Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari
Pengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.
Pengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.
Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari
Putra mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purbaya menjadi bahan pembicaraan karena ia disebut melakukan tabrak lari. Saat mengemudikan mobilnya di Kota Surakarta, ia menabrak pengendara sepeda motor. Ia segera melaju setelah insiden itu. Namun pihak yang bersangkutan membantah telah melakukan tabrak lari. Berikut selengkapnya mengenai sosok KGPH Purbaya.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Di mana Gedung Cerutu terletak di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
Seperti diketahui, KGPH Purbaya merupakan putra mahkota Keraton Surakarta yang dipilih langsung oleh Susuhunan Pakubuwana XIII.
Saat dikukuhkan sebagai putra mahkota Keraton Surakarta pada 2022 lalu, usianya baru menginjak 21 tahun. Saat ini ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Mengutip Merdeka.com, pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota dinilai masih terlalu muda. “Dalam sejarah Keraton Surakarta pernah ada putra mahkota yang masih sangat muda. Pernah terjadi pada masa PB X. waktu itu PB X diangkat menjadi putra mahkota saat masih berusia 3 tahun,” ujar Gusti Dipo, adik Pakubuwana XIII.
Seperti diketahui, penobatan KGPH Purbaya menjadi putra mahkota disaksikan sejumlah tokoh penting. Di antaranya mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro, dan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. Serta tidak ketinggalan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Polemik Pengangkatan KGPH Purbaya
Sebelumnya, pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota mengundang polemik. Adik Pakuwana XII, GKR Wandasari atau Gusti Moeng, menyebut pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta tidak sesuai adat.
- Hasto PDIP Siap Penuhi Panggilan KPK Pekan Depan: Kalau Saya Tidak Datang Kualat
- PKB Sebut Ada Penggelembungan Suara ke PKN di Dapil Sumsel 9
- KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
- Kasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan
Gusti Moeng melihatnya dari status ibu dari KGPH Purbaya. Menurutnya seorang istri permaisuri saat dinikahi harus dalam kondisi masih perawan, serta posisi perkawinannya adalah bhayangkari, yaitu dinikahkan di Pendapa Sasana Sewaka, serta yang menikahkan adalah Sinuhun bapaknya. Hal inilah yang menurut Gusti Moeng, ibu dari KGPH Purbaya tidak memenuhi syarat.