Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk
Berikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Berikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk
Para ilmuwan menangkap fenomena aneh di cincin Einstein ketika menggunakan teleskop ruang angkasa, James Webb Telescope (JWST).
Mereka menemukan molekul tertua bernama Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAS).
-
Kapan Albert Einstein meninggal? Albert Einstein diduga memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar USD1,5 juta pada saat kematiannya pada tahun 1955. Ini setara dengan sekitar USD14 juta dalam nilai uang saat ini setelah disesuaikan dengan inflasi.
-
Apa itu Cincin Einstein? Cincin Einstein ini merupakan sebuah objek gravitasi di luar angkasa yang sangat langka. Teleskop luar angkasa, James Webb (JWST) berhasil mengambil gambar yang disebut sebagai cincin Einstein.
-
Apa penemuan terkenal dari Albert Einstein? Sekarang, namanya dikenal sebagai seorang fisikawan dengan temuan terkenalnya yaitu teori relativitas.
-
Apa yang menjadi ciri khas penampilan Albert Einstein? Selain ilmuwan, Albert Einstein dikenal orang dengan sosok yang sederhana. Ketika berpakaian pun, ia nampak begitu apa adanya. Tak ada simbol glamour dalam penampilannya.
-
Kapan jaket kulit Einstein menjadi ciri khasnya? Pada tahun 1930-an, pakaian ini menjadi pakaian pokok dalam lemari pakaian minimalisnya dan menjadi bagian dari penampilan khasnya - tanpa kaus kaki, rambut panjang, dan jaket kulit.
-
Kapan Albert Einstein berhenti memakai kaus kaki? Ia mengungkapkan pada sebuah surat yang ditulis untuk sepupunya, bahwa ia menemukan jempol kakinya akan membuat lubang di kaus kaki. Sehingga ia berhenti memakainya. Hal ini menunjukkan cara berpakaian Einstein yang kasual. Tetapi, peneliti belum menemukan kaitan antara tidak memakai kaus kaki dengan kecerdasan Einstein.
Hal ini seakan-akan menjawab teka-teki tentang pembentukan bintang pertama sejak 1,5 miliar tahun setelah peristiwa Big Bang, dan membenarkan prediksi Einstein mengenai pembentukan alam semesta.
Mengutip dari INVERSE, Rabu, (11/10), menurut Jane Rigby, ilmuwan yang mengoperasikan JWST, molekul yang dikenal sebagai PAS ini berbentuk gumpalan besar dengan sifat karsinogenik.
Para astronom lainnya kemudian berpendapat, bahwa PAS biasanya terlibat dalam proses kondensasi gas dan debu untuk pembentukan bintang.
Namun, para beberapa ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin akan hal ini. James Spilker, salah satu peneliti dari makalah terbitan Nature, mengatakan, hampir seluruh alam semesta terdiri dari hidrogen dan helium.
“Namun, entah bagaimana ada pembentukan bintang pertama,”
James Spilker, peneliti fenomena ini.
Analisis Ilmuwan
Beberapa ilmuwan kemudian menanggapi dengan anggapan bahwa, pada awal pembentukan bintang, alam semesta usianya masih sangat muda.
Sehingga, galaksi di alam semesta besar kemungkinan dapat membentuk bintang dengan cepat dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Bima Sakti saat ini.
Akan tetapi, penjelasan ini juga masih belum sepenuhnya dapat dikatakan benar.
Sebab, menurut Spilker, molekul PAS terlalu kompleks untuk dijelaskan, apalagi terkait pembentukannya di ruang hampa. Oleh karena itu, Spilker menggunakan salah satu teori berdasarkan bintang yang menua.
- Teka-teki Terbentuknya Tata Surya Perlahan Mulai Terkuak, Ini Bukti Otentiknya
- Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
- Ilmuwan di Negara Ini sedang Sibuk Teliti Racun Laba-laba Jadi Obat Mujarab Lemah Syahwat
- Ilmuwan Temukan Lalat yang Tak Bisa Terbang, Padahal Sayapnya Utuh
“Saat bintang mati, mereka mulai mengempis dan menjadi sangat mengembang, kemudian lapisan terluarnya hampir tidak dapat ditahan oleh gravitasi. Jadi lapisan luar tersebut mulai melayang dan mendingin saat bergerak semakin jauh. Dan kami pikir di sanalah banyak molekul kaya terbentuk,”
James Spilker, peneliti fenomena ini.
Jika penjelasan tersebut benar adanya, maka PAS dapat dipastikan sebagai petunjuk bahwa setelah 1,5 miliar tahun dari peristiwa Big-Bang, alam semesta sudah berusia sekitar 10% dari usia alam semesta pada saat ini, dan sudah mulai membentuk bintang jauh lebih awal dibanding yang ditemukan oleh para astronom.