Situs Indra Patra, Benteng Peninggalan Kerajaan Lamuri di Aceh Besar yang Tergerus Zaman
Sebuah situs sejarah masa peralihan Hindu-Islam ini menjadi salah satu saksi bisu masuknya pengaruh agama Hindu di Aceh. Kini situs tersebut mulai terlupakan.
Sebuah situs sejarah masa peralihan Hindu-Islam ini menjadi salah satu saksi bisu masuknya pengaruh agama Hindu di Aceh. Kini situs tersebut mulai terlupakan.
Situs Indra Patra, Benteng Peninggalan Kerajaan Lamuri di Aceh Besar yang Tergerus Zaman
Berbicara soal Aceh tentu identik dengan agama Islam, keragaman budaya, hingga situs atau sejarah peninggalan masa lampau. Lebih dari itu, daerah dengan julukan 'Serambi Makkah' ini menyimpan warisan sejarah tentang peradaban Islam.
(Foto: indonesiakaya.com)
-
Mengapa Situs Arkeologi Jumeirah Era Islam penting? Situs ini menyoroti peran penting kawasan Jumeirah sebagai pusat komersial utama antara Oman, Semenanjung Arab, Mesopotamia, dan Timur Jauh.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di lokasi pagar sisi utara Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Apa saja yang ada di halaman Istana Siak Sri Indrapura? Sementara itu, di halaman istana terdapat delapan buah meriam di setiap sisinya.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Siapa Sultan Iskandar Muda? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
Situs tersebut bernama Indra Patra, yang terletak di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Situs ini berbentuk benteng dengan luas sekitar 4.900 meter persegi.
Situs Indra Patra menjadi salah satu peninggalan sejarah yang cukup penting saat masa penyebaran agama Hindu di Aceh. Usia dari situs tersebut sangatlah tua, yaitu sekitar tahun 604 M.
Didirikan Kerajaan Lamuri
Berdirinya benteng Indra Patra ini sendiri tidak lepas dari Putra Raja Harsya yang berkuasa di India lalu kabur dari buruan Bangsa Huna. Kemudian, benteng ini didirikan oleh Kerajaan Lamuri yang bercorak agama Hindu yang ada di pesisir Utara Aceh.
Mengutip situs disbudpar.acehprov.go.id, benteng ini dibangun saat masa pra-Islam yang letaknya persis di pinggir pantai. Ada 3 bangunan yang menjadi penanda wilayah Kerajaan Lamuri, mulai dari Indra Patra, Indra Puri, dan Indra Purwa.
Berperan Penting
Sebuah bangunan benteng sudah semestinya digunakan untuk pertahanan ketika perang melawan musuh. Begitu juga dengan Benteng Indra Patra ketika masa-masa Kesultanan Aceh.
Benteng ini sangatlah berperan besar karena menjadi salah satu garis pertahanan ketika menghadapi penjajah Portugis. Di masa Sultan Iskandar Muda, benteng serta beberapa lainnya menjadi pusat pertahanan Aceh dalam menghadapi serangan dari laut.
(Foto: disbudpar.acehprov.go.id)
- Sejarah Lamuri, Kerajaan Bercorak Hindu Pertama yang Berdiri di Aceh
- Situs Tingkip, Peninggalan Masa Hindu-Buddha yang Ditemukan Melalui Mimpi
- Ada Bukti Jejak Peradaban Manusia Purba, Ini Fakta Menarik Situs Loyang Mendale di Aceh Tengah
- Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi
Bangunan Unik & Kokoh
Saat ini bangunan situs yang masih berdiri kokoh dan bisa dilihat secara langsung terdiri dari dua benteng. Benteng utama berukuran 70x70 meter dengan ketinggan 4 meter dan ketebalan 2 meter.
Uniknya dari situs ini adalah konstruksi bangunan yang kokoh sampai detik ini. Konon benteng tersebut dibuat menggunakan batu gunung, kapur, tanah liat, kulit kerang, dan telur.
Penggunaan putih telur sangatlah umum di beberapa bangunan-bangunan kuno yang ada di Indonesia. Selain merekatkan material satu sama lain, penggunaannya juga membantu agar konstruksinya semakin kokoh dan kuat sepanjang waktu.