Benarkah Alat Deteksi Bencana Kalah Canggih Dibanding Insting Hewan?
Berikut adalah penjelasan ilmiah tentang insting hewan tatkala ada bencana.
Berikut adalah penjelasan ilmiah tentang insting hewan tatkala ada bencana.
-
Kenapa hiu sering dianggap sebagai pertanda bencana alam? Tak hanya hewan di daratan, hewan air salah satunya hiu juga cukup sensitif terhadap perubahan suhu air. Mereka mampi memprediksi akan datangnya bencana badai. Saat akan terjadi bencana ikan hiu akan berkumpul di area atau lokasi tempat terjadinya badai besar. Hal ini dikarenakan mereka hewan yang suka memburu badai.
-
Bagaimana gajah mendeteksi akan datangnya bencana alam? Bencana gempa dan tsunami di Sri Lanka dan India tahun 2005 ternyata sudah ada pertanda sebelumnya. Ketika para gajah tiba-tiba menunjukkan perilaku yang aneh. Mereka mendadak meraung-raung dan berlari dengan liar beberapa saat sebelum bencana terjadi. Konon gajah termasuk hewan yang bisa mendeteksi bencana alam karena memiliki sensor yang ada di kakinya.
-
Apa yang dipelajari dari alam? Alam memberikan pelajaran tentang kebesaran dan kerendahan hati secara sekaligus.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana medan di lokasi bencana? Edy mengatakan, sulitnya medan akses menuju lokasi bencana dan tantangan alam yang dihadapi tim gabungan di lapangan, membuat operasi SAR ini membutuhkan keahlian khusus dan strategi rumit karena memiliki tingkat kesulitan tinggi.
-
Bagaimana seleksi alam bekerja? Seleksi alam secara acak menawarkan yang terbaik dari yang ada, bukan bermaksud mengubah semua organisme menjadi makhluk super. Seleksi alam adalah pilihan terbaik yang dimungkinkan sehingga memunculkan organisme baru yang mampu beradaptasi cukup baik terhadap lingkungan, meski tidak sepenuhnya sempurna.
Benarkah Alat Deteksi Bencana Kalah Canggih Dibanding Insting Hewan?
Hewan seringkali disebut memiliki sensor tersendiri untuk mendeteksi bencana alam yang akan terjadi.
Bahkan, beberapa hewan memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi dan di beberapa kasus mampu mengalahkan kecepatan teknologi sistem peringatan dini yang dibuat oleh manusia.
Lalu, bagaimanakah hewan memiliki kemampuan tersebut? Dan apakah hal tersebut terbukti secara sains?
Mengutip 8 KPAX dan BBC, Selasa, (5/12), hewan memiliki indera yang sangat tajam sehingga mereka mampu mendeteksi tanda-tanda perubahan yang akan terjadi di lingkungan sekitar.
Kepekaan ini juga bisa dibilang sangat sensitif dan mengalahi kepekaan manusia serta alat pendeteksi bencana alam.
- Tiga Pertanyaan tentang Kehidupan yang Dianggap Ilmuwan Masih Menjadi Misteri
- NASA Batalkan Rencana Perjalanan Luar Angkasa, Terkuak Ini Penyebabnya
- Ilmuwan di Negara Ini sedang Sibuk Teliti Racun Laba-laba Jadi Obat Mujarab Lemah Syahwat
- Alat Deteksi Kebohongan Sudah Ada Sejak Zaman Pertengahan, Begini Bentuk dan Cara Kerjanya
Sebab, mereka mampu mendeteksi berbagai perubahan mulai dari tekanan atmosfer, medan elektromagnetik, atau bahkan reaksi kimia dari alam yang nantinya akan terjadi.
Karena kelebihan tersebut, hewan-hewan seperti kuda, sapi, domba, burung, katak, dan hiu mampu mendeteksi berbagai bencana alam seperti badai, gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.
Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan mengenai hal ini, salah satunya pada tahun pada tahun 2014 ketika terjadi gempa bumi di AS.
Para ilmuwan mencatat bahwa burung pengicau tiba-tiba pergi meninggalkan habitatnya di Cumberland, Tennesse Timur.
Ketika diteliti ternyata kumpulan burung tersebut dapat mendeteksi akan terjadinya gempa bumi karena mampu menangkap infrasonik atau suara dengan frekuensi rendah yang tidak dapat didengar oleh manusia.
“Ahli meteorologi dan fisikawan telah mengetahui selama beberapa dekade jika badai tornado menghasilkan infrasonik yang sangat kuat yang dapat menyebar ribuan kilometer dari badai,” kata Henry Streby, ahli biologi satwa liar di Universitas California, Berkeley,
Tidak hanya itu, kemampuan menangkap infrasonik ini juga dapat membuat burung mampu mendeteksi badai dan tsunami yang akan terjadi.
Selain itu, penelitian terbaru pada tahun 2020 juga melakukan hal kurang lebih sama dengan penelitian sebelumnya.
Dimana para peneliti mengamati perilaku hewan ternak sebelum adanya bencana alam.
Berdasarkan hasil observasi mereka, hewan ternak terbukti mulai melakukan perubahan perilaku hingga 20 jam sebelum terjadinya gempa Bumi.
"Semakin dekat hewan-hewan tersebut dengan episentrum guncangan yang akan terjadi, semakin dini mereka mengubah perilakunya,"
Wikelski, salah satu peneliti.
Hewan-hewan tersebut bertindak demikian karena mereka memiliki naluri untuk bertahan hidup dan menghindari bahaya, baik dari predator ataupun bencana alam.
Namun, selain karena insting mempertahankan hidup, mereka memiliki insting ini juga karena ketergantungannya dengan alam sebagai habitat mereka.
Meskipun sudah terdapat penelitian yang menjelaskan hal ini, tetapi tidak semua ilmuwan mempercayai dan setuju akan hal ini.
Sebab, beberapa dari mereka sinyal peringatan dari hewan tidak cukup valid untuk mengkonfirmasi akan terjadinya bencana alam, dan harus dikombinasikan dengan sinyal dari beberapa teknologi peringatan dini agar mendapatkan gambaran yang tepat.