Ilmuwan Mulai Melakukan Eksperimen Kirim Pesan Pakai Sinar Laser dari Luar Angkasa, Ini Hasilnya
Ini alasan yang melatarbelakangi ilmuwan mencoba metode baru mengirim pesan dari luar angkasa ke Bumi.
Ini alasan yang melatarbelakangi ilmuwan mencoba metode baru mengirim pesan dari luar angkasa ke Bumi.
Ilmuwan Mulai Melakukan Eksperimen Kirim Pesan Pakai Sinar Laser dari Luar Angkasa, Ini Hasilnya
Dunia astronomi sedang melakukan eksperimen dengan menggunakan pesawat luar angkasa Psyche milik NASA.
Eksperimen awalnya dilakukan untuk mengubah cara komunikasi yang dilakukan oleh pesawat luar angkasa ke Bumi. Lantas, bagaimana hasilnya?
-
Di mana pesan laser dari NASA diterima? Dalam uji coba ini, pesawat tersebut berhasil membuat kontak dengan Teleskop Hale di Observatorium Palomar, California.
-
Apa saja yang dilakukan astronot di luar angkasa? Mayoritas astronot yang dikirim ke luar angkasa, 86 persen, menyelesaikan perjalanan dengan setidaknya satu kali orbit mengelilingi Bumi.
-
Di mana NASA menembakkan laser ke Bulan? Laser yang ditembakkan tersebut menempuh jarak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari orbit ke permukaan Bulan, mengenai target yang lebarnya hanya 5 sentimeter (2 inci).
-
Di mana astronot biasanya memperbaiki alat di luar angkasa? Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk perbaikan alat, dan pengujian teknologi baru.
-
Apa yang dirasakan oleh Astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS)? Ketika sedang berada di luar angkasa, waktu di sana berjalan lebih cepat dibandingkan di Bumi. Hal itu dirasakan oleh astronaut yang sedang berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Mereka bisa mengorbit Bumi setiap 90 menit.
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
Untuk melakukan hal itu, NASA menggunakan cara dengan mengirimkan pesan melalui laser yang ditembakkan dari luar Bulan ke Bumi, melalui komunikasi optik yang bernama Deep Space Optical Communications (DSOC).
DSOC sendiri nantinya akan memancarkan infra merah yang telah dikodekan dengan data dari posisi kejauhan 16 juta km.
Hal ini merupakan hal yang baru dilakukan oleh NASA, sebab biasanya mereka hanya mengandalkan gelombang radio untuk berkomunikasi dan mengirimkan data jika sedang menjalankan misi yang lokasinya lebih jauh dari Bulan.
Mengutip IFL Science, Kamis, (23/11), menurut Jet Propulsion Laboratory (JPL), DSOC sendiri sebelumnya sudah melalui uji coba demonstrasi teknologi selama 2 tahun, dalam menjalankan misi pencarian asteroid psyche.
Oleh karena itu, DSOC digunakan kembali karena memiliki tingkat manuver yang sangat presisi.
Selain itu, penggunaan sinar laser juga lebih menguntungkan. Sebab, data yang dikirimkan akan lebih cepat, dan juga tingkat transmisinya 10-100 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan sistem komunikasi radio yang terbaik saat ini.
“Komunikasi optik merupakan keuntungan bagi para ilmuwan dan peneliti yang sedang melakukan misi luar angkasa mereka, sebab akan memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan mendapatkan banyak temuan,”
Jason Mitchell, Direktur Divisi Teknologi Komunikasi dan Navigasi Tingkat Lanjut dalam program Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA.
Karena kehebatan dari teknologi yang digunakan dalam eksperimen ini, adanya DSOC bukan hanya sebagai alat baru untuk komunikasi pada pesawat luar angkasa saja, melainkan juga sebagai batu loncatan pada misi pengiriman manusia ke Mars.
Meskipun terkesan menjanjikan, tetapi DSOC masih harus melalui serangkaian uji coba karena, jika nantikan akan digunakan pada lokasi yang lebih jauh lagi nanti komunikasi optik pada laser tersebut masih belum terbukti kuat. Sebab, jika sinyal foton pada laser tersebut melemah maka ada menimbulkan jeda yang lama pada proses komunikasi dan pengiriman data.