Pakar geologi memperkirakan tahun depan bakal terjadi banyak gempa bumi
Merdeka.com - Sejumlah pakar geologi meminta semua orang lebih waspada pada tahun depan. Sebab, mereka memperkirakan bakal terjadi lebih banyak gempa bumi dipicu kecepatan perputaran bumi yang berubah-ubah bahkan cenderung melambat.
Menurut beberapa geolog, fluktuasi rotasi Bumi memang tidak terlampau besar. Kemungkinan yang paling dirasakan adalah perbedaan panjang hari yang berubah sekitar beberapa milidetik. Namun, hal itu bisa berdampak terhadap energi dilepaskan dari gesekan antarlempeng bumi. Bahkan bisa memicu aktivitas kegempaan yang lebih sering, terutama di daerah tropis, seperti dilansir dari laman The Guardian, Minggu (19/11).
Kesimpulan itu diberikan oleh dua peneliti berbeda di Amerika Serikat. Yakni Roger Bilham dari Universitas Colorado, Boulder, dan Rebecca Bendick dari Universitas Montana, Missoula. Keduanya memaparkan hasil riset mereka dalam makalah dalam pertemuan Masyarakat Geologi Amerika, Oktober lalu.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana gempa bumi memengaruhi udara? Gempa bumi dapat memengaruhi atmosfer. Saat tanah berguncang, ia menghasilkan gelombang atmosfer kecil yang bisa mencapai hingga ionosfer, yaitu lapisan yang bisa mencapai ketinggian 1.000 kilometer di atas permukaan bumi.
-
Apa yang mempengaruhi pergerakan Bumi? Bumi tidak hanya ditarik oleh gravitasi matahari, tetapi Bumi juga menarik matahari dengan gaya gravitasinya sendiri.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Bilham dan Bendick menyatakan mendasarkan penelitiannya pada sejumlah gempa bumi dengan skala kekuatan 7 dan di atasnya, yang terekam sejak 1900-an. Mereka menyimpulkan ada lima masa di mana terjadi sejumlah gempa besar di Bumi, dibandingkan dengan waktu lainnya. Menurut Bilham, pada saat-saat tertentu bisa terjadi 25 sampai 30 kali gempa bumi besar dalam setahun. Sedangkan di masa lainnya paling banyak rata-rata 15 kejadian.
Bilham dan Bendick menyatakan, ketika rotasi Bumi sedikit melambat, maka jumlah gempa bumi bertambah. Mereka menyatakan, ada masa selama lima tahun perputaran Bumi berkurang.
"Hubungan antara rotasi Bumi dan gempa bumi sangat kuat, dan kemungkinan frekuensinya meningkat pada tahun depan. Itu berbanding lurus. Bumi memberi kita waktu lima tahun buat bersiap menghadapi gempa," kata Bilham.
Bilham dan Bendick melanjutkan, ternyata rotasi Bumi sudah mulai melambat sejak empat tahun lalu, diukur melalui jam atom. Maka dari itu keduanya menyatakan supaya jangan heran jika tahun depan diperkirakan jumlah gempa bumi agak meningkat. Namun, lanjut mereka, gempa bumi tidak bisa diramal kapan bakal terjadi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat di wilayah ini terjadi sejak tahun 2350 SM.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca Selengkapnya