Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika Wali Kota Depok Seret Nama Ridwan Kamil Dalam Kisruh Proyek di Margonda

Ketika Wali Kota Depok Seret Nama Ridwan Kamil Dalam Kisruh Proyek di Margonda Pembangunan Trotoar Jalan Margonda Depok Halangi Pintu Masuk SDN Pondok Cina 1. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Kisruh relokasi SDN Pondok Cina 1 Depok hingga kini belum usai. Siswa masih terlihat datang ke sekolah yang ada di pinggir Jalan Raya Margonda tersebut. Sekolah tersebut memang sudah lama berdiri.

Belakangan, keberadaan sekolah tersebut menjadi polemik karena akan dibangun Masjid Al-Qudus. Wali murid mengaku tidak tahu dengan rencana tersebut. Informasi yang diterima wali murid, lahan tersebut akan dijadikan gedung SMP Negeri. Namun ternyata, informasi terakhir yang diterima bahwa lahan tersebut akan dijadikan bangunan masjid.

Wali murid mengaku tidak mendapat sosialisasi kalau di lokasi akan dibangun Masjid Agung. Wali murid tidak menolak relokasi asalkan sudah ada lokasi baru yang pasti di mana anak-anak akan sekolah.

"Jadi dibangun dulu sekolahnya, baru sekolahnya dipindahkan. Jangan ini belum selesai, lalu kemudian ditampung di sekolah yang lain," kata Eci Tuasikal, koordinator orang tua siswa, beberapa waktu lalu.

Dia menyebutkan, di lokasi tersebut ada dua sekolah yaitu SDN Pondok Cina 4 dan 1. Lalu muncul rencana peleburan sekolah pada tahun 2015 karena sekolah tidak punya lapangan. Informasi yang berbeda didapat wali murid kalau ternyata di lokasi akan dibangun Masjid Raya. Padahal siswa di sekolah tersebut berjumlah 300 lebih.

Mereka ditampung sementara untuk di dua sekolah berbeda yang hanya memiliki enam rombongan belajar (rombel). Dan para siswa juga harus belajar siang hari. Hal ini dianggap sangat mengganggu dalam kegiatan belajar.

"Artinya itu tidak memenuhi tapi dipaksakan dan ada yang masuk pagi dan siang. Di dalam Permendikbub N0 36 disebutkan bahwa sekolah tidak boleh ada dobel sif, harus pagi semua. Karena kalau siang anak-anak sudah tidak ada semangat belajar," tegasnya.

Di SDN Pondok Cina 1 ada 12 rombel dan ditampung di SDN Pondok Cina 5 serta SDN Pondok Cina 3. Untuk kelas 1, 2 dan 6 ditampung di SDN Pondok Cina 5. Sedangkan kelas 3,4 dan 5 ditampung di SDN Pondok Cina 3.

"Padahal awalnya informasi dari Dinas Pendidikan para siswa akan ditampung di satu sekolah," ujarnya.

Terkait kisruh rencana proyek pembangunan tersebut, akhirnya Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara. Menurutnya, rencana pembangunan masjid agung tersebut tidak lepas dari atensi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Idris mengaku bahwa Ridwan Kamil ingin sekali mengakomodir aspirasi warga Depok yang kesulitan mencari masjid ketika pulang kerja.

"Pak Gubernur ingin sekali mengakomodir bersama orang-orang Depok yang selalu sampai laporannya ke provinsi, bahwa orang Depok kalau pulang kerja khususnya Islam susah mereka salat nyari masjid," kata Idris.

Lanjut Idris, bahwa harga tanah di Margonda saat ini sudah di atas Rp30 juta per meter. Sehingga kata dia, tidak memungkinkan membeli lahan menggunakan APBN.

"Nah terus katanya cari pakai aset pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau. Nah kita cari dan dapat itu tadi (SDN Pondok Cina 1)," ujarnya.

Idris menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk membantu hibah barang. Artinya, pemprov yang akan membangunkan.

"Mereka yang desain, mereka yang DED, nanti kalau udah jadi diserahin ke orang Depok," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya tidak mungkin menelantarkan pendidikan warganya. Persoalan yang terjadi saat ini kata dia, hanya permasalahan teknis dan dia meminta warga untuk bersabar.

"Kota Depok sebagai kota pendidikan enggak mungkin menelantarkan siswa. Apalagi ini calon generasi penerus bangsa kita di masa yang akan datang. Ini cuma permasalahannya teknis, supaya sabar sebentar," ungkapnya.

Nantinya Pemkot Depok akan membangunkan gedung sekolah untuk siswa Pondok Cina 1 yang lebih representatif. Karena menurutnya bangunan yang ada saat ini di pinggir jalan dianggap membahayakan. "Itu yang kita pikirkan. Jadi tolong sabar sebentar," pintanya.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun gedung sekolah baru untuk SMPN di Beji, khususnya di Pondok Cina. Yaitu SMPN 34.

"Insya Allah dibangun tahun 2024 gedungnya, karena birokrasinya tidak simsalabim," katanya.

Tanggapan Ridwan Kamil

Merespons pernyataan Idris, Ridwan Kamil dalam akun Instagram melakukan klarifikasi atas rencana pembangunan masjid tersebut. Menurutnya, yang terjadi adalah kesalahpahaman.

"Klarifikasi, terkait berita termaksud. Ini perlu diluruskan agar tidak terjadi mispersepsi," tulis dia dalam akunnya @ridwankamil.

Ridwan Kamil menuturkan, Pemprov Jabar hanya menampung apa yang menjadi aspirasi warga di daerah. Dan rumusnya sederhana saja, sambung dia, jika anggaran bantuan datang dari provinsi, maka tugas kota atau kabupaten yang menyediakan lahannya dengan baik dan aman.

"Itulah yang terjadi dalam situasi rencana pembangunan masjid di lahan SD Pondok Cina 1. Selama ini pihak Pemprov dilapori pihak Pemkot Depok bahwa lahan sudah aman terkendali dan sudah akan ada rencana relokasi untuk Sekolah Dasar tersebut," ujarnya.

Dia mengaku sempat bertanya terkait dengan relokasi tersebut. Pemkot Depok menjawab bahwa situasi lalu lintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak SD bersekolah di sana.

Dia pun meminta Pemkot Depok menyelesaikan persoalan tersebut dan dilakukan dengan musyawarah.

"Jadi jika lahan memang belum clean anda clear untuk alih fungsi sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Sampai semua pihak menerima. Jika tidak, maka niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPRD Kritik 17 Prioritas Pembangunan di Solo, Ini Pembelaan Gibran
DPRD Kritik 17 Prioritas Pembangunan di Solo, Ini Pembelaan Gibran

Gibran pun meminta maaf jika masih ada kekurangan. Banyaknya masukan akan dijadikan bahan evaluasi.

Baca Selengkapnya
Pungli Berkedok Infaq Kepsek SMK di Rembang Capai Rp130 Juta, Uangnya Dibuat Bangun Masjid
Pungli Berkedok Infaq Kepsek SMK di Rembang Capai Rp130 Juta, Uangnya Dibuat Bangun Masjid

Kepsek Widodo mengumpulkan uang pungli sejak masa kenaikan kelas di tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Ponpes di Beji Depok Terkurung Kompleks Warga Tanpa Akses Jalan
Duduk Perkara Ponpes di Beji Depok Terkurung Kompleks Warga Tanpa Akses Jalan

Konflik antara Pondok Pesantren (ponpes) Khoirur Rooziqiin dengan warga Perumahan Caltex ternyata sempat sampai jalur hukum.

Baca Selengkapnya
PTUN Bandung Tolak Gugatan untuk Wali Kota Depok, Begini Reaksi Kecewa Orang Tua Murid SDN Pocin 1
PTUN Bandung Tolak Gugatan untuk Wali Kota Depok, Begini Reaksi Kecewa Orang Tua Murid SDN Pocin 1

Orang tua murid SDN Pocin 1 merasa kecewa dengan putusan PTUN Bandung yang menolak gugatan mereka.

Baca Selengkapnya
Potret Masjid yang Tenggelam Akibat Terdampak Pembangunan Waduk di Wonogiri, Penampakannya Bikin Miris
Potret Masjid yang Tenggelam Akibat Terdampak Pembangunan Waduk di Wonogiri, Penampakannya Bikin Miris

Bangunan masjid masih tampak utuh walau sudah empat tahun terendam air

Baca Selengkapnya
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah

Tahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ponpes di Depok Terkurung Tak Punya Akses Jalan
Kronologi Ponpes di Depok Terkurung Tak Punya Akses Jalan

Tahun 2019 ponpes dipindah ke lokasi sekarang yang tanahnya milik Nasrullah.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Depok dari Masa ke Masa: Dari Kelahiran Ayu Ting Ting sampai di Gua Hira
Kontroversi Depok dari Masa ke Masa: Dari Kelahiran Ayu Ting Ting sampai di Gua Hira

Kota Depok selalu bisa memberikan kejutan setiap tahunnya. Mulai dari keberadaan babi ngepet, hingga lampu merah menyanyi.

Baca Selengkapnya
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus

Dinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.

Baca Selengkapnya
Kapel di Cinere Digeruduk, Wali Kota Kesal Depok Dianggap Intoleran
Kapel di Cinere Digeruduk, Wali Kota Kesal Depok Dianggap Intoleran

Idris menjelaskan, pemanfaatan ruko harus ada izin pemanfaatan ruko untuk rumah ibadah selama dua tahun.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Gibran Maju Cawapres, Ini Proyek yang Belum Kelar di Solo
Ditinggal Gibran Maju Cawapres, Ini Proyek yang Belum Kelar di Solo

Hampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas
Sejumlah Sekolah di Jateng Ini Terdampak PPDB Sistem Zonasi, Rumah Warga Sampai Disulap Jadi Ruang Kelas

Beberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Baca Selengkapnya