū, jenis benang yang digunakan tergantung pada status sosial. Kaisar mengenakan baju giok yang dijahit dengan benang emas, sementara bangsawan dan kerabat kerajaan tingkat tinggi memakai benang perak. Putra-putri kerabat yang lebih rendah mengenakan baju dengan benang tembaga, dan bangsawan tingkat rendah dengan sutra.
Praktik ini berhenti selama masa pemerintahan kaisar pertama negara Wei pada periode Tiga Kerajaan sekitar 220-280 masehi. Kebijakan ini diambil karena takut akan kemungkinan perampok makam yang ingin membakar baju untuk mengambil benang emas atau perak.
Foto: Shutterstock
- Ilmuwan Akhirnya Ungkap Mengapa Tembok Besar China Masih Berdiri Kokoh Selama Ribuan Tahun
- 7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
- Cara China Lolos dari Genggaman Sanksi AS, Terungkap Rahasianya
- Ambisi China Ingin Bangun Terowongan Bawah Tanah di Bulan, Ini Tujuannya
Pengakuan tentang pemakaman baju giok dalam teks sejarah sebelumnya dianggap sebagai legenda. Hingga pada 1968 ketika dua baju pemakaman giok lengkap ditemukan di makam Pangeran Liu Sheng dan istrinya, Putri Dou Wan, di Mancheng, Hebei. Hingga saat ini, tercatat ada 20 baju pemakaman giok yang ditemukan di China.
Foto: Shutterstock