Mengenali 5 Tanda-Tanda Diabetes Lewat Wajah, Panduan Deteksi Dini yang Penting
Diabetes dapat terdeteksi tidak hanya melalui pemeriksaan medis, tetapi juga melalui ciri-ciri fisik pada wajah, menurut para ahli.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia, dan tidak selalu dapat didiagnosis hanya melalui pemeriksaan darah atau tes medis tertentu. Terdapat beberapa tanda fisik yang muncul di bagian tubuh, khususnya wajah, yang dapat menjadi indikator bahwa kadar gula darah seseorang sedang tinggi.
Para ahli menyatakan bahwa kulit adalah salah satu organ yang paling terpengaruh oleh peningkatan kadar gula dalam darah. Menurut Dr. John Quinn dari Quinn Clinics, kondisi kulit manusia, terutama di area wajah, sering kali mencerminkan tanda-tanda awal dari ketidakstabilan kadar gula darah.
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Apa saja tanda diabetes di kulit yang bisa muncul? Ya, ada beberapa tanda-tanda diabetes yang bisa muncul di kulit, yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius. Jika tidak segera ditangani, tanda-tanda ini bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti infeksi, luka terbuka, gangren, atau amputasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengobati tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit sebelum terlambat.
-
Bagaimana cara mengenali tanda diabetes di kulit? Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah. Area kulit yang lebih gelap Kondisi ini menunjukkan adanya resistensi insulin, yaitu ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah meningkat. Resistensi insulin sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas atau diabetes tipe 2. Kulit keras dan menebal Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jaringan kulit, akibat komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah. Kondisi ini biasanya berkembang pada orang yang mengalami diabetes tipe 1. Luka melepuh Infeksi kulit Beberapa gejala umum yang bisa muncul adalah kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, panas, nanah, atau bau tidak sedap. Infeksi kulit bisa menyebar ke jaringan lain jika tidak diobati dengan segera. Luka terbuka Luka ini juga bisa terinfeksi dan menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gangren atau amputasi. Penyebabnya adalah kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi sensitivitas dan aliran darah ke kulit. Bercak cokelat atau merah di kaki Bercak ini bisa berubah menjadi luka terbuka jika terkena cedera atau infeksi. Penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah akibat diabetes, yang mengurangi aliran darah ke kulit. Benjolan kuning kemerahan Benjolan ini sebenarnya adalah akumulasi lemak di bawah kulit, yang disebabkan oleh kadar trigliserida yang sangat tinggi akibat diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini bisa hilang jika kadar gula darah dan trigliserida diturunkan. Kulit kering dan gatal Namun, pada penderita diabetes, kulit kering dan gatal juga bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan mengurangi produksi minyak di kulit. Kulit kering dan gatal bisa diperburuk oleh infeksi jamur atau bakteri, yang sering terjadi pada penderita diabetes.
-
Bagaimana cara pasien diabetes mengontrol gula darah? Pengaturan makan adalah salah satu pilar penting dalam pengelolaan diabetes, bukan hanya bagi pasien diabetes, tapi juga untuk orang yang tidak mengalami diabetes. Bagi pasien diabetes, tujuan dari pengaturan makan adalah untuk mengontrol glukosa darah dan menurunkan kadar lemak, terutama bagi mereka yang juga menderita hipertensi atau hiperkolesterol.
-
Apa tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak? Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
"Kulit bersisik di kelopak mata atau xanthelasma dapat menjadi tanda bahwa diabetes tidak terkontrol dengan baik, terutama jika kadar lemak darah juga tinggi," ungkapnya sebagaimana dilansir dari Express UK (12/7). Selain itu, tanda lain yang mungkin muncul di wajah, seperti benjolan kecil berwarna kuning kemerahan, sering kali menandakan adanya gangguan metabolik yang berkaitan dengan kadar gula darah. Dengan demikian, penting untuk mengenali gejala-gejala diabetes yang dapat terlihat dari wajah, simak informasi lengkapnya yang dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Jum'at(6/12).
1. Wajah yang Bulat dan Bengkak
Menurut Dr. Berg, perubahan pada bentuk wajah yang terlihat lebih bulat dan bengkak dapat menjadi indikasi adanya kelebihan insulin atau asupan karbohidrat yang berlebihan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai hiperglikemia, menyebabkan tubuh mengalami kesulitan dalam memproses gula darah, sehingga berujung pada retensi cairan dan peradangan di beberapa bagian wajah.
Kondisi wajah yang membulat ini tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga sering kali menjadi sinyal bahwa tubuh mengalami resistensi insulin. "Konsumsi karbohidrat berlebih bisa mempengaruhi bentuk wajah dan menjadi pertanda awal diabetes," ungkap Dr. Berg. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan pola makan dan asupan karbohidrat demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Mata Merah
Salah satu tanda diabetes yang sering kali tidak disadari adalah kemerahan pada area mata. Menurut Dr. Berg, kondisi mata merah sering kali berhubungan dengan masalah pada liver, yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
"Mata merah dapat menjadi tanda masalah lever, namun bisa juga karena kekurangan tidur atau defisiensi vitamin B2 dan B3," jelasnya. Gangguan pada liver memiliki potensi untuk memperburuk kadar gula darah, mengingat fungsi liver sangat berkaitan dengan proses metabolisme dalam tubuh. Oleh karena itu, jika kemerahan pada mata terjadi secara berkelanjutan, sebaiknya kondisi ini tidak diabaikan.
3. Kantung di Bawah Mata
Jika Anda sering memperhatikan adanya kantung di bawah mata yang muncul secara berlebihan, hal ini mungkin merupakan tanda bahwa ginjal Anda kesulitan dalam mengatur cairan tubuh. Menurut Dr. Berg, retensi cairan biasanya dialami oleh individu yang memiliki kadar gula darah tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Selain mengganggu penampilan, kantung mata yang menghitam dan membesar ini juga bisa menjadi indikasi penting yang perlu diperhatikan untuk memantau kesehatan gula darah. Ketika ginjal mengalami beban berlebih akibat tingginya kadar gula dalam darah, gejala ini dapat muncul sebagai tanda peringatan.
4. Lemak yang Terakumulasi di Bawah Dagu
Penumpukan lemak di area bawah dagu, yang sering disebut sebagai "double chin," dapat menjadi tanda bahwa tubuh mengalami resistensi insulin. Ini adalah kondisi yang sering dialami oleh individu yang menderita diabetes. Dr. Berg menjelaskan bahwa akumulasi lemak di daerah ini tidak hanya bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti sleep apnea, tetapi juga menunjukkan bahwa metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tubuh lebih cenderung menyimpan lemak di bawah dagu sebagai respons terhadap ketidakstabilan kadar gula darah. Untuk mencegah hal ini, Berg merekomendasikan agar penderita diabetes mulai memperbaiki pola makan mereka.
5. Jerawat dan Kulit Berminyak
Jerawat yang terus-menerus muncul di wajah dapat menjadi indikasi bahwa kadar insulin dan androgen dalam tubuh sedang meningkat. "Jerawat bisa disebabkan oleh tingginya kadar androgen sebagai akibat dari lonjakan insulin," kata Berg. Untuk mengurangi gejala ini, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zinc atau melakukan perubahan dalam pola makan.
Bagi sebagian orang, jerawat yang disebabkan oleh lonjakan hormon androgen ini bisa menjadi lebih parah ketika kulit dalam kondisi berminyak. Oleh karena itu, penanganan yang tepat melalui perubahan pola makan atau pengobatan medis sangat penting untuk mengatasi gejala yang muncul.