Gara-gara bola, siswa kelas 5 SD dikeroyok 3 buruh bangunan
Merdeka.com - Imam Nugraha (12), dikeroyok tiga buruh bangunan di sekolahnya, SD Madrasah Tsanawiyah Tamamaung Jalan Andi Pangerang Pettarani III, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar sekitar pukul 13.00 Wita. Akibat penggeroyokan itu, siswa kelas V itu mengalami luka memar dan bengkak di bagian wajah dan leher.
Kejadian pengeroyokan berawal saat korban mengambil bola miliknya yang dipinjam temannya, Naba yang juga merupakan siswa di sekolah tersebut. "Waktu saya ambil saya punya bola, dia (Naba) menangis dan langsung pulang," kata Imam di Panakkukang, Makassar, Rabu (10/4).
Beberapa saat kemudian, datang tiga orang masuk ke dalam sekolah dan langsung menuju ke ruang kelas korban. Tiga orang itu, lalu mengeroyok dan memukuli korban dengan kepalan tangan. Bahkan, korban juga sempat dianiaya dengan menggunakan sapu bulu ayam.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
Tiga orang itu diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan harian. "Yang datang dan memukul saya tiga orang. Salah satunya kakaknya Naba. Mungkin waktu pulang dia (Naba) melapor sama keluarganya," kata Imam.
Penggeroyokan itu berhenti, setelah sejumlah guru datang dan melerai para pelaku. Setelah itu, para pelaku langsung pergi. "Saya melapor ke polisi karena saya tidak terima kalau anak saya dipukuli," kata ibu korban, Darmawati (40).
Terpisah, Kepala Polsek Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro Nusantoro, mengatakan kasus penganiayaan ini masih dalam proses penyelidikan. Saat ini, korban masih diperiksa secara intesif oleh penyidik untuk diketahui pelaku penganiayaan. "Kasus ini masih kami selidiki," kata Agung. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKasus bullying yang menimpa siswa SD di Jombang, Jawa Timur diproses pidana oleh polisi.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku dikenakan UU perlindungan anak dan KUHP.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca Selengkapnya