Arkeolog Temukan Bukti Jaring Digunakan untuk Tangkap Ikan 15 Ribu Tahun Lalu
Sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
Arkeolog telah menemukan gambar kuno di situs Paleolitik di Jerman yang terlihat menunjukkan gambar ikan yang ditangkap dengan jaring. Ini mengartikan bahwa sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan. Gambar kuno itu terukir di plakat batu dan diperkirakan berasal dari 15.800 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari kumpulan besar karya seni yang ditemukan di kamp prasejarah di Gonnersdorf.
Dengan 406 lempengan sekis berhias yang ditemukan, ciri-ciri ikan yang terlihat sampai saat ini luput dari perhatian. Tetapi, peniliti studi terbaru bisa berhasil mengidentifikasi makhluk yang terjaring di delapan lempengan, menggunakan teknologi pencitraan canggih seperti Reflectance Transformation Imaging (RTI).
-
Di mana fosil-fosil ikan laut dalam ditemukan? Andrea Baucon, seorang peneliti di Universitas Genova (Italia) yang memimpin studi ini berhasil menemukan fosil-fosil ikan laut dalam di daerah NW Apennines, dekat Piacenza, Modena, dan Livorno (Italia).
-
Kapan penemuan fosil Tiktaalik? Penemuan Tiktaalik pada tahun 2004 menghadapi kekurangan informasi mengenai bagian penting dari kerangkanya, " kata Tom Stewart, seorang asisten profesor biologi di Eberly College of Science di Penn State dan salah satu pemimpin tim peneliti, seperti dilansir Phys.org.
-
Kapan fosil Trenggiling ditemukan? Mengutip Instagram @indonesiago.id, fosil Trenggiling ditemukan pada masa Oligosen dan Miosen.
-
Kapan fosil tengkorak leluhur gajah itu ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Bagaimana fosil-fosil ikan laut dalam ini memberikan bukti tentang kehidupan mereka di masa lalu? Fosil yang baru ditemukan ini langka dan tidak biasa. Mereka terdiri dari penggalian berbentuk mangkuk yang dihasilkan oleh ikan purba dalam mencari makanan, serta jejak berkelok-kelok yang dihasilkan oleh ekor ikan yang berenang, menggores lantai dasar laut yang berlumpur.
Para peneliti mengatakan, “lokasi sentral ikan, di dalam garis kisi yang melapisi ikan dengan jelas dan yang ukurannya melebihi ikan, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kisi-kisi tersebut menggambarkan suatu bentuk wadah seperti jaring atau perangkap, tempat ikan terjerat.”
“(Urutan) khusus ini, di mana motif ikan diukir terlebih dahulu, diikuti oleh motif kisi-kisi, menggarisbawahi proses dan desain artistik yang disengaja, yang secara kuat menunjukkan penggambaran seekor hewan yang pada awalnya berenang bebas (ketika sendirian), yang kemudian ditangkap oleh penciptaan kisi-kisi,” lanjut mereka.
Jadi, disimpulkan bahwa ukiran tersebut tidak difokuskan untuk gambar dari ikannya, melainkan fokus pada tindakan atau konsep yang dilakukan untuk menangkap ikan.
Melansir IFLscience, Senin (11/11), asumsi itu didukung dengan fakta bahwa ikan yang malang yang ada di gambar tersebut sangat berbeda dari contoh satwa liar lain yang ditemukan pada karya seni Zaman Batu di Gonnersdorf.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa sisa-sisa ikan telah ditemukan di Gonnersdorf, menunjukkan bahwa penduduk prasejarah di lokasi tersebut memang memakan hasil tangkapan air.
- Arkeolog Temukan Fosil Bayi Bermata Biru Berusia 17.000 Tahun, Kulitnya Gelap Berambut Keriting
- Arkeolog Temukan Kerangka Aneh di Makam Mewah Berusia 2.000 Tahun, Berbalut Kain Kafan dan Ada Gambar Anjing Neraka Kepala Tiga
- Arkeolog Temukan Meja Makan Zaman Perunggu, Masih Lengkap dengan Peralatan Makan dan Sisa Makanan
- Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Dengan spekulasi bagaimana makanan ini diperoleh, para penulis studi mengatakan, “Jaring kemungkinan besar merupakan peralatan yang ideal untuk menangkap ikan dalam jumlah besar selama periode migrasi.” Bukti lainnya didapat dari patung-patung ukiran di Gonnersdorf yang memberikan gambaran terkait karakter berpakaian.
Hal ini menunjukkan bahwa para kreator Paleolitik sudah memiliki akses ke tekstil selama periode Magdalenian, sekitar 17.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Kain yang dibuat kemungkinan berasal dari tanaman berserat seperti milkweed atau jelatang dan bisa digunakan untuk membuat jaring ikan.
Dengan kedua penemuan tersebut, penulis studi mengatakan bahwa keberadaan sisa-sisa ikan di Gonnersdorf, bukti pembuatan dan penggunaan tekstil, beserta penggambaran ikan di dalam jaring pada delapan plakat terukir, memberikan bukti pertama yang tidak ambigu tentang penangkapan ikan dengan jaring dalam konteks Magdalenian.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia