Pemuda Samarinda yang Cium Paksa Balita Ternyata Positif Covid-19
Merdeka.com - Seorang pemuda di Samarinda, Kalimantan Timur, HI (25) yang diamankan polisi lantaran mencium paksa balita perempuan 3 tahun dan terekam CCTV, diketahui positif Covid-19. Dia kini menjalani proses isolasi di tengah observasi kejiwaan di RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam.
Setelah sebelumnya ditangani Polsek Sungai Kunjang, kasus itu kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda.
"Keterangan sementara dari terduga terlapor (HI), ada keterangan dia yang membuat kita harus lakukan langkah pemeriksaan kejiwaan terlapor (di RSJD Atma Husada Mahakam)," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli ditemui di Mapolresta Samarinda, Kamis (24/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
Menurut Ary saat ini kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku HI dari dokter rumah sakit setempat. Namun di sisi lain, diketahui HI mengantongi hasil tes antigen positif Covid-19.
"Kebetulan yang bersangkutan dinyatakan positif. Sementara sekarang masih kita isolasi. Setelah nanti hasil pemeriksaan rumah sakit sudah keluar, atau kalau hasil tes lagi nanti negatif, akan kita tindaklanjuti," ujar Ary.
Ary memastikan pemeriksaan saksi terkait kejadian itu terus dilakukan penyidik Unit PPA Satreskrim Polresta Samarinda.
"Jadi sekarang, kita masih memeriksa keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian maupun yang melihat kejadian itu," jelas Ary.
Diberitakan sebelumnya, aksi pemuda berinisial HI itu viral setelah rekaman CCTV beredar di media sosial, Selasa (22/3) malam. HI terlihat mencium paksa balita perempuan usia 3 tahun sekitar pukul 13.50 WITA siang sebelumnya, setelah nekat masuk ke dalam halaman rumah balita itu.
Pelaku HI akhirnya pergi setelah dua wanita keluar dari dalam rumah dan mengusir HI. Polisi gerak cepat. Pria yang diketahui tinggal di Jalan Slamet Riyadi dan kesehariannya sebagai buruh pasir itu akhirnya diciduk polisi di rumahnya.
"Dia jalan kaki pulang kerja menuju rumahnya. Jadi, dia seperti mendapat halusinasi kalau mencium anak itu, dia akan sembuh," kata Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Made Anwara ditemui merdeka.com, Rabu (23/3).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku telah delapan kali melakukan aksi itu, enam kali di antaranya di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif pelaku RA (29) melakukan penganiayaan terhadap balita di Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi yang mendapat laporan pencabulan tersebut menangkap pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat membeli jajan di toko milik pelaku
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca SelengkapnyaSA awalnya menyampaikan kepada korban berinisial S (19) untuk menumpang salat magrib di dalam warung.
Baca Selengkapnya