Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Sebuah kompleks kuil leluhur megah yang digunakan untuk pemujaan dan ritual kerajaan, yang berasal dari Dinasti Qin (221-207 SM), ditemukan di barat laut, Provinsi Gansu, China.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs arkeologi Qinjiazui? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Mengapa para arkeolog mengkaji sejarah orang-orang Xianbei? "Xianbei memainkan perang penting dalam pembentukan dan perkembangan proses etnokultural di Asia Tengah setelah jatuhnya Kekaisaran Hunnic," jelas Institut Arkeologi Margulan dalam keterangannya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
Temuan Arkeologi 2.200 Tahun Ungkap Budaya Kuno China
Situs Sijiaoping merupakan kompleks bangunan ritual berskala besar yang dirancang dengan tata letak simetris, yang terletak di Kabupaten Lixian, Kota Longnan, Gansu. Situs ini masuk dalam 10 temuan arkeologi teratas China pada 2023.
Dilansir Xinhua, pondasi bangunan ini diketahui menggunakan teknik platform rammed earth, yaitu teknik konstruksi tradisional yang melibatkan pemadatan tanah liat dengan menggunakan alat khusus.
- Arkeolog Temukan Bukti Kapan Orang Yunani Mulai Minum Bir, Ternyata Sejak 2100 SM
- Arkeolog Temukan Tiga Makam Keluarga Kaya Raya China Berusia 1.800 Tahun, Dua di Antaranya Dirampok Pemburu Harta Karun
- Bukan dari Mesir, Arkeolog Akhirnya Ungkap Misteri Asal-Usul Ratusan Mumi di Gurun China
- Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda
Di tengah-tengah situs ini memiliki semi-ruang bawah tanah yang berbentuk persegi, dilapisi dengan ubin lantai, serta dindingnya terhubung ke pipa drainase yang terbuat dari tanah liat.
Ruang semi-kripto atau bawah tanah ini, diyakini sebagai teras terbuka dengan beberapa fungsi penampungan air dan drainase, temuan ini merupakan pertama dari jenisnya yang diungkap dalam bangunan ritual kuno, kata Pei Jianlong, seorang peneliti dari institut peninggalan budaya dan arkeologi provinsi.
Para peneliti berasumsi, artefak tersebut merupakan sisa-sisa kuil leluhur yang dipersiapkan untuk kaisar pertama, Qin, ketika dia menyatukan China dan kembali ke kampung halamannya untuk mengadakan kegiatan pengorbanan kepada Langit dan leluhurnya, menurut Hou.
Penemuan ini menunjukkan pola arsitektur baru untuk kuil leluhur, yang membantu memperkaya sejarah perkembangan bangunan pengorbanan negara China dan menggambarkan gaya dan esensi spiritual selama periode awal pembentukan negara bersatu di China kuno, tambah Hou.