Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ironis, di era modern masih banyak orang cari ilmu hitam

Ironis, di era modern masih banyak orang cari ilmu hitam Mistis. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock

Merdeka.com - Masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus pembongkaran kuburan di Cilacap, Jawa Tengah, oleh seorang pemuda bernama Resi. Ironisnya lagi, setelah kuburan itu diacak-acak sang pelaku kemudian mengambil kepala mayat tersebut dengan alasan sedang mempelajari ilmu hitam agar dirinya bisa terbang.

Tak hanya itu, belakangan ini juga terjadi pencabulan yang dilakukan dukun kepada beberapa pasiennya di Bandung. Alih-alih ingin berobat ke dukun, tapi malah diperkosa.

Kasus-kasus ini tak hanya pernah terjadi satu dua kali saja di Indonesia. Kenapa masyarakat di Indonesia masih percaya dukun dan ilmu hitam?

Menurut Sosiolog Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito, zaman modern seperti sekarang tak menjamin masyarakat Indonesia lepas dari hal mistik.

"Namun zaman sekarang modernitas itu tak bisa mutlak mengubah masyarakat menjadi rasional," kata Arie saat dihubungi merdeka.com, Rabu (18/12).

Menurut Arie, hingga saat ini memang masih banyak masyarakat yang tetap mempercayai hal-hal mistis. Sebab, segala hal modernisasi yang mereka terima tak membuat ekonomi mereka sejahtera. Menurutnya fenomena yang seperti ini disebut dengan kefrustasian sosial.

"Kalau contoh kasus di Cilacap itu, memang masih banyak masyarakat di sana yang percaya dengan hal-hal yang berbau tentang mistis. Kenapa? Karena secara umum modernisasi tidak melahirkan kebutuhan ekonomi yang pasti bagi masyarakat kita, maka hal-hal yang tradisional seperti mistis itu tetap dihidupkan untuk pengalihan masyarakat dari masalah ekonominya," ujarnya.

"Orang bongkar kuburan dan ingin terbang, ya itu memang masih banyak di masyarakat kita. Imajinasi dia masih dipengaruhi oleh mistifikasi, masyarakat desa masih banyak yang seperti itu. Nah, ini disebut kefrustasian sosial," paparnya.

Arie menjelaskan, alasan masyarakat berbuat tak rasional lantaran mereka tak pernah berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Orang-orang yang percaya kepada dukun kebanyakan sudah tak mempercayai negara yang tak bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang kecil seperti mereka. Menurut Arie, dalam masalah ini semua pihak juga bisa dipersalahkan.

"Yang perlu dilakukan adalah mengedukasi masyarakat tentang bagaimana agar tidak selalu apa-apa ke mistis, dia harus survive dan bekerja. Bagaimana caranya? Ya lembaga-lembaga negara juga harus membantu dengan cara yang rasional. Dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya kepada masyarakat."

Ilmu hitam nyatanya masih subur. Praktik perdukunan masih ramai. Kuburan keramat dimintai kekayaan. Santet dan pelet masih digunakan. Bahkan para politisi pun rajin ke paranormal.

Simak tematik merdeka.com mengupas seluk beluk ilmu hitam hari ini.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno
Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno

Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?

Baca Selengkapnya
Obsesi Manusia Hidup Abadi: Dari Ramuan Ajaib hingga Teknologi Modern
Obsesi Manusia Hidup Abadi: Dari Ramuan Ajaib hingga Teknologi Modern

Manusia terus mencari cara untuk memperpanjang hidup, dari ramuan kuno hingga teknologi modern. Namun, hanya sedikit yang benar-benar berhasil.

Baca Selengkapnya
⁠Pesulap Merah Bongkar Toko Barang-barang Klenik yang Sering Digunakan Dukun 'Ini Harganya Rp10 Ribuan'
⁠Pesulap Merah Bongkar Toko Barang-barang Klenik yang Sering Digunakan Dukun 'Ini Harganya Rp10 Ribuan'

Pesulap Merah membongkar sebuah toko yang jualan alat dukun klenik.

Baca Selengkapnya
Kampung di Semarang Ini Dulunya Jadi Tempat Penghuni Para Penganut Ilmu Hitam, Begini Penampakannya
Kampung di Semarang Ini Dulunya Jadi Tempat Penghuni Para Penganut Ilmu Hitam, Begini Penampakannya

Seorang ulama pernah diutus untuk berdakwah pada para penganut ilmu hitam di kampung itu

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Rekonstruksi Wajah 'Vampir' Italia Abad ke-16, Ternyata Sosoknya Tidak Menyeramkan
Ilmuwan Rekonstruksi Wajah 'Vampir' Italia Abad ke-16, Ternyata Sosoknya Tidak Menyeramkan

Ilmuwan Rekonstruksi Wajah 'Vampir' Italia Abad ke-16, Ternyata Sosoknya Tidak Menyeramkan

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kota Mati “Alas Roban”, Saksi Bisu Kejayaan Industri Era Hindia Belanda
Menelusuri Kota Mati “Alas Roban”, Saksi Bisu Kejayaan Industri Era Hindia Belanda

Setiap tahunnya, warga harus memberi tumbal kepala kerbau ke tempat itu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Polisi Ungkap Fakta Pria Bugil Diviralkan Maling Berilmu Hitam di Bekasi
VIDEO: Polisi Ungkap Fakta Pria Bugil Diviralkan Maling Berilmu Hitam di Bekasi

Heboh pria bugil diviralkan sebagai maling, terciduk sedang mencoba membuka pintu rumah seseorang.

Baca Selengkapnya
Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO, Polisi Temukan Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua
Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO, Polisi Temukan Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua

Barang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kembang Api: Dulunya Cuma Satu Warna dan Tercipta Karena Tidak Sengaja
Sejarah Kembang Api: Dulunya Cuma Satu Warna dan Tercipta Karena Tidak Sengaja

Berikut sejarah singkat kembang api yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang.

Baca Selengkapnya
Sadis, Begini Cara Dukun di Malang Samarkan Jejak Usai Mutilasi Korban 9 Bagian
Sadis, Begini Cara Dukun di Malang Samarkan Jejak Usai Mutilasi Korban 9 Bagian

Bagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Kuno yang Unik, Bentuknya Mirip Cincin dan Ada Abu Jenazah serta Hiasan Logam
Arkeolog Temukan Makam Kuno yang Unik, Bentuknya Mirip Cincin dan Ada Abu Jenazah serta Hiasan Logam

Temuan ini mengungkap pemakaman Zaman Perunggu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Northumberland, Inggris.

Baca Selengkapnya