Begini modus penculik mahasiswi Unsoed
Merdeka.com - Proses penculikan terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (FK Unsoed) Sofia Nur Atalina mulai terungkap setelah penculik bernama Deni Prianto alias Pepe (35) tertangkap di Dusun Cipari, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Petugas Kepolisian Resor (Polres) Banyumas Jawa Tengah meyakini, Deni merupakan aktor intelektual penculikan yang dilakukan bersama empat pelaku lainnya di depan kampus FK Unsoed pada Rabu (7/9) sore.
Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya, yakni Bagyo alias Bagong, Erik Dwi alias AO dan Doso alias Wulung.
"Tersangka DP terindikasi sebagai pelaku utama. Jadi semua inisiasi dan pengaturannya berasal dari dia. Dari rekonstruksi, kita semakin yakin peran Pepe paling dominan," jelasnya, Jumat (9/9).
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Gidion menjelaskan, dari rekonstruksi yang dilakukan petugas pada Jumat (9/9), terungkap semua skenario penculikan diinisiasi oleh Deni. Dalam rekonstruksi, korban dibuat tidak berdaya dan berada di bawah tekanan karena diancam.
"Korban seolah-olah menerima. Kemudian menghubungi keluarga menggunakan nomor handphone korban dan yang menghubungi adalah korban sendiri dengan cerita yang diskenariokan oleh Pepe," jelasnya.
Dengan background kejadian kecelakaan lalu lintas yang seolah-olah dilakukan korban, kemudian pelaku menekan korban untuk meminta transfer kepada orang tua korban. "Padahal, itu semua dilakukan hanya untuk meminta tebusan uang. Tetapi, pemerasan tersebut tidak sampai dikabulkan karena pelaku tertangkap di daerah Pangandaran," jelasnya.
Sebelumnya orangtua Sofia, Masruri mengaku menerima telepon dari anaknya. Saat itu, anaknya meminta uang sebesar Rp 60 juta dengan alasan kecelakaan lalu lintas. "Saat itu, saya ditelepon anak saya dan dia minta uang Rp 60 juta katanya kecelakaan lalu lintas. Tetapi, saya curiga karena suaranya terdengar seperti berada di bawah tekanan," jelasnya.
Informasi terjadinya penculikan Sofia Nur Atalina pun sempat menjadi viral di berbagai media sosial yang ada, bahkan dalam informasi yang disiarkan melalui aplikasi Whats App, dikatakan bahwa korban penculikan terlibat kasus kecelakaan lalu lintas sehingga harus menyediakan uang Rp 60 juta.
"Jadi broadcast yang beredar tersebut tidak benar," kata petugas.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaKorban dibawa berputar-putar selama delapan jam hingga akhirnya diturunkan di jalan dan diantarkan tukang ojek.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat mahasiswi yang mengadukan ulah MRA. Bahkan satu orang mengaku sudah disetubuhi.
Baca SelengkapnyaNadia menegaskan, Kemenkes tidak sungkan menindak tegas dokter senior pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca Selengkapnya