Wahana Antariksa China Bawa Sampel Batu Langka dari Bulan, Bisa Ungkap Proses Penciptaan Planet
Wahana Antariksa China Bawa Sampel Batu Langka dari Bulan, Bisa Ungkap Proses Penciptaan Planet
Chang'e-6 menjalani misi selama hampir dua bulan yang penuh rintangan dan risiko
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan China Academy of Sciences di dalam Bumi? Selama ini ilmuwan meyakini Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan sebuah objek besar atau planet alien yang disebut Theia sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Kecelakaan besar ini menyebabkan pecahan dari Bumi yang akhirnya menyatukan diri membentuk Bulan.Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang dibuat oleh ilmuwan China tentang Bulan? Ilmuwan dari China telah membuat atlas Bulan paling baru dan paling detail hingga saat ini.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
Wahana Antariksa China Bawa Sampel Batu Langka dari Bulan, Bisa Ungkap Proses Penciptaan Planet
Wahana penjelajah Bulan milik China telah kembali ke Bumi dengan membawa sampel pertama dari sisi jauh Bulan yang belum dijelajahi.
Diberi nama Chang'e-6, alat penjelajah Bulan milik China ini mendarat di gurun Mongolia Dalam, pada Selasa, setelah menjalani misi selama hampir dua bulan yang penuh rintangan dan risiko, dilansir BBC, Selasa (25/6).
Jaraknya yang jauh, medan yang sulit berupa kawah-kawah raksasa dan sedikit permukaan datar membuat sisi jauh Bulan, yang menghadap jauh dari Bumi, secara teknis sulit dan menantang untuk dijangkau oleh alat manapun.
Para ilmuwan tertarik dengan sisi yang belum banyak dieksplorasi ini karena diperkirakan mengandung jejak es, yang dapat dipanen untuk diambil air, oksigen, dan hidrogennya.
Sampel-sampel yang dibawa Chang’e-6 sangat dinantikan oleh para ilmuwan karena diyakini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci tentang bagaimana planet-planet terbentuk.
Misi Chang'e-6 adalah sumber kebanggaan bagi negara yang telah meningkatkan misinya ke Bulan, yang menarik perhatian saingan China yaitu AS.
- Peristiwa Langka 6 Planet akan Berjajar Bisa Dilihat Mata Telanjang, Catat Tanggal dan Waktunya!
- Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
- Planet di Luar Angkasa Saling Bergerak Tapi Tak Bertabrakan, Begini Penjelasan Ilmuwan
- Di Luar Tata Surya, Ada Planet yang Diselimuti Samudera, Manusia Bisa Tinggal di Sana?
Media pemerintah menunjukkan para pejabat menancapkan bendera China dengan penuh semangat sesaat setelah kapsul Chang'e-6 mendarat di padang pasir Mongolia Dalam.
Presiden China, Xi Jinping, mengucapkan selamat kepada tim yang berada di pusat komando misi Chang'e-6, lewat telepon. Xi mengatakan, ia berharap mereka dapat terus menjelajahi ruang angkasa dan "mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam mengungkap misteri alam semesta, untuk memberi manfaat bagi umat manusia dan memajukan bangsa".
Chang'e-6 meluncur dari pusat antariksa pada awal Mei, dan berhasil mendarat di kawah dekat kutub selatan Bulan beberapa minggu kemudian. Misinya berlangsung selama 53 hari.
Wahana ini akan dikirim ke Beijing dan sampelnya akan diambil di sana, menurut stasiun televisi pemerintah, CCTV.
China adalah satu-satunya negara yang pernah mendarat di sisi jauh Bulan, setelah sebelumnya melakukan pendaratan di tahun 2019. Ini merupakan misi keenam China ke Bulan, dan misi kedua di sisi jauh. Wahana ini dinamai sesuai dengan nama dewi bulan Chang'e dalam mitologi China.
Wahana ini menggunakan bor dan lengan robotik untuk mengambil tanah dan bebatuan, mengambil beberapa foto permukaan Bulan, dan menancapkan bendera China.
Catherine Heymans, astronom kerajaan Skotlandia, berharap sampel-sampel tersebut dapat membantu menguji teori-teori tentang bagaimana Bulan terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu dan apakah Bulan terbentuk dari tabrakan dengan versi awal Bumi.
"Sangat menyenangkan melihat pendaratan ini berhasil," katanya kepada BBC.
"Aktivitas geologi di Bulan sangat berbeda di sisi dekat dan sisi jauh dan ini merupakan teka-teki besar mengapa kita melihat perbedaan itu," sambungnya.
Dia berharap sampel yang dibawa kembali akan membantu para peneliti memahami komposisi pusat Bulan.
"Apakah sangat mirip dengan Bumi? Apakah itu bisa mengkonfirmasi teori kami bahwa Bumi dan Bulan dulunya adalah benda yang sama?"
Beijing telah mengucurkan sumber daya yang besar untuk program luar angkasanya selama dekade terakhir dalam upaya mengejar ketertinggalannya dari Amerika Serikat dan Rusia. Mereka bertujuan untuk mengirim misi berawak ke Bulan pada tahun 2030 dan berencana untuk membangun pangkalan di kutub selatan Bulan.
Amerika Serikat juga berencana untuk menempatkan astronot kembali ke Bulan pada tahun 2026 dengan misi Artemis 3.
Para analis meyakini perlombaan antariksa berikutnya bukan hanya tentang menempatkan orang di Bulan, ini akan menjadi tentang siapa yang mampu mempertaruhkan klaim mereka dan mengendalikan sumber daya bulan.