Kena Gas Air Mata saat Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa, Kesehatan Tiga Bayi Diperiksa
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Maluku Utara memeriksa kesehatan tiga balita yang dikhawatirkan orang tua mereka mengalami gangguan kesehatan, pada saat pembubaran massa aksi di depan Kampus I Universitas Khairun, Ternate, Senin (11/4) lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara, Komisaris Besar Polisi Michael I Thamsil mengatakan, Biddokkes Polda Maluku Utara mendatangkan dokter spesialis anak dr. Husain Assagaf SpA untuk memeriksa kondisi kesehatan tiga balita di RS Bhayangkara Ternate.
"Polda telah mendatangkan dokter spesialis anak di RS Bhayangkara Ternate untuk memeriksa kesehatan tiga balita oleh orang tuanya dikhawatirkan terkena gas air mata, akibat kericuhan unjuk rasa di Kelurahan Akehuda Ternate kemarin," kata Michael, Selasa (19/4).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa polisi memeriksa yayasan di Bali? 'Saat ini Polda Bali masih melakukan proses lidik dan pengembangan terhadap dugaan perdagangan bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap yayasan Bali Luwih yang berada di Tabanan,' kata Kombes Jansen dalam keterangannya, Jumat (20/9).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Hasil pemeriksaan dokter, ketiga anak itu dinyatakan normal dan sehat, bahkan ada anak yang memiliki beberapa penyakit ringan bawaan, akan tetapi itu sudah ada sebelum aksi unjuk rasa terjadi.
Menurut dia, keterangan dokter tidak ada indikasi atau dampak dari gas air mata sebagaimana diberitakan dan diisukan sebelumnya terhadap anak balita tersebut, melainkan hanya penyakit ringan bawaan.
"Ketiga anak balita yang diperiksa yakni Anindira D Soamole (10 bulan), M Alfatar (lima bulan), dan Nuriah Bisromah (16 bulan) yang tinggal di sekitaran Kelurahan Akehuda yang merupakan area unjuk rasa," ujarnya.
Sebelumnya, Polres Ternate menahan puluhan mahasiswa yang diduga memicu kericuhan saat aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode, satu diantaranya positif narkoba.
36 mahasiswa ditahan Polres Ternate agar kericuhan tidak meluas, dari hasil pemeriksaan urine oleh penyidik Sat Narkoba Polres Ternate didapati satu mahasiswa positif menggunakan narkoba jenis THC atau ganja dan terdapat satu mahasiswa menggunakan narkoba jenis ganja.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya