10 Kebiasaan yang Bikin Badan Gemuk, Segera Hindari
Terkadang tanpa kita sadari, kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan dapat membuat berat badan kita naik dengan cepat.
Badan ideal akan sulit dicapai jika Anda masih suka melakukan kebiasaan-kebiasaan ini.
10 Kebiasaan yang Bikin Badan Gemuk, Segera Hindari
Tubuh yang gemuk dan berat badan yang berlebihan bukanlah hal yang diinginkan oleh banyak orang. Namun, terkadang tanpa kita sadari, kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan dapat membuat berat badan kita naik dengan cepat. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk waspada terhadap kebiasaan-kebiasaan yang bisa menambah berat badan.
-
Apa saja penyebab badan susah gemuk? Penyebab badan susah gemuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah akibat faktor genetik. Meski begitu, ada beberapa cara menggemukan badan yang bisa diterapkan.
-
Bagaimana kebiasaan merokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah? Merokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena nikotin yang terkandung dalam rokok merangsang tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Ini meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras. Selain itu, zat kimia dalam asap rokok juga dapat merusak lapisan pembuluh darah, yang menyebabkan peradangan dan lebih lanjut meningkatkan risiko hipertensi.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat menyebabkan gula darah naik? Beberapa kebiasaan yang dapat memicu gula darah naik antara lain: Kebiasaan Pemicu Gula Darah Naik 1. Pola makan buruk Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah secara cepat. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan insulin atau resisten terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh dengan baik. Penyandang diabetes harus mencoba memprioritaskan konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu makanan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi. 2. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi. Hal ini karena tubuh akan mengeluarkan lebih banyak air melalui urine untuk mengeluarkan kelebihan glukosa. Dehidrasi juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari, terutama bagi penyandang diabetes. 3. Kurang tidur Orang yang sering begadang atau tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Pasalnya, kurang tidur bisa memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan gula darah. Kurang tidur juga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi tingkat rasa kenyang, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko diabetes. 4. Stres Stres dapat meningkatkan kadar gula darah karena merangsang pelepasan hormon adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan produksi glukosa oleh hati. Stres juga dapat memengaruhi pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan bagi penyandang diabetes. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau hobi positif. 5. Mengonsumsi beberapa obat Beberapa obat resep atau obat yang dijual bebas untuk mengatasi masalah kesehatan lain selain diabetes dapat menyebabkan gula darah naik. Contohnya adalah steroid, obat tekanan darah tinggi, obat antidepresan, obat antipsikotik, dan obat kontrasepsi hormonal. Jika Anda memiliki diabetes dan harus mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan efek sampingnya terhadap gula darah Anda.
-
Apa kebiasaan buruk yang bisa membuat anak mengalami gigitan terbuka? Tidur sambil Minum Susu Banyak bayi ditidurkan sambil mengisap botol susu, sayangnya hal ini bisa berdampak sangat buruk pada kesehatan gigi. Kebiasaan ini bukan hanya meningkatkan risiko gigi berlubang dan kehilangan gigi susu secara cepat akibat gula di mulut, tetapi juga mengakibatkan tekanan pada rahang. Hal ini menyempitkan lengkungan rahang, membuat rahang atas anak menonjol, rahang bawah tertekan ke bawah, dan gigi menjadi tidak rata dengan gigitan terbuka.
-
Apa saja kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan kuku rapuh? Menggigit kuku adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak struktur kuku dan menyebabkan kuku menjadi rapuh. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada area sekitar kuku.
-
Apa yang bisa menyebabkan bau badan? Bau badan adalah permasalahan yang bisa mengurangi kepercayaan diri, terutama saat menjalani aktivitas sehari-hari. Meskipun penggunaan deodoran dan parfum dapat membantu, jenis makanan yang dikonsumsi juga memiliki pengaruh besar dalam mengatasi bau badan.
1. Tidak Fokus saat Makan
Kita sering kali makan sembari melakukan aktivitas lain, seperti menonton televisi, menggunakan ponsel, atau membaca. Hal ini dapat membuat kita tidak sadar dengan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh kita.
Ketika kita tidak fokus saat makan, kita cenderung makan dengan cepat tanpa mengunyah makanan dengan baik. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik sulit dicerna oleh tubuh kita dan dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan tubuh.
Tidak fokus saat makan juga membuat kita tidak merasakan sensasi kenyang dengan baik. Makanan memiliki rasa dan tekstur yang beraneka ragam, dan dengan tidak fokus saat makan, kita kehilangan kesempatan untuk menikmati makanan secara penuh.
2. Mengonsumsi Camilan Tidak Sehat
Mengonsumsi camilan tidak sehat merupakan salah satu kebiasaan yang dapat membuat badan kita gemuk. Camilan seperti keripik, kue kering, cokelat, dan minuman bersoda umumnya mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Camilan tidak sehat sering kali mengandung kalori tinggi namun rendah nutrisi. Ini berarti tubuh kita akan merasa kenyang setelah mengonsumsi camilan tersebut, namun tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Akibatnya, kita sering merasa lapar dan cenderung mencari makanan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Tidak hanya itu, camilan tidak sehat juga cenderung membuat kita kecanduan. Gula dan lemak yang terdapat dalam camilan tersebut dapat merangsang produksi hormon dopamin, yang memberikan rasa senang dan kepuasan sementara. Namun, efek sementara ini akan membuat kita menjadi lebih tergantung pada camilan tidak sehat dan cenderung mengonsumsinya secara berlebihan.
merdeka.com
3. Tidak Punya Waktu untuk Bersantai
Ketika kita terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk bersantai, kemungkinan besar kita akan merasa stres. Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan.
Selain itu, stres juga dapat merubah pola makan kita, membuat kita lebih cenderung memilih makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi untuk menghibur diri.
Ketika tubuh kita mengalami stres, metabolisme kita juga dapat terganggu. Tubuh cenderung memproduksi lebih banyak hormon insulin, yang bertanggung jawab dalam pengolahan glukosa darah menjadi energi. Namun, jika level insulin terlalu tinggi atau terlalu sering dikeluarkan karena stres, glukosa akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak, yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Selain itu, ketika kita terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk bersantai, kita cenderung melakukan kebiasaan makan yang buruk. Banyak orang yang makan dalam keadaan tergesa-gesa atau sambil bekerja, tanpa benar-benar mencerna dan menikmati makanannya. Kebiasaan ini dapat membuat kita makan lebih cepat dan lebih banyak, karena tubuh tidak memiliki waktu untuk memberikan sinyal kenyang yang cukup. Akibatnya, kita akan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang seharusnya.
4. Kurang Minum Air Putih
Ketika kita kurang minum air putih, kita cenderung menggantinya dengan minuman lain yang mungkin mengandung kalori tinggi, seperti minuman bersoda, minuman manis, atau minuman beralkohol. Konsumsi minuman-minuman tersebut tidak hanya memberikan kalori tambahan yang tidak diperlukan oleh tubuh, tetapi juga tidak memberikan manfaat nutrisi yang baik.
Selain itu, kurang minum air putih juga dapat mempengaruhi nafsu makan kita. Kadang-kadang, perasaan haus kita salah diidentifikasi sebagai rasa lapar, sehingga kita cenderung makan lebih banyak meskipun tubuh sebenarnya hanya membutuhkan cairan. Dalam hal ini, minum air putih dapat membantu meredakan rasa lapar palsu tersebut dan mencegah kita untuk makan berlebihan.
Minum air putih juga dapat membantu meningkatkan proses pencernaan. Cairan yang ada dalam air putih membantu melancarkan proses pencernaan makanan, sehingga nutrisi dapat diserap oleh tubuh dengan baik dan limbah dapat dibuang dengan lancar. Ketika pencernaan optimal, berat badan kita juga menjadi lebih terkontrol.
5. Tidak Mencukupi Waktu Tidur
Salah satu kebiasaan yang bisa membuat badan gemuk adalah tidak mencukupi waktu tidur. Banyak orang yang mengabaikan pentingnya tidur yang cukup karena harus menyelesaikan tugas-tugas atau menghabiskan waktu untuk hiburan.
Padahal, tidur yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan berat badan. Ketika kita tidak tidur cukup, hormon yang mengatur nafsu makan kita dapat terganggu. Hormon leptin, yang bertanggung jawab untuk memberikan sinyal kenyang kepada otak, akan menurun kadarannya, sedangkan hormon ghrelin, yang merangsang nafsu makan, akan meningkat kadarannya.
Akibatnya, ketika kita kurang tidur, tubuh kita akan merasa lebih lapar dan cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi yang sebenarnya tidak diperlukan. Selain itu, kurang tidur juga membuat kita cenderung merasa lelah dan kurang bersemangat untuk beraktivitas fisik, sehingga aktivitas olahraga pun menjadi terabaikan.
6. Asal Mengonsumsi Makanan
Apa yang dimaksud dengan asal mengonsumsi makanan? Asal mengonsumsi makanan adalah kebiasaan makan tanpa perencanaan yang baik, tanpa memikirkan jenis dan kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuh kita.
Banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan ini. Kita sering kali terburu-buru dan tidak punya waktu untuk mempersiapkan makanan yang sehat dan bergizi. Akibatnya, kita cenderung memilih makanan siap saji, makanan cepat saji, atau camilan tidak sehat yang praktis dan mudah dijangkau, tetapi tentu saja kaya akan lemak, gula, dan kalori.
Selain itu, ada juga yang kebiasaan makan yang menggantikan kebutuhan emosional. Ketika kita stres, bosan, atau sedih, kita sering kali mencari makanan sebagai penghiburan. Dan biasanya, yang kita pilih adalah makanan yang tinggi kalori, seperti makanan manis, junk food, atau makanan berlemak. Makanan ini dapat memicu pelepasan hormon endorfin, yang membuat kita merasa lebih baik secara emosional, meskipun hanya sementara.
Kebiasaan asal mengonsumsi makanan seperti ini dapat berdampak negatif pada berat badan kita. Makanan yang tinggi lemak, gula, dan kalori akan menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Terlebih lagi, makanan seperti ini cenderung memiliki sedikit nilai gizi, sehingga tubuh kita tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
7. Minuman yang Mengandung Kalori Tinggi
Kebiasaan mengonsumsi minuman yang mengandung kalori tinggi seringkali menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan berat badan yang tidak disadari. Banyak minuman yang tampaknya sehat dan segar, namun sebenarnya mengandung banyak kalori dan gula yang dapat memicu penambahan berat badan.
Salah satu minuman yang sering dikonsumsi dan mengandung kalori tinggi adalah minuman berenergi. Minuman berenergi, seperti minuman isotonik dan soda energi, mengandung kafein dan gula yang tinggi. Meski dapat memberikan energi sementara, konsumsi berlebihan dari minuman ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
Selain minuman berenergi, minuman manis seperti minuman soda, jus buah yang dikemas, serta minuman berperisa, juga dapat memiliki kandungan kalori yang tinggi. Kandungan gula alami dalam buah sebenarnya sudah cukup, dan menambahkan gula tambahan ke dalam jus buah hanya berarti meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi. Lebih baik memilih untuk mengkonsumsi buah-buahan segar dan air putih untuk menjaga berat badan yang sehat.
Minuman kopi juga dapat menjadi sumber kalori yang tidak disadari. Kebiasaan menambahkan gula, krim, atau sirup pada kopi dapat meningkatkan jumlah kalori secara signifikan. Sebagai gantinya, pilihlah kopi tanpa gula tambahan dan susu rendah lemak untuk mengurangi asupan kalori.
Minuman beralkohol juga mengandung kalori yang tinggi, terutama minuman beralkohol campuran seperti cocktail. Akan lebih baik untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol jika Anda ingin menjaga berat badan yang sehat.
merdeka.com
8. Melewatkan Sarapan Pagi
Melewatkan sarapan pagi adalah salah satu kebiasaan yang dapat bikin badan gemuk. Sarapan pagi penting karena memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk memulai aktivitas sehari-hari. Ketika kita melewatkan sarapan, tubuh akan kekurangan energi dan menghasilkan rasa lapar yang berlebihan sehingga cenderung kita akan makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya.
Bukan hanya itu, melewatkan sarapan pagi juga dapat membuat nafsu makan kita tidak terkontrol saat makan siang. Kita cenderung makan lebih banyak dan memilih makanan yang tidak sehat karena rasa lapar yang berlebihan. Hal ini tentu saja dapat berdampak buruk pada kesehatan dan berat badan.
9. Makan Terlalu Cepat
Saat makan terlalu cepat, kita cenderung menelan makanan dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Proses mengunyah makanan yang seharusnya dilakukan dengan teliti menjadi terabaikan. Padahal, mengunyah makanan dengan baik adalah salah satu langkah penting dalam mencerna makanan dengan baik.
Ketika kita makan terlalu cepat, otak tidak memiliki waktu untuk menerima sinyal kenyang dari tubuh. Hal ini mengakibatkan kita merasa masih lapar meskipun sebenarnya perut sudah terisi. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dari yang seharusnya.
Selain itu, makan terlalu cepat juga menyebabkan kita sulit memperhatikan jumlah porsi makanan yang kita konsumsi. Kadang-kadang, lebih baik mengatur porsi makan dalam beberapa kali makan kecil, daripada makan dalam satu waktu dengan porsi yang besar. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan dan mengirim sinyal kenyang ke otak.
Kebiasaan makan terlalu cepat juga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mulas dan sensasi terbakar. Selain itu, makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dalam perut, yang dapat menyebabkan kembung dan perut terasa penuh.
10. Duduk Terlalu Lama
Saat kita duduk terlalu lama, aktivitas tubuh kita menjadi minim, sehingga pembakaran kaloripun menjadi lebih rendah. Ini berarti tubuh kita tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk membakar lemak, sehingga berat badan kita cenderung meningkat. Selain itu, duduk terlalu lama juga mempengaruhi metabolisme tubuh, membuatnya bekerja lebih lambat dalam mencerna makanan dan membakar lemak.
Selain berdampak pada peningkatan berat badan, duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Hal ini mungkin terkait dengan penurunan kepekaan insulin dan peningkatan peradangan dalam tubuh akibat kurangnya gerakan.
Selain itu, duduk terlalu lama juga memiliki efek negatif terhadap postur tubuh kita. Kebiasaan ini dapat menyebabkan punggung menjadi kaku dan sakit, serta mengakibatkan ketegangan pada leher, bahu, dan pinggul. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini dapat memicu terjadinya masalah kronis pada tulang belakang dan otot.