Arkeolog Takjub, Saluran Pipa Tanah Liat Berusia 2.600 Tahun Ungkap Manusia Kuno Punya Kemampuan Manajemen Air
Arkeolog temukan pipa tanah liat berusia 2.600 tahun di Keeladii, tamil Nadu, India.
Saat menggali di situs arkeologi Keeladi di Tamil Nadu, India, arkeolog menemukan sebuah pipa tanah liat yang memperlihatkan manusia terdahulu sudah mempraktikkan kemampuan manajemen air pada 2.600 tahun lalu.
Kota kuno Keeladi di India selatan menjadi pengingat nenek moyang kita memiliki sejumlah trik yang cukup cerdas, di saat kita mengira perpipaan modern adalah puncak pencapaian manusia.
-
Siapa yang menemukan air tertua di dunia? Tim ahli geologi yang dipimpin oleh Profesor Barbara Sherwood Lollar, menemukan air tertua yang pernah ditemukan di Bumi ketika mereka sedang mempelajari tambang di Kanada pada tahun 2016.
-
Bagaimana ilmuwan mengetahui umur air tertua di dunia? Air yang mengalir sekitar tiga kilometer di bawah permukaan tanah ini, diperkirakan berusia antara 1,5 miliar hingga 2,6 miliar tahun berdasarkan pada hasil pengujian yang menjadikannya air tertua yang pernah ditemukan di Bumi.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Dilansir Arkeonews, dalam penggalian itu ditemukan pipa tanah liat dari abad ke-6 SM. Sebelumnya, arkeolog menemukan saluran pembuangan terbuka, saluran tertutup, dan tangki-tangki kecil di Keeladi.
Situs arkeologi ini terletak sekitar 11 kilometer di sebelah tenggara Madurai. Situs ini menjadi semacam permata tersembunyi sejak peneliti Survei Arkeologi India K. Amarnath Ramakrishna menemukannya pada 2014.
Berbentuk silinder
Lebih dari 20.000 barang antik dan artefak telah ditemukan dalam sepuluh tahun terakhir; masing-masing mengungkap kisah masyarakat canggih yang pernah berkembang di sepanjang tepian Sungai Vaigai.
Penggalian mengungkap adanya saluran tertutup, saluran pembuangan terbuka, dan beberapa tangki kecil, yang semuanya menunjukkan sistem pengelolaan air yang direncanakan dengan sangat baik.
Namun, penemuan yang paling luar biasa adalah pipa tanah liat berbentuk silinder. Dari keajaiban teknik kuno ini, tampak orang-orang Keeladi melakukan lebih dari sekadar mengumpulkan air dalam pot tanah liat dari sungai.
Menurut perwakilan Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu, pipa yang baru ditemukan itu terdiri dari enam struktur silinder yang panjangnya sekitar 36 cm dan lebar 18 cm.
Teknologi besi
Silinder-silinder ini dirakit dengan hati-hati untuk membentuk satu pipa tunggal yang berkesinambungan dengan panjang 174 sentimeter.
"Ini sudah digali sepenuhnya sekarang. Pipa ini berlanjut ke parit di sebelahnya. Ini bisa saja digunakan untuk mengalirkan air yang dilindungi," kata seorang perwakilan dari departemen.
Analisis berbagai artefak dari situs tersebut menunjukkan sejak abad ke-7 SM, masyarakat Tamil telah menjalankan pemukiman industri yang makmur. Hal ini menggeser garis waktu era Sangam dan asal-usul aksara Tamil jauh ke masa lalu.
Selain itu, artefak yang digali dari Keeladi menunjukkan orang Tamil telah mengetahui teknologi besi sejak 2172 SM, atau 4.200 tahun lalu.