Prasasti Bertuliskan 10 Perintah Tuhan Tertua dari Abad ke-4 Akan Dilelang, Segini Harganya
Prasasti itu ditemukan di Timur Tengah pada 1913 saat penggalian rel kereta api.
Sebuah prasasti (lempengan) berisi Sepuluh Perintah Tuhan tertua yang diketahui, tertulis dalam bahasa Paleo-Ibrani, akan dilelang di New York.
Prasasti itu ditemukan pada tahun 1913 di Timur Tengah selama penggalian rel kereta api yang berasal era Romawi-Bizantium sekitar tahun 300–800 M.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
-
Bagaimana prasasti itu ditemukan? Penemuan ini terjadi ketika petani itu tengah mempersiapkan lahan mereka untuk pertanian, sekitar 100 kilometer di sebelah timur laut Ibu Kota Kairo. Mereka kemudian segera memberitahu pihak berwenang setempat tentang penemuan mereka.
-
Di mana prasasti ini ditemukan? Dilansir Ancient Origins, Gundukan Aççana adalah sejenis gundukan arkeologi yang terbentuk dari akumulasi lapisan-lapisan pemukiman yang terus menerus, terletak di distrik Reyhanlı di Provinsi Hatay, Turki selatan.
-
Apa isi dari Prasasti Sangguran? Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
-
Di mana prasasti itu ditemukan? Penemuan ini terjadi ketika petani itu tengah mempersiapkan lahan mereka untuk pertanian, sekitar 100 kilometer di sebelah timur laut Ibu Kota Kairo.
-
Apa yang dicatat dalam Prasasti Rukam? Prasasti Rukam merupakan sebuah prasasti di Indonesia yang mencatat peristiwa gunung meletus pada masa kerajaan.
Teks yang terukir pada lempengan tersebut mengikuti ayat-ayat Alkitab yang lazim dalam tradisi Kristen dan Yahudi, tetapi tidak mencantumkan perintah ketiga yang melarang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.
Dikutip BBC, Rabu (11/12), lempengan berisi 10 Perintah Tuhan ini memiliki berat 52 kilogram dan akan dilelang pada tanggal 18 Desember 2024, di rumah lelang Sotheby's.
Menariknya prasasti tersebut pernah digunakan sebagai batu paving di rumah penduduk setempat hingga tahun 1943 dijual kepada seorang sarjana yang memahami maknanya, kata Sotheby's.
Lempengan yang menampilkan arahan orang Samaria untuk beribadah di Gunung Gerizim, diperkirakan akan laku seharga Rp 16 miliar sampai Rp 31 miliar.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti
- Prasasti Berusia Lebih dari 100 Tahun dengan 10 Perintah Tuhan akan Dilelang, Segini Harganya
- 45 Prajurit TNI Diamankan Buntut Penyerangan Warga Desa Selamat di Deli Serdang
- Mengenal Prasasti Kamulan, Bukti Terima Kasih Raja Kertajaya kepada Penduduk Trenggalek yang Menyelamatkan Kedudukannya
- Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta