Ilmuwan Temukan Artefak Berusia 500.000 Tahun, Menunjukkan Manusia Purba yang Lebih Canggih
Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Ilmuwan Temukan Artefak Berusia 500.000 Tahun, Menunjukkan Manusia Purba yang Lebih Canggih
Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
Keunikan susunan geologis di wilayah tersebut yang mengalami banjir dan menambah lapisan sedimen dari waktu ke waktu, telah membantu melestarikan benda-benda kayu ini.
Temuan ini menunjukkan bahwa spesies manusia purba lebih canggih daripada yang diduga sebelumnya.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Di mana tulang manusia purba itu ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
-
Di mana jejak kaki manusia purba itu ditemukan? Temuan berupa jejak kaki ini ditemukan di dalam lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
-
Kapan jejak kaki manusia purba tersebut dibuat? Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern Para ahli arkeologi menemukan jejak kaki manusia yang dipercaya berusia lebih dari 800.000 tahun.
-
Kapan tulang manusia purba itu ditemukan? Christopher Rees, 39, dan putranya, Dylan, 7, sedang berjalan-jalan dengan anjing mereka di Southerndown Beach, Vale of Glamorgan, Wales, pada Oktober 2023.
Alat kayu yang ditemukan ini memiliki modifikasi khusus dengan takik dan ujung meruncing, menandakan penggunaannya yang sangat spesifik.
Bukti ini menunjukkan bahwa spesies hominin purba telah menggunakan alat kayu jauh sebelum Homo sapiens muncul di bumi.
Penelitian ini memanfaatkan teknik penanggalan yang disebut Inframerah Stimulated Luminescence (IRSL).
Teknik ini memungkinkan para ilmuwan menganalisis mineral dalam benda yang terpengaruh oleh radiasi latar belakang.
Dengan mengukur jumlah energi yang terperangkap di dalam bahan dan yang hilang setelah terkena sinar matahari, para peneliti dapat menentukan usia benda tersebut.
Temuan ini mengindikasikan bahwa hominin pada masa itu memiliki tingkat kecanggihan yang lebih tinggi daripada yang kita perkirakan karena mereka sudah menggunakan alat jauh sebelum Homo sapiens muncul.
Para ahli menduga alat ini mungkin dibuat oleh Homo heidelbergensis atau bahkan nenek moyang manusia yang lebih tua.
Penemuan ini juga dapat mengubah pemahaman tentang definisi "zaman batu", karena tingkat kecanggihan alat ini melampaui apa yang biasanya dikaitkan dengan era tersebut.
Arkeolog utama dalam penelitian ini, Larry Barham, menyatakan, “Orang-orang ini melakukan sesuatu yang baru dan besar dengan kayu.
Mereka menggunakan kecerdasan, imajinasi, dan keterampilan mereka untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.”