Waspada Peredaran Uang Palsu di Garut, Diedarkan Ibu dan Anak saat Berbelanja
Tak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Tak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Perlu waspada.
Waspada Peredaran Uang Palsu di Garut, Diedarkan Ibu dan Anak saat Berbelanja
Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Apa yang dilakukan oleh para istri pejabat ini dengan uang negara? Aduh, Para Istri Pejabat Ini Pakai Uang Negara untuk Belanja Hingga Jutaan Dolar Menjadi istri dari kepala negara atau pejabat bergengsi kerap menjadi ujian agar tidak berfoya-foya dengan segala akses dan kemudahan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Ibu dan anak untuk memudahkan transaksi warga desa? “Kita buka loket BRILink di sini biar nasabah nyaman. Kami ingin membuat nasabah kami senyaman mungkin,” kata Rafi. “Di sini banyak orang desa repot kalau harus transaksi di kantor besar. Kami dirikan Agen BRILink ini biar mereka nggak perlu antre,” sambung Anik
-
Kenapa anak-anak di Jalan Taman Siswa harus mencari uang? Musim mudik bagi pengamen cilik ini membawa berkah rezeki dibandingkan hari biasa. Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Bagaimana reaksi para tamu saat Haji Alwi Ruslan membagikan uang? Aksi bagi-bagi uang ini disambut dengan antusiasme oleh para tamu yang datang. Segepok uang ini menjadi rezeki tak terduga bagi mereka yang hadir dalam pesta pernikahan megah ini.
-
Siapa dukun yang mengedarkan uang palsu di Rembang? Pelaku pengedar uang palsu tersebut berinisial SR (68), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.
Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu. Sejumlah barang bukti kemudian diamankan. "Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu" katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
Dibuat di rumah
Menurut Agus, keduanya membuat uang tersebut di rumah, wilayah Leles, Garut. Sementara barang bukti yang diamankan di antaranya, uang pecahan setengah jadi sebanyak 116 lembar, lalu pecahan Rp100 ribu yang masih belum dipotong, seperangkat komputer, CPU, tinta berwarna printer sampai mesin laminating. "Yang diamankan ada pecahan setengah jadi, 116 lembar, lalu pecahan Rp100 ribu yang belum terpotong, ada juga barang bukti perangkat komputer berikut CPU dan tinta berwarna, unit printer, dan unit mesin laminating atau pemanas," terangnya.
Terungkap setelah salah satu pelaku mengedarkan saat belanja
Terungkapnya kasus ini usai salah satu pelaku didapati berbelanja menggunakan uang yang diduga palsu dengan pecahan Rp100 ribu. Warga kemudian menindaklanjuti kasus k pihak kepolisian.
Dari hasil pendalaman polisi, kasus mengerucut kepada dua orang yang merupakan ibu dan anak, berinisial R dan U sebagai pembuat uang palsu di Kecamatan Leles. "Keduanya ditangkap setelah petugas menginterogasi pelaku pertama yang berhasil diciduk, yakni pria berinisial RE," katanya.
Ada pecahan kecil
Selain pecahan besar, polisi juga mendapati adanya pecahan kecil sebesar Rp10 dan Rp20 ribu, dengan masing-masing sebanyak 20 lembar dan 88 lembar. Dalam pengembangan ini, polisi mendunga masih ada pelaku lain yang terlibat ke dalam jaringan, dan merupakan sindikat pengedar uang palsu. "Masih dilakukan pendalaman lebih lanjut karena bisa saja ada pelaku lain dalam sindikat pembuat uang palsu," katanya.
Beberapa tips mencegah peredaran uang palsu
Mengutip laman Polri, setidaknya terdapat lima langkah untuk mendeteksi keberadaan uang palsu:
1. Periksa secara teliti uang yang diterima, lalu perhatikan, apakah terdapat tanda-tanda janggal dari tekstur, gambar, angka dan tulisan yang tidak jelas. 2. Teliti, apakah ada benang pengaman atau tinda yang bisa berubah warna, layaknya uang asli. 3. Pengecekan bisa menggunakan bantuan alat seperti pensil uang, mesin detektor atau aplikasi di smartphone.
4. Laporkan kepada polisi ketika mendapati uang yang dicurigai sebagai palsu, sehingga peredarannya bisa terputus.
5. Jangan ragu menolak uang yang didapati palsu, dan tindak lanjuti kepada petugas kepolisian.