Jelajah Benteng Nassau, Jejak Perdagangan Rempah Masa Lalu di Tanah Maluku
Keberadaan bangunan benteng di Kabupaten Maluku Tengah tak lepas dari aktivitas jual beli rempah-rempah yang kini menjadi peninggalan sejarah.
Kabar adanya rempah-rempah di Nusantara masa lampau ini mengarah ke bagian Timur yang disebut dengan Banda Neira. Bangsa Belanda kerap sekali melakukan perjalanan ke wilayah Timur dan mendirikan bangunan demi menjaga komoditas seharga emas yang satu ini.
Salah satu peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih bisa dijumpai keberadaannya adalah Benteng Nassau atau biasa disebut dengan Fort Nassau. Benteng ini berada di Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang dibangun VOC pada tahun 1607 silam.
-
Apa yang menjadi bukti perluasan kekuasaan Belanda di Sumatra Barat? Tak hanya menjadi saksi Perang Padri, Benteng de Kock juga menjadi bukti bahwa Belanda telah menduduki tanah Sumatra Barat yang meliputi Bukittinggi, Agam, dan Pasaman.
-
Mengapa Nyi Mas Gamparan melawan Belanda di Banten? Ia tak ingin warga Banten diremehkan oleh bangsa asing, terlebih kesewenang-wenangan Belanda yang menyiksa masyarakat Banten.
-
Kapan Belanda berhasil menaklukkan Pulau Nias? Pihak penjajah Belanda baru bisa masuk ke wilayah Nias pada tahun 1914.
-
Siapa yang menceritakan tentang masa penjajahan Belanda di Kampung Gantungan Sirah? Wardiman, salah seorang warga Kampung Gantungan Sirah, mengatakan bahwa kini nama kampung itu sudah diganti dengan nama “Gunung Sari”. Ia mengatakan, saat masih bernama “Gantungan Sirah”, di kampung itu sering terjadi warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri. Wardiman bercerita, waktu zaman penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi. Mereka melakukan eksekusi terhadap para warga dengan digantung kepalanya.
-
Mengapa Belanda dendam pada Teuku Nyak Makam? Dendam Belanda kepada Teuku Nyak Makam muncul sebagai akibat dari keberhasilan Panglima Teuku Nyak Makam dalam menewaskan banyak Belanda dan terus menjadi ancaman melalui melakukan sabotase dan penyerangan gerilya.
-
Bagaimana Belanda menguasai wilayah Batak? Sistem baru ini mengubah cara Belanda dalam menguasai daerah dengan menerapkan kolonialisme dan imperialisme dengan melakukan politik ekspansi. Pax Netherlandica ini dilakukan dalam penguasaan di tanah Batak. Selain menguasai wilayah, Belanda pun juga membawa pengaruh budaya baru, yaitu penyebaran agama kristen yang tergabung dalam gerakan Rijnsche Zending dan tokoh penyebarannya yaitu Nommensen.
Letaknya tepat berada di pesisir pantai Selatan Banda Neira dan dulunya bekas pondasi benteng Portugis yang tidak rampung dikerjakan seabad sebelumnya. Benteng ini didirikan ketika masa kepemimpinan Admiral Verhoef yang berfungsi sebagai pertahanan dalam menjaga rempah-rempah dari tangan musuh.
Sejarah Berdirinya Benteng
Dihimpun dari berbagai sumber, proses pembangunan benteng ini awalnya sempat terhambat karena terbunuhnya Verhoeven ketika melakukan perundingan dengan beberapa bangsawan Banda. Ketika dirinya tiba di sana, ia langsung menerapkan monopoli perdagangan karena tidak senang dengan keberadaan orang Inggris.
Namun beberapa versi ada yang menjelaskan jika pembangunan benteng ini sangat ditentang keras oleh masyarakat Banda. Perlu diketahui pula jika Benteng Nassau ini adalah bangunan pertahanan pertama yang berdiri di Banda oleh bangsa Barat.
Bentuk Bangunan
Dikutip dari situd kebudayaan.kemdikbud.go.id, Benteng Nassau berbentuk segi empat dengan gerbang utama menghadap ke pesisir Pulau Banda dengan tinggi dinding mencapai 3 meter dengan tembok yang disusun dari batu karang.
Benteng ini juga dikelilingi oleh parit selebar 4 meter yang terhubung langsung dengan kanal yang menuju laut. Di dermaga dulunya terdapat banyak kapal-kapal V0C dengan membawa rempah-rempah. Kanal ini fungsinya sebagai jalur bongkar muat dari kapal menuju benteng dan sebaliknya.
- Sejarah Meriam Honisuit, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Tentara Jepang
- Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
- Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
- Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Terdapat empat bastion disetiap sudut benteng. Bastion ini memiliki ciri khas dimana bentuknya menyerupai sebuah anak panah.
Tempat Peristiwa Berdarah
Selain menjadi tempat pertahanan dalam menjaga rempah-rempah, Benteng Nassau ini dulunya juga dikenal sebagai "benteng air" yang menjadi saksi bisu ketika orang kaya yang merupakan bagian dari penguasa Banda dipenggal kepalanya oleh Samurai Jepang yang disewa VOC.
Dengan adanya peristiwa berdarah ini sebagian masyarakat sekitar memutuskan untuk pindah. Kemudian tanah Banda pun sudah menjadi milik VOC dan mereka begitu leluasa melakukan monopoli perdagangan dan Benteng Nassau menjadi pusat perdagangan, pemukiman, kantor VOC.
Pada masa pemerintahan Indonesia, Benteng Nassau sudah terdaftar sebagai Benda Cagar Budaya tahun 2008. Di tahun 2014 sempat dilakukan konservasi dan dipugar secara bertahap mulai tahun 2014 hingga 2019.