Ada Retakan di Alam Semesta yang Baru Saja Ditemukan Ilmuwan
Baru-baru ini, sekelompok astrofisikawan mengungkapkan bahwa mereka mungkin telah menemukan bukti adanya cosmic strings.
Cosmic strings, atau retakan alam semesta, diperkenalkan oleh fisikawan teori Tom W.B. Kibble pada tahun 1970-an. Konsep ini merujuk pada cacat kosmik yang terbentuk pada tahap awal alam semesta.
Baru-baru ini, para astrofisikawan mengklaim bahwa mereka mungkin telah menemukan bukti adanya cosmic strings. Penemuan ini berpotensi membuka pemahaman baru mengenai evolusi kosmos.
-
Mengapa retakan di Mars menarik perhatian ilmuwan? Fitur-fitur aneh seperti Aganippe Fossa sangat menarik bagi para ilmuwan yang mempelajari geologi dan sejarah tektonik Mars, karena memahami struktur ini membantu para peneliti mendapatkan wawasan tentang proses geologi masa lalu yang telah membentuk permukaan Mars selama jutaan tahun.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Menurut laporan dari laman Space pada Selasa (26/11), tim ilmuwan dari Indian Institute of Astrophysics mengumumkan kandidat cosmic string yang dinamakan 'CSc-1'. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Bulletin de la Socit Royale des Sciences de Lige.
Studi ini memfokuskan perhatian pada analisis objek astronomi terang yang dikenal sebagai SDSSJ110429.61+233150.3, yaitu sepasang galaksi yang menjadi objek utama penelitian. Para peneliti berhipotesis bahwa kedua galaksi tersebut sebenarnya adalah satu galaksi yang terlihat seperti dua akibat fenomena perlensaan gravitasi.
Perlensaan gravitasi adalah efek yang terjadi ketika benda angkasa dengan massa besar, seperti galaksi atau gugus galaksi, menyebabkan kelengkungan ruang-waktu. Kelengkungan ini mengakibatkan lintasan cahaya dari objek di belakangnya tampak terdistorsi, seolah-olah melalui lensa raksasa. Benda yang menyebabkan distorsi ini disebut lensa gravitasi.
Dalam kasus SDSSJ110429.61+233150.3, para peneliti mengajukan hipotesis yang lebih berani. Mereka menduga bahwa penampakan ganda galaksi ini bukan sekadar hasil perlensaan gravitasi biasa, tetapi juga mungkin dipengaruhi oleh keberadaan cosmic string.
Jika cosmic string benar-benar ada di lokasi tersebut, retakan ini dapat menyebabkan distorsi tambahan pada cahaya yang melewatinya, sehingga menciptakan penampakan galaksi yang anomali.
Tali kosmik
Cosmic strings dianggap sebagai cacat topologi yang muncul selama fase transisi pada tahap awal alam semesta. Cacat ini memiliki energi yang sangat tinggi dan dapat menghasilkan efek gravitasi yang khas, termasuk lensa gravitasi yang berbeda dari objek masif biasa.
Penemuan bukti yang mendukung keberadaan cosmic strings dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan penting mengenai perkembangan alam semesta sejak terjadinya Big Bang. Penelitian tentang fenomena ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih dalam mengenai cosmic strings.
Jika verifikasi terhadap keberadaan CSc-1 berhasil, hal ini akan menjadi kemajuan signifikan dalam memahami karakteristik dasar ruang-waktu serta dinamika alam semesta pada masa awal. Selain itu, hasil temuan ini dapat membantu ilmuwan dalam menggali lebih dalam interaksi gravitasi pada skala kosmik dan pengaruhnya terhadap pembentukan struktur alam semesta.
Dengan kemajuan teknologi teleskop, seperti James Webb Space Telescope dan observatorium gelombang gravitasi yang akan datang, para peneliti kini memiliki alat yang lebih mumpuni untuk mempelajari fenomena ini. Penelitian lebih lanjut yang menggabungkan pengamatan langsung dengan simulasi komputer diharapkan dapat memberikan bukti yang lebih meyakinkan mengenai keberadaan cosmic strings.