Tradisi Endog-Endogan Banyuwangi Meriahkan Maulid Nabi, Warga Hias Telur Simbol Kehidupan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi selalu meriah karena ada tradisi Endog-Endogan.
Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW selalu meriah.
Tradisi Endog-Endogan Banyuwangi Meriahkan Maulid Nabi, Warga Hias Telur Simbol Kehidupan
Sejarah
Tradisi Endog-Endogan atau arak-arakan telur untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah ada di Banyuwangi sejak 1911. Di hadapan para santri, kiai terkenal Syaikhona Kholil pernah menyampaikan perumpamaan telur sebagai gambaran sebaran agama Islam di Nusantara.
-
Apa yang spesial dari tradisi tadarus di Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi? Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, juga memiliki tradisi tadarus Alquran selama bulan suci Ramadan. Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Apa yang dirayakan dalam tradisi Maulid Nabi di Indonesia? Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen beribadah, tetapi juga momen berbagi, merayakan, dan melestarikan tradisi turun temurun.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa tempat mandi warga Baduy tradisional dan unik? Tempat ini masih tradisional dan menyatu dengan alam. Warga Baduy di pedalaman Lebak, Banten memiliki tempat mandi khas yang masih dirawat.
-
Di mana tradisi Seblang di Banyuwangi dirayakan? Ritual adat Seblang Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, digelar selama satu pekan, sejak 15 April - 21 April.
-
Apa tradisi unik yang dijalankan oleh masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas ketika Lebaran? Tradisi itu dinamakan Bada Riaya. Tradisi itu dilaksanakan setelah mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
Selanjutnya, Kiai Abdullah Faqih memaknai ungkapan gurunya dengan mengumpulkan telur dan batang pisang, lalu telur tersebut dihias dan ditancapkan ke batang pisang.
Endog-Endogan dilakukan Kiai Abdullah Faqih bersama para santrinya mulai tahun 1911. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini dilakukan banyak warga Banyuwangi.
Meriah
Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan arak-arakan telur yang digantung pada pohon pisang. Telur ini dihias menggunakan bungkus warna-warni sehingga tampak memikat. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi karena merupakan warisan leluhur.
Awalnya, tradisi ini menggunakan telur itik. Filosofinya, saat bertelur, itik jauh lebih tenang dan tak bersuara seperti ayam. Telur itik dimaknai sebagai seseorang yang ingin sedekah seharusnya melakukan diam-diam.
(Foto: Freepik stokking)
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mengganti telur itik dengan telur ayam dengan alasan lebih mudah didapat dan harganya jauh lebih terjangkau.
(Foto: Freepik azerbaijan_stockers)
Filosofi Telur
Telur dalam tradisi ini memiliki tiga lapisan makna, seperti mengutip jatim.kemenkumham.go.id. Kulit telur melambangkan agama Islam. Putih telur adalah simbol keimanan pemeluk agama Islam yang melaksanakan perintah Tuhan. Ketiga, kuning telur melambangkan keikhlasan seseorang menerima ketentuan Tuhan.
Masyarakat Banyuwangi memaknai tradisi Endog-Endogan sebagai simbol kelahiran.
Tradisi Endog-Endogan di Banyuwangi biasanya berlangsung hingga sebulan penuh. Momentum ini jadi rezeki tersendiri bagi para penjual bungkus telur. Mengutip liputan6.com, seorang pedagang bungkus telur biasa meraup untung Rp100-Rp200 ribu dalam sehari.
(Foto: Liputan6.com)
- Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai, Dijadikan Simbol Kecantikan
- 12 Tradisi Maulid Nabi yang Turun Temurun Dilakukan Hingga Saat Ini
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit