Warga Kediri Temukan Tiga Sumur Kuno Diduga Peninggalan Era Majapahit
Merdeka.com - Warga warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri menemukan sejumlah sumur kuno di tepian sungai desa setempat. Sumur dari bahan tanah liat yang menyerupai tembikar tersebut diyakini peninggalan era Majapahit pada abad-12 hingga 15.
Dari dasar sumur tersebut juga ditemukan tulang belulang potongan gerabah serta serpihan emas. Ada tiga sumur kuno yang ditemukan warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri di aliran sungai desa setempat. Sumur dari bahan tembikar itu ditemukan saat warga tengah memancing ikan.
"Awalnya warga merasa penasaran karena adanya sumber mata air sehingga melakukan penggalian hingga menemukan dasar sumur sedalam 170 sentimeter. Selain tulang belulang hewan di dasar air yang jernih itu warga menemukan potongan potongan gerabah serta serpihan emas yang diduga terdeposit akibat terbawa aliran sungai," kata Eko Budi, warga setempat.
-
Dimana sumur kuno ditemukan? Kelima sumur ini ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar yang ditemukan di kawasan tersebut.
-
Siapa yang menemukan sumur kuno? Tim arkeolog Mesir yang bekerja di Tell El Kedwa menemukan lima sumur kuno yang menakjubkan.
-
Dimana sumur Zaman Perunggu ditemukan? Sumur ini ditemukan di lokasi proyek pembangunan bagian barat daya Benson Relief Road.
-
Bagaimana sumur kuno Trowulan ditemukan? Sumur kuno ini pertama kali diketahui saat melakukan pengerukan saluran irigasi jalan baru di belakang rumah warga.
-
Di mana letak sumur tua tersebut? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Dimana tembikar kuno itu ditemukan? Pecahan kendi yang terdapat sidik jari dan bekas cakar kucing ini berasal dari periode Abbasiyah (sekitar tahun 750), ditemukan selama penggalian Gunung Zion yang dipimpin Prof. Shimon Gibson dari Departemen Sejarah di Universitas North Carolina di Charlotte , Amerika Serikat, bersama dengan Dr Rafael Lewis dari Departemen Studi dan Arkeologi Tanah Israel di Universitas Bar-Ilan.
Atas temuan tersebut, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melakukan peninjauan. Menurut Eko Priatno, Kasi Museum Dan Purbakala mengatakan, sumur tersebut diperkirakan peninggalan era majapahit di abad ke 12 hingga 15. Benda tersebut merupakan tempat penyimpanan air atau disebut jombong sumur.
Sumur berdiamter 70 sentimeter yang dibuat dari tembikar atau tanah liat yang dibakar itu untuk mengantisipasi jika air sungai mengering di musim kemarau.
"Temuan sumur-sumur tersebut membuktikan adanya permukiman di zaman kuno di desa tersebut. Lokasinya pun sangat berdekatan dengan situs-situs di Kabupaten Kediri lainnya seperti Situs Sebanen, Totok Kerot dan Semen,” kata Eko Priatno Kasi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.
Sesuai Undang-undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010, Eko berharap masyarakat tidak merusak atau mengambil sumur tersebut. Namun eko tak mempermasalahkan jika masyarakat ingin memfungsikan layaknya sumur ataupun edukasi. Penemuan sumur serupa pernah terjadi di kawasan Trowulan Mojokerto dan di Kediri sendiri berada di seputaran Situs Semen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaTemuan wadah air era Kerajaan Majapahit ini ditemukan di lahan pribadi milik warga setempat.
Baca SelengkapnyaSelain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca SelengkapnyaSitus kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya