India Tawarkan Hadiah Rp16 Miliar Bagi Siapapun, Asal Bisa Pecahkan Kode Rahasia dari Naskah Berusia 5.300 Tahun
Naskah misterius tersebut, terdiri dari ribuan prasasti yang tertulis di berbagai artefak.
![India Tawarkan Hadiah Rp16 Miliar Bagi Siapapun, Asal Bisa Pecahkan Kode Rahasia dari Naskah Berusia 5.300 Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/29/1738135293112-cxb4m.jpeg)
Pemerintah Tamil Nadu di India Selatan menawarkan hadiah sebesar USD1 juta atau sekitar Rp16,2 miliar bagi siapa saja yang dapat memecahkan kode rahasia dari naskah berusia 5.300 tahun, yang berasal dari Peradaban Lembah Indus (IVC), salah satu budaya perkotaan tertua di dunia.
Peradaban Lembah Indus, juga dikenal sebagai Peradaban Harappan, berkembang 5.000 tahun yang lalu di dataran subur Indus di tempat yang sekarang menjadi wilayah barat laut India dan Pakistan. Peradaban ini terkenal karena perencanaan kota yang canggih dan jaringan komersial. Peradaban ini meninggalkan sebuah naskah yang, selama lebih dari satu abad, selalu gagal diuraikan oleh para ilmuwan.
-
Siapa yang menawarkan hadiah untuk memecahkan skrip Indus? Putus asa menunggu jawaban dari komunitas ilmiah, Muthuvel Karunanidhi Stalin, Ketua Menteri Tamil Nadu, mengumumkan hadiah sebesar $1 juta (sekitar Rp16 miliar) bagi siapa pun yang berhasil menerjemahkan skrip ini dengan validasi dari para ahli arkeologi.
-
Apa hadiah untuk memecahkan skrip Indus? Pemerintah India menawarkan hadiah USD1 juta bagi siapa saja yang berhasil menguraikan Skrip Lembah Indus (Indus Valley Script/IVS), sistem tulisan kuno yang masih menjadi misteri sejak ditemukan 150 tahun lalu.
-
Siapa pemenang sayembara manuskrip kuno? Hasilnya, ada dua ilmuwan komputer yakni Farritor, seorang pekerja magang di SpaceX, berhasil memenangkan hadiah sebesar USD 40,000 karena berhasil memecahkan sepuluh huruf pertama. Kemudian, Nader, mahasiswa pascasarjana biorobotika yang memenangkan USD 10,000 berkat usahanya dalam memperjelas gambar manuskrip.
-
Bagaimana cara arkeolog memecahkan misteri tulisan kuno? Misteri ini terpecahkan setelah disadari bahwa huruf terakhir, 'F' – yang ditandai dengan titik di kedua sisinya – dapat dimaknai sebagai 'feoh', yang berarti kekayaan atau properti. 'ЇIGNA' kemudian dapat diartikan sebagai kata dalam Bahasa Inggris Kuno 'higna', yang berarti komunitas.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Apa temuan ilmuwan di India? Ahli paleontologi di India telah berhasil mengidentifikasi dan mengklasifikasikan spesies baru dari kelompok reptil proterosuchid.
Kepala Menteri Tamil Nadu, M.K. Stalin membuat pengumuman tersebut sebagai tindak lanjut dari studi baru yang menunjukkan kesamaan mencolok antara simbol-simbol dalam aksara Indus dan simbol-simbol dalam tembikar Tamil kuno.
Naskah misterius tersebut, terdiri dari sekitar 4.000 prasasti, tertulis pada segel, tembikar, dan lempengan tanah liat. Kebanyakan prasasti berukuran pendek, antara lima dan enam simbol, dan prasasti terpanjang yang diketahui berisi 34 simbol.
Aksara yang pendek, ditambah dengan tidak adanya prasasti yang lebih panjang atau artefak dwibahasa, seperti Batu Rosetta yang terkenal, menjadi kendala bagi para peneliti, seperti dikutip dari laman Archaelogy Magazine, Rabu (29/1).
Naskah Indus pertama kali mendapat perhatian internasional pada tahun 1875 ketika segel Indus, yang ditemukan oleh arkeolog Inggris Sir Alexander Cunningham, diterbitkan. Sejak itu, berbagai hipotesis telah diajukan, menghubungkan naskah tersebut dengan bahasa Dravida, Brahmi awal, bahasa Indo-Arya awal, dan bahkan Sumeria, namun tidak ada yang diterima secara universal.
Sistem Penulisan Paling Penting
Ahli Indologi terkenal, Asko Parpola mencirikan aksara Indus sebagai “sistem penulisan paling penting yang belum dapat diuraikan”. Meskipun ada terobosan dalam linguistik dan arkeologi, bahasa, penggunaan, dan maknanya masih belum dipahami.
Penelitian terbaru mengisyaratkan naskah tersebut memiliki hubungan dengan tanda grafiti awal Tamil Nadu. Peneliti K. Rajan dan R. Sivananthan membandingkan lebih dari 14.000 pecahan keramik Tamil Nadu dan menemukan kesamaan dengan aksara Indus. Menurut mereka, 60 persen dari tanda-tanda tersebut menunjukkan kecocokan, menunjukkan adanya potensi kontak budaya antara India selatan dan Lembah Indus.
SiJika naskah ini berhasil diterjemahkan, dapat mengungkap informasi tentang pemerintahan, kebiasaan perdagangan, dan kepercayaan Peradaban Lembah Indus, seperti dilansir Archaeology Magazine.