Cara Meredam Rasa Marah menurut Islam, Salah Satunya dengan Ta'awudz
Merdeka.com - Setiap orang pasti pernah merasa marah, meski wujud marah yang muncul berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Ini adalah bagian dari emosi manusia ketika mereka merasa frustasi atau dalam situasi yang sulit.
Meski marah adalah emosi normal yang dimiliki oleh manusia, Rasulullah SAW pernah memberikan nasehat kepada seorang sahabat agar dirinya tidak marah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari).
-
Bagaimana cara kelola marah dengan baik? Mengelola marah dengan baik adalah keterampilan penting yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memperbaiki hubungan interpersonal.
-
Kenapa penting untuk mengelola kemarahan dengan baik? Namun, penting untuk diingat bahwa merasa marah secara berlebihan tidak sehat, baik bagi individu itu sendiri maupun orang di sekitarnya.
-
Mengapa penting mengelola emosi dengan baik? Dengan mengelola emosi, siapapun dapat mengurangi risiko dampak jangka panjang yang berbahaya bagi kesehatan mental.
-
Mengapa penting untuk mengelola emosi? Mereka menyadari bahwa emosi negatif, seperti kemarahan atau kekecewaan, adalah hal yang normal, tetapi tidak seharusnya menghalangi mereka untuk bertindak secara rasional.
-
Kenapa mengelola marah penting untuk hubungan? Marah sering kali menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan interpersonal. Mengelola marah dapat memperbaiki komunikasi dan memperkuat hubungan dengan orang lain.
-
Kenapa kata-kata untuk orang pemarah penting? 'Banyak kerugian yang terjadi akibat ulah orang yang tidak bisa mengontrol diri. Sebenarnya, orang yang selalu marah-marah akan merugi.'
Ketika kita marah, sebaiknya bersabar dan menahan amarahnya. Karena kemarahan bisa membuat seseorang jadi gelap mata sehingga dapat melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara meredam rasa marah agar bisa mengontrol emosi tersebut. Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana cara meredam rasa marah menurut Islam yang dilansir dari berbagai sumber.
Membaca taawudz
©2023 Merdeka.com/Pexels/Michael Burrows
Cara meredam rasa marah menurut Islam pertama adalah dengan ta’awudz, yaitu meminta perlindungan kepada Allah SWT. Saat marah, penting untuk meminta perlindungan dari setan, karena terdapat dalil-dalil yang memperlihatkan bahwa marah bisa berasal dari setan. Jadi, kita bisa mengamalkan firman Allah dari ayat berikut,
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)
Sulaiman bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari).
Diam
Cara meredam rasa marah menurut Islam yang kedua yaitu cukup dengan diam. Kenapa diam? Karena saat kita marah, seringkali keluar kata-kata yang tidak diridhai oleh Allah SWT. Ada yang mengeluarkan kata-kata kufur, kalimat caci maki, kalimat laknat, hingga keluar kalimat cerai. Tentu ucapan-ucapan ini bisa menghancurkan perasaan orang lain.
Jadi, ketika seseorang memaksa dirinya untuk diam saat akan marah, maka hal-hal yang rusak tadi tidak akan terjadi.
Ada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
“Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).
Berganti posisi
Cara meredam rasa marah menurut Islam yang ketiga yakni dengan berganti posisi. Mungkin sedikit membingungkan, tapi hadis dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu menjelaskan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud).
Mengambil air wudhu
Cara meredam rasa marah menurut Islam yang keempat adalah dengan berwudhu. Ini adalah cara yang banyak orang anjurkan ketika kita merasa marah atau akan marah. Cara ini didasarkan pada hadis dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu, yang berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Ingat wasiat dan janji Nabi
©2023 Merdeka.com/Pexels/Ahmet Polat
Cara meredam rasa marah menurut Islam yang kelima yaitu dengan mengingat wasiat dan janji Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam. Sebelum marah kepada orang lain atau benda sekalipun, baiknya kita memperhatikan hadis yang berisi pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari).
Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan).
Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas,
“Jangan engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani). (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa ketika marah bisa dibaca umat Muslim agar bisa mengendalikan emosi.
Baca SelengkapnyaCara menghindari sifat ghadab penting untuk diketahui umat Islam.
Baca SelengkapnyaBerkata kasar bukanlah sifat orang beriman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara agar tidak berkata kasar dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMeski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Baca SelengkapnyaAmarah yang kita miliki bisa disalurkan secara positif tanpa harus meledak dan disalurkan melalui perilaku negatif.
Baca SelengkapnyaUmat muslim dianjurkan untuk selalu memohon perlindungan dari hawa nafsu yang menyesatkan. Berikut cara mengendalikan hawa nafsu dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMengenali penyebab dari munculnya rasa marah penting untuk membantu menyalurkannya secara positif di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaDengan menjaga lisan, seorang Muslim tidak hanya menunjukkan akhlak yang baik tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah SWT serta menjauhi dari perbuatan dosa.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang sedang marah, terjadi sejumlah perubahan yang bisa dialami oleh tubuh.
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?
Baca SelengkapnyaYuk, telusuri 5 cara yang dapat membantu kamu meredam emosi dengan mudah.
Baca Selengkapnya