Potongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Kuno Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Ungkap Rahasia Masa Lalu China
Potongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Arkeolog menemukan lebih dari 200 fragmen potongan bambu dari Dinasti Qin dan Han selama penggalian di Changsha, China.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Bagaimana arkeolog mengungkap bukti baru tentang peperangan kuno? Mereka menemukan total 107 cedera pada tengkorak, sebagian besar terletak di bagian atas tengkorak dan kemungkinan besar terkait dengan hantaman benda tumpul, seperti pukulan tongkat batu atau pentungan kayu.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Apa saja benda-benda kuno yang ditemukan di Tembok Besar China? Para arkeolog menemukan ranjau darat batu, senjata api impor, dan sisa makanan milik penjaga Tembok Besar pada Dinasti Ming (1368-1644), seperti dikutip dari laman People's Daily Online, Rabu (31/7).
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
Potongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Kuno Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Ungkap Rahasia Masa Lalu China
Potongan-potongan tersebut ditemukan di dalam sumur kuno di situs arkeologi Chaoyang. Potongan-potongan tersebut ditandai dengan tinta menggunakan naskah segel (juga dikenal sebagai naskah sigillaria) dan naskah pendeta (juga dikenal sebagai naskah resmi).
Naskah segel umum digunakan sepanjang paruh kedua milenium pertama sebelum masehi, kemudian digunakan pada masa Dinasti Han untuk ukiran dekoratif dan stempel resmi.
Sebelum kertas ditemukan dan digunakan secara ekstensif untuk menulis, orang China menggunakan lembaran bambu atau kayu yang diikat jadi satu seperti buku. Lembaran-lembaran ini kemudian digulung.
- Makam Kuno Berusia 2.200 Tahun Berisi Penuh Harta Karun Ditemukan di China, Diduga Milik Kaisar
- Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda
- China Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
- 10.000 Potongan Kayu Berusia 1.800 Tahun Ini Ternyata Dokumen Penting Pemerintah China, Ada Catatan Pajak sampai Perjalanan Dinas Pejabat
Lembaran bambu ini seringkali berisi karya sastra dan buku tentang pertanian dan pengobatan atau catatan pemerintahan.
Naskah pendeta berevolusi dari akhir periode negara-negara berperang hingga Dinasti Qin, dan menjadi dominan pada masa Dinasti Han.
Menurut arkeolog, gulungan-gulungan tersebut merupakan arsip pemerintah yang mencatat tanggal dan posisi pejabat, satu-satunya contoh cache kedua yang berisi slip Dinasti Han di Changsha setelah penemuan tahun 2015 di situs arkeologi Huayuan.
Penggalian juga menemukan bukti bangunan tanah gepeng dan fondasi yang berasal dari Dinasti Han Barat, dan sumur kedua dari Dinasti Song dan Yuan di mana barang-barang tembaga dan perunggu ditemukan.
Bangunan tanah gepeng memiliki ukuran 28 meter kali 18 meter, di mana para peneliti menemukan ubin pipa Dinasti Han Barat, ubin lempengan, dan ubin moiré di tanah gepeng bagian atas. Menurut para peneliti, bangunan tersebut kemungkinan milik individu berstatus tinggi seperti pejabat kota atau bangsawan.
Menurut peneliti, bangunan tersebut kemungkinan besar milik seseorang yang berstatus tinggi seperti pejabat kota atau bangsawan.
Selain itu, tim arkeolog menemukan artefak budaya yang signifikan yang membentang dari Periode Negara-negara Berperang hingga Dinasti Ming dan Qing.
Yang paling menarik adalah parit-parit kayu yang luas yang memiliki karakteristik Changsha yang berbeda, yang berasal dari Lima Dinasti hingga awal Dinasti Song Utara yang ditemukan di sebelah barat lokasi penggalian.