4 Fakta Penemuan Struktur Candi di Indramayu, Diduga Pengaruh Kerajaan Sriwijaya
Merdeka.com - Baru-baru ini tim ekskavasi Penyelamatan Situs Dingkel Indramayu kembali melakukan penggalian terhadap sebuah susunan yang diduga sebagai candi peninggalan Buddha di masa lalu.
Penggalian tersebut dipusatkan di kawasan Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Minggu (6/12) lalu. Seperti melansir dari Liputan6, beberapa anggota terpantau tengah merapikan struktur batu bata yang sebelumnya terkubur di dalam tanah.
"Dari identifikasi awal pada struktur batu bata ini ditemukan delapan lapisan. Namun Perlu ditindaklanjuti lagi dengan penelitian," kata Ketua Tim Ekskavasi, Soni Prasetiya Wibawa, Minggu (6/12/2020) lalu.
-
Siapa yang menemukan struktur batu tersebut? Struktur kuno ini ditemukan Dr. Mark Holley, profesor arkeologi bawah air terkemuka di Universitas Northwestern Michigan.
-
Dimana artefak batu itu ditemukan? Senior menemukan batu pasir berwarna abu tua ketika sedang menyabit rumput di kebunnya.
-
Dimana artefak batu tersebut ditemukan? Artefak batu kuno yang terbuat dari obsidian tersebut terletak sejauh 3.218 kilometer dari Oregon Tengah.
-
Di mana artefak batu ini ditemukan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
-
Dimana struktur kuno ini ditemukan? Para peneliti dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menemukan struktur melingkar di situs arkeologi El Tigre yang berada di hutan, di negara bagian Campeche, Semenanjung Yucatán.
-
Bagaimana bentuk Candi Simbatan? Struktur bangunan tidak menjulang tinggi seperti tempat peribadatan lainnya, tapi lebih mirip dengan petirtaan. Sebaliknya, Candi Simbatan justru berbentuk bak kolam pemandian.
Mirip dengan Struktur di Batujaya, Karawang
©2020 Liputan6/editorial Merdeka.com
Soni menyebutkan, dalam tahap ekskavasi yang sudah dilakukan pihaknya berhasil menemukan sebuah struktur yang dikatakan menyerupai bagian dinding bangunan di sisi selatan. Menurutnya dari pola di struktur batu bata yang ditemukan, ada indikasi kemiripan dari bentuk yang terdapat di candi batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kalau dari ukuran dan dimensi jenis bata dibuat pada masa lalu dan mirip dengan bata merah di Komplek Percandian Batujaya Kabupaten Karawang," jelas Soni.
Dari kegiatan ekskavasi sendiri ia menjelaskan jika hal tersebut merupakan bagian dari usaha penyelamatan Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sementara itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan untuk memastikan nilai sejarah yang tersisa dari sisa bangunan tersebut.
Dalam kegiatan yang kembali dimulai pada 2 Desember tersebut BPCB turut melibatkan Balai Arkeologi Jawa Barat, Pemerintah setempat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, serta Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu.
"Kami juga meminta peran serta aktif aparatur desa serta masyarakat khususnya di desa Sambimaya dalam proses pelestarian dan pengembangan di masa mendatang," kata dia.
Mengungkap Sejarah Indramayu Tersembunyi
Koordinasi secara instansional terkait data spasial pun telah dilakukan dengan Bappeda dan Dinas PUPR Kabupaten Indramayu. Untuk mengungkap sejarah candi tersebut dibutuhkan peran serta dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu serta beberapa pihak terkait sebagai langkah penelitian lanjutan.
"Dengan hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi berkenaan dengan sejarah kebudayaan kabupaten Indramayu," jelasnya.
Terkait Kerajaan Sriwijaya
Sementara itu Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi mengungkapkan bahwa hasil sementara struktur bangunan tersebut diduga ada pengaruh kuat dengan Kerajaan Sriwijaya.
Pihaknya meminta agar masyarakat setempat agar tidak melakukan upaya perusakan seperti vandalisme maupun pembongkaran terhadap struktur ODCB tersebut.
"Terima kasih kepada tim BPCB Banten yang telah melakukan ekskavasi penyelamatan terhadap situs diduga candi di Sambimaya. diharapkan ada penelitian lanjutan dari institusi terkait lainnya seperti Balai Arkeologi," harap Dedy Musashi.
Ditemukan Pertama Kali Tahun 2019
Sebelumnya penemuan struktur tersebut pernah menghebohkan masyarakat Indramayu pada Oktober 2019 lalu. Ketika itu yang pertama kali menemukannya adalah Brigpol Rusmanto, dari Polsek Lelea, Polres Indramayu.
Dirinya mengaku kaget saat pertama menemukan tumpukan bata berukuran besar, serta struktur bangunan yang menyerupai candi dan tertutup tanah. Ketika itu ia berupaya menyampaikan temuannya ke komunitas yang fokus merawat cagar budaya hingga ditindaklanjuti sampai saat ini.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi situs candi tertua di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaDiduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana
Baca SelengkapnyaTeknologi beton di Candi Blandongan disebut sebagai yang pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaKebudayaan Buni yang berkembang di Pesisir adalah kebudayaan kuno tembikar tanah liat di masa prasejarah.
Baca SelengkapnyaBekas permukiman elite zaman Majapahit ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga
Baca SelengkapnyaKonon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca Selengkapnya