Sindikat pembobol kartu ATM turis asing di Bali ditangkap

Merdeka.com - Polda Bali mengungkap sindikat pembobol kartu anjungan tunai mandiri (ATM) milik wisman (wisatawan mancanegara) yang sedang berlibur di Bali. Sindikat itu beranggotakan empat pelaku, Made Juniarta, Made Naya, Komang Nawin dan Nyoman Kades.

"Mereka mengaku telah membobol sedikitnya 12 kartu ATM wisatawan asing," kata Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Polda Bali AKBP Marsdianto dalam jumpa pers, Kamis (16/1).

Terungkapnya kasus ini berkat laporan salah satu korban turis Australia, James Smallacombe Douglas. Korban baru mengetahui pada 23 Desember 2013 saat buku tabungannya di-print out, ternyata telah terjadi transaksi tak dikenal sebanyak AUD 4.833.

Ke empat pelaku ditangkap di sebuah rumah kos di Jalan Mekar II Desa Pemogan, Denpasar, Senin (12/1) lalu. Sejumlah barang bukti ikut disita berupa 1 rekaman foto CCTV, 1 print out transaksi ATM, 2 unit sepeda motor Honda dengan plat nomor DK 2813 DG dan DK 2424 IR.

Kepada penyidik, pelaku mengaku aksi itu dilakukan dengan modus mengalihkan perhatian korban saat berada di mesin ATM. "Jadi satu pelaku mengajak korban ngobrol, satu lagi mengintip PIN dan mencuri kartu ATM itu," ungkap Marsdianto.

Pelaku lantas membobol uang korban menggunakan kartu ATM yang berhasil dicuri tanpa sepengetahuan korban. "Kami masih dalami kasus ini karena diduga masih ada pelaku lainnya," ujar Marsdianto.

Polisi juga meminta wisatawan dan masyarakat yang pernah merasa uangnya di rekening hilang atau dibobol segera melapor. "Sudah ada satu turis lagi yang melapor dan sedang kami dalami," kata Marsdianto.

Atas kejahatan itu, ke empat pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian. "Ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara," pungkas Marsidanto. (mdk/hhw)